Pusatkan Perhatian kepada Kebenaran
Bagaimana Guru Mencapai Kebenaran Tertinggi
“Saya mengejar latihan rohani tanpa gagasan,
keinginan, atau siapapun dalam pikiran saya…Sekalipun Anda meminta saya untuk mati
demi Kebenaran pada waktu itu,
maka saya akan melakukannya
karena saya tidak terikat pada apapun di dunia ini.”
~ Maha Guru Ching Hai
Segala yang Saya Miliki Hanyalah Ketulusan Hati yang Murni
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Meditasi Kelompok, Hsihu, Formosa, 9
April 1991 (Asal bahasa China.
Seingat saya, tidak ada rahasia di balik pencapaian Kebenaran saya. Segala yang
saya miliki adalah ketulusan hati yang murni. Saya hanya mengejar latihan rohani
tanpa gagasan, keinginan, atau siapapun dalam pikiran saya. Secara alami, saya
apa adanya. Sekalipun Anda meminta saya mati demi Kebenaran pada waktu itu maka
saya akan melakukannya karena saya tidak terikat pada apapun di dunia ini.
Apakah saya memiliki makanan atau tidak, saya tetap berlatih rohani. Saya tidak
pernah mengeluh atau teralihkan dari Kebenaran hanya karena makanan.
Saya ingat ketika saya berada di India, saya memberikan seluruh uang saya kepada
para guru yang saya jumpai hingga saya tidak memiliki apapun. Setelah itu saya
tidak pernah mengharapkan sedikit biskuit, permen, atau es krim darinya. Saya
memiliki nafsu makan yang besar pada saat itu dan makan banyak setiap hari.
Karena saya tidak memiliki uang, jadi setiap hari saya sangat berharap mempunyai
sedikit biskuit, tetapi saya tidak dapat memperolehnya. Hanya pada saat saya
sedang keluar dengan orang-orang, saya baru dapat melahap sesuatu yang diberikan
seperti hantu kelaparan. Namun, hal itu tidak mengalihkan perhatian saya dari
cita-cita saya akan Kebenaran. Itulah satu-satunya kualitas dari diri saya yang
dapat saya ingat, dan karena itulah Tuhan mengasihi saya serta membiarkan saya
merasakan Kebenaran itu.
Jadi, saya ingin memberitahu rahasia ini kepada Anda. Seandainya kita ingin
mencapai Kebenaran dengan cepat, selain jaminan dari seorang Guru yang
berpengalaman, kita juga perlu memiliki cita-cita Kebenaran yang tulus; itu
sudah cukup. Tuhan tidak menuntut kita memberikan uang atau berpola makan
vegetarian yang murni. Kita menjalankan pola makan vegetarian untuk mengurangi
berbagai halangan dan menghindari hutang karma. Namun, Tuhan tidak pernah
membebankan banyak tuntutan berat apapun kepada kita.
Sebagai contoh, ketika kita pergi ke sekolah, guru tidak pernah menuntut kita
untuk tidur hingga larut malam, bangun pagi-pagi, atau belajar ini dan itu.
Mereka tidak memberikan tuntutan yang berat kepada kita. Tetapi sebagai murid,
kita harus tahu bahwa kita tidak dapat belajar dengan baik kecuali jika kita
bangun pagi dan tidur larut malam. Selain itu, saat kita belajar, kita harus
menahan diri agar jangan sampai memanjakan diri dengan banyak kesenangan.
Bukankah kita menghadapi masa yang sulit pada saat kita masih menjadi pelajar?
Kita mengorbankan segalanya, dan kita sangat jarang menikmati kesenangan. Kadang
kita pergi dansa atau ke pesta, tapi kita tidak dapat pergi setiap hari. Bukan
karena guru kita melarang, tetapi kita harus tahu bahwa kita tidak boleh malas.
Inilah jalan menuju keberhasilan ketika kita belajar. Bila kita malas, kita
mungkin harus tinggal kelas setahun lagi, atau gagal ujian.
Pusatkan Perhatian pada Kebenaran
Kita sebagai praktisi rohani juga harus mengikuti beberapa petunjuk rahasia;
sebagai contoh kita harus menjadi vegetarian untuk menjaga kemurnian tubuh,
pikiran, dan ucapan kita. Bebas dari gangguan perasaan bersalah yang halus agar
hati nurani kita terasa damai. Kita juga harus mengurus keluarga dengan baik dan
menjalankan monogami. Mengapa? Karena jika ada perasaan yang kacau dan buruk
dalam keluarga, kita akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan latihan rohani
kita. Pikiran kita akan kacau, dan kita tidak dapat memusatkan diri terhadap
perkembangan rohani. Pantangan itu ada untuk membantu kita, untuk memberi kita
lebih banyak waktu untuk berkonsentrasi, seperti saat kita sedang belajar di
sekolah.
Contoh lainnya adalah kita harus menahan diri untuk tidak melihat film yang
tidak baik dan membaca buku yang merangsang. Ini untuk mencegah kita mendapatkan
rangsangan lalu melupakan Jati Diri kita dan aspirasi kita untuk memperoleh
Kebenaran. Meskipun kita menjalani pantangan tetapi pantangan saja tidak dapat
membawa kita ke Sifat Ketuhanan. Tidak! Tidak! Tidak! Saya akan memberikan
contoh lainnya: Ada pelajar yang tidak pernah pergi ke diskotik atau terlibat
dalam kesenangan, tapi bisakah ia lulus tanpa belajar? Tidak bisa!
Pantangan-pantangan tersebut hanyalah panduan untuk membantu. Sama halnya, Anda
tidak akan mencapai Sifat Ketuhanan hanya dengan menjaga sila-sila, menjadi
vegetarian, atau melafalkan kitab suci. Paling maksimal, Anda hanya akan
memperoleh tambahan pengetahuan dan mengetahui lebih banyak etika. Mencapai
Sifat Ketuhanan membutuhkan cara belajar yang sama sekali berbeda dalam melatih
diri Anda untuk menemukan dan menggali keluar harta karun dari dalam batin Anda.
Penyerahan Total
Jadi, jika Anda telah menemukan Sifat Ketuhanan, mungkin saya tidak perlu lagi
mengomentari tentang apa yang harus Anda lakukan, tapi sekarang belum. Sekarang
Anda masih harus mengikuti peraturan dan melatih diri Anda disiplin. Kalau
tidak, Anda akan tertarik dan tidak akan bisa memusatkan perhatian Anda pada
tujuan utama. Sebagai praktisi rohani yang baru, Anda lebih baik menjaga
pantangan dengan ketat untuk memperkuat iman Anda dalam Kebenaran. Jadi jangan
tanya saya “Mengapa Guru begitu keras?” Saya tidak keras! Saya hanya menawarkan
Anda rahasia berlatih rohani. Jika kita terlalu santai dalam latihan rohani maka
akan sulit bagi kita untuk belajar teknik yang agung; jadi, praktisi pemula
harus mengikuti petunjuk Gurunya. Sangat sulit mengikuti petunjuk Guru. Anda
mungkin berpikir Anda mampu melakukannya, tapi Anda mungkin akan gagal saat
ujian tiba.
Ada tertulis dalam kitab suci India: Perintah Muslim mengatakan bahwa Anda bukan
saja tidak boleh minum alkohol, bahkan baju dan tikar sembahyang Anda jangan
diletakkan dekat alkohol. Lalu ada juga perintah lain seperti, “Jika Guru Anda
meminta Anda untuk merendam seluruh baju Anda dalam alkohol maka Anda harus
melaksanakannya.” Ini berarti Anda harus melakukan apapun yang Guru minta kepada
Anda, dan ini benar-benar sulit! Ada pepatah kuno China yang menyatakan, “Begitu
memasuki vihara, Anda harus mempersembahkan perbuatan, ucapan, dan pikiran Anda
kepada Penjaga Dharma Dewa Naga”, yang berarti penyerahan total. Jika Anda sudah
bebas sama sekali dari gagasan, sifat keakuan, pikiran, dan prasangka manusia
pada umumnya maka Anda telah mencapai tahap penyerahan total. Tetapi ini sangat
sulit, dari hasil pengamatan saya, sangat sedikit orang yang dapat melewati
percobaan ini.
Hati Anda Harus Semurni Hati Anak Kecil
Ketika saya berada di India, saya pernah bertemu dengan berbagai guru terkenal
di dunia. Saya sedang batuk keras pada saat itu, mungkin karena saya alergi
terhadap debu. Sewaktu saya di sana, saya menyapu lantai setiap hari. Saya
perhatikan bahwa tidak ada orang lain yang sudi melakukan pekerjaan tersebut,
dan tangga di sana begitu kotor tertutup oleh debu. Kaca jendelanya kotor
sekali, jadi saya membersihkan segalanya. Mungkin saya tidak menjaga diri saya
dengan baik sehingga debu-debu itu masuk ke dalam paru-paru saya dan membuat
saya batuk selama beberapa bulan. Saya batuk sampai saya merasa bahwa paru-paru
saya mau meledak dan saya benar-benar tidak tahan lagi, sepertinya saya akan
segera mati. Saya batuk siang dan malam, dan tidak bisa tidur maupun meditasi.
Lalu, guru tersebut memanggil saya. Saya benar-benar mempercayainya. Saya
percaya kepada setiap guru. (Guru tertawa) Aneh sekali, saya memiliki iman yang
luar biasa. Kapan saja ada yang mengatakan bahwa ada Guru Tercerahkan, saya
langsung percaya tanpa mengujinya. Itulah bagaimana saya memperlakukan setiap
guru yang saya temui.
Pada waktu itu, saya kebetulan mempercayai guru ini. Ia memanggil saya karena
melihat saya batuk keras. Saya berpikir ia akan memberikan saya pengobatan
rahasia untuk menghentikan batuk saya, mungkin dengan menggunakan kekuatan
ajaib. Ketika saya masuk ke dalam, ia meminta saya meminum segelas cairan.
Setelah saya meminumnya, mereka memeriksa botol itu. Lalu muka mereka berdua,
dia dan penjaganya, berubah menjadi hijau. Mereka kaget. Oh, tidak! Itu adalah
minyak urut! Saya minum segelas penuh. Cukup beruntung saya tidak meninggal
karena itu. Pasti saya memiliki kekuatan hidup yang luar biasa. Mereka berdua
menjadi pucat pasi dan khawatir, tetapi mereka tidak memberitahukannya kepada
saya; belakangan baru saya ketahui.
Setelah itu mereka datang setiap hari, dan bertanya: “Apakah kamu baik-baik
saja?” Saya berkata, “Kenapa? Saya baik-baik saja.” (Guru tertawa.) Namun, saya
merasa benar-benar jijik ketika saya meminum obat tersebut; saya merasa mual
sampai ingin memuntahkannya, tapi saya tidak berani. Bagaimana mungkin saya
memuntahkan obat yang diberikan guru? Saya memuntahkan dan menelannya beberapa
kali hingga tertelan semua. Huh! Sungguh mengerikan! Obatnya lengket, pedas,
pahit, dan berminyak. Cukup menyedihkan! Saya tidak pernah meminum obat yang
rasanya begitu pahit. Hanya setelah itu saya mengetahui bahwa mereka telah
memberikan obat yang keliru. Tapi tetap saja saya masih tidak ragu terhadapnya
dan masih tinggal untuk beberapa lama. Jika orang lain, mereka mungkin akan
berkata, “Ia tidak mungkin seorang Guru Tercerahkan! Jika ia Guru Tercerahkan,
bagaimana mungkin ia memberi obat yang salah dan hampir membunuh saya?” Tetapi,
tidak ada keraguan yang muncul dalam diri saya!
Kemungkinan besar karena saya begitu sederhana dan amat lugu, sehingga Tuhan
menjadi semakin kasihan terhadap saya dan membiarkan saya menyadari Kebenaran
dengan lebih cepat. Saya memiliki beberapa rahasia. Apa yang saya miliki
hanyalah cara yang mudah dan sederhana, dan saya telah mengungkapkan semuanya.
Jika Anda ingin mencapai Kebenaran, hati Anda harus semurni anak kecil;
sederhana dan murni dalam melakukan apapun sehingga Anda akan segera mencapai
Kebenaran. Jika Anda terlalu rumit, terlalu banyak mempermasalahkan, terlalu
banyak berdebat, terlalu banyak memikirkan benar dan salah, dan terlalu serius
berperang untuk menang, maka jangan salahkan saya jika Anda terlalu lamban dalam
mencapai Kebenaran; Anda akan frustasi dengan sendirinya.
Surga Sementara
Tidak ada yang benar-benar serius di dunia ini. Cepat atau lambat kita semua
akan meninggal, dan kuburan kita akan ditutupi oleh tanaman dalam waktu yang
singkat. Jadi, sebelum kita masuk ke liang kubur, kita harus berupaya untuk
hidup lebih bahagia, lakukan apa yang kita suka, dan lakukan dengan sepenuh
hati. Layani dunia ini, jagalah diri kita, keluarga kita; nikmati segala
keindahan yang tersedia di alam untuk kita. Kadang sesuatu yang buruk juga dapat
menjadi semacam pelajaran dan memiliki sisi indahnya. Bila kita melihat sesuatu
dengan menggunakan mata yang lebih tercerahkan maka kita akan melihat keindahan
dalam segala aspek. Pernahkah Anda memperhatikan betapa cantiknya kodok? Mereka
amat lucu, iya kan? Kita bisa melihat sisi keindahan dalam segala hal. Kadang
sesuatu yang buruk juga memiliki aspek indahnya dan mendidik.
Oleh karena itu, mari kita lakukan yang terbaik untuk membuat dunia ini menjadi
surga sementara, dan perlakukan semua manusia di sekitar kita sebagai Tuhan dan
makhluk tercerahkan. Meskipun mereka tidak mengenali diri mereka sebagai makhluk
yang agung tetapi kita tetap harus menghormati mereka dan memperlakukan mereka
seperti kita ingin diperlakukan; tegas namun juga pemaaf; mengasihi namun tidak
memihak. Dengan begitu perbuatan, ucapan, dan pikiran kita menjadi lebih rileks
dan kita akan mencapai Kebenaran secara alami dengan berlatih seperti itu.
Jangan terburu-buru, jangan gelisah, dan jangan memaksakan diri Anda. Tidak
masalah tingkatan apa yang kita capai, karena hal tersebut berbeda pada
masing-masing individu. Dengan berlalunya waktu, semuanya akan paham. Saya hanya
dapat berjanji bahwa Anda tidak akan kembali menderita lagi di dunia ini, tidak
akan ke neraka, tidak akan menjadi hewan; Anda pasti akan terangkat. Namun,
tingkatan yang akan Anda capai tergantung pada keyakinan dan ketulusan Anda
terhadap pencarian Kebenaran. Anda tidak bisa meminta saya bertanggung jawab,
saya hanya bisa membimbing dan mengajar Anda. Terserah Anda untuk berjalan cepat
atau lambat, dan menjaga diri Anda apakah berada di arah yang benar atau arah
yang salah.
“Pada waktu bermeditasi kita harus tulus,
begitu tulus sehingga seolah-olah kita bermeditasi untuk terakhir kalinya,
atau seolah-olah kita akan mati pada hari berikutnya, atau dalam waktu lima
menit.
Jika kita memiliki sikap demikian setiap kali kita bermeditasi
maka kita akan berhasil.” (Maha Guru Ching Hai)
“Ketika seorang Guru datang ke Bumi, bukan hanya para murid-Nya
yang terangkat dan mendapat kebijaksanaan, tetapi seluruh ras umat manusia
disucikan dan diangkat sampai ke tingkat kesadaran tertentu yang lebih tinggi.”
~ Maha Guru Ching Hai
|





 |