Keyakinan Penuh Terhadap Guru
“Saya memberikan diri saya,
pikiran saya, perkataan saya, dan perbuatan saya;
baik di masa lampau, masa sekarang, dan masa depan
seutuhnya di tangan Guru saya.
Dengan begitu saya merasa aman, seperti bayi.” (Maha Guru Ching Hai)
Rahasia Saya Hanyalah Kepolosan Saya
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Enam Hari, Hsihu, Formosa, 13-18
Februari 1989 (Asal bahasa China)
Saya tidak bisa membicarakan rahasia latihan rohani saya. Kenyataannya saya
tidak memiliki rahasia. Mungkin rahasia saya hanyalah kepolosan saya! Tuhan
menjaga orang yang lugu. Karena mereka tidak berdaya seperti bayi dan membuat
setiap orang ingin melindunginya. Bila kita melihat bayi yang tak berdaya dan
dibuang oleh orang tuanya maka kita akan segera menggendongnya meskipun kita
bukan orang tuanya. Jika melihatnya menangis, kita akan menepuknya. Ketika
melihatnya lapar, kita akan segera memberinya makan. Ini karena seorang bayi
sangat polos dan rapuh. Mereka membuat setiap orang ingin menjaganya.
Mungkin rahasia saya hanyalah “kepolosan”. Bila kita polos maka Tuhan akan
melindungi kita. Kita akan selalu berada di sisi-Nya, karena Ia tidak akan
meninggalkan kita. Kita terlalu polos. Kita akan mati jika Ia meninggalkan kita.
Kita selalu bersedia menjaga bayi yang mungil, polos, dan tidak mampu melakukan
apapun, dan ingin terus berada di sampingnya untuk melindunginya selama dua
puluh empat jam sehari. Jika kita seperti bayi maka kita akan selalu bersama
Tuhan, dan segalanya akan diurus oleh “orang dewasa”.
Saya hanya bergantung pada kekuatan Tuhan untuk menyalurkan Kebenaran kepada
Anda. Segala yang saya lakukan adalah kehendak Tuhan, bukan orang awam ini. Ini
lebih aman, karena orang awam bisa berbuat salah, tetapi Tuhan tidak pernah
salah. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan, “Orang bijaksana terlihat seperti
orang bodoh.” Jika kita bodoh seperti itu, Tuhan tidak akan mengabaikan kita. Ia
akan melakukan segala sesuatu, dan kita tidak akan salah.
Guru Mengetahui Segalanya
Pada waktu saya masih menjadi seorang murid dan disalahpahami atau dituduh oleh
rekan praktisi lain, saya hanya mengabaikannya. Saya berpikir, “Guru saya
mengetahui segalanya. Ia akan menanganinya.” Saya memiliki iman yang besar dan
tidak mengeluh atau mencoba memberikan penjelasan. Saya benar-benar menempatkan
diri, pikiran, ucapan, dan perbuatan saya – baik di kehidupan masa lampau, masa
sekarang, dan masa mendatang – di tangan Guru saya sehingga saya merasa aman,
seperti seorang bayi, tanpa harus melakukan apapun dengan gagasan sendiri.
Mungkin inilah rahasia saya. Pada waktu itu, saya merasa sungguh aman tanpa
harus memikul tanggung jawab. Hal ini membuat saya sangat rileks, tanpa duka
cita atau kerisauan, “karena Guru mengetahui segalanya. Ia yang teragung.” Saya
merasakan hal itu dalam hati saya.
Saya tidak pernah sedih hingga sekarang. Sebelumnya, ketika saya masih menjadi
murid, segala sesuatu begitu sempurna, saya merasa segala sesuatu berada di atas
pengaturan Guru. Tidak ada yang perlu dikeluhkan karena di dalam hati saya tahu
bahwa Ia akan menjaga saya. Inilah satu-satunya rahasia yang saya miliki:
keyakinan penuh. Jika Anda tidak mempercayai saya, maka percayalah kepada Tuhan
yang tertinggi, Buddha yang tertinggi. Ia dapat melihat segala perbuatan makhluk
hidup seperti kita dan akan menjaga segalanya. Ia benar-benar akan melakukannya!
“Ketika seorang Guru Tercerahkan melihat kita, Ia segera mengetahui bagian mana
dari diri kita yang perlu diperbaiki, dan bagaimana melakukannya, dengan cara
yang keras atau lembut. Jadi jika kita mengikuti seorang Guru dalam latihan
rohani, kita harus menghormati perintah-Nya dan menyerahkan seluruh perbuatan,
ucapan, dan pikiran kita kepada-Nya. Jika komitmen kita setengah hati, maka
jangan menyalahkan Guru bila kita gagal mencapai sesuatu. Guru memberikan kita
setengah apabila kita minta setengah, dan memberikan kita seluruhnya apabila
kita minta seluruhnya.” (Maha Guru Ching Hai)
“Dengan memikiran Guru maka Anda akan menjadi satu dengan Guru dan menyadari
bahwa Guru adalah Anda. Guru adalah Jati Diri Anda yang sejati. Tetapi karena
sekarang Anda tidak menyadarinya maka Anda tidak bisa berbuat apa-apa: Anda
hanya perlu memikirkan Guru Anda yang merupakan diri Anda sendiri. Dengan
demikian maka perlahan-lahan semua sifat Guru akan diwariskan kepada Anda, dan
Anda akan menemukan diri Anda melalui Sang Guru. Dan setelah itu Anda akan
menyadari, ‘Oh! Guru adalah saya. Ia adalah saya.’ Itulah mengapa sejak dahulu
kala, orang-orang menyembah Para Suci dan Guru Tercerahkan untuk diri mereka
sendiri, bukan semata-mata untuk Sang Guru.” (Maha Guru Ching Hai)
|
|