Dua
pria muda berotot
Kuat
laksana macan dan gajah
Melumatkan tubuh kecilku
Masuk ke dalam sangkar kengerian!
Tidak
ada jalan untuk lolos!
Oh
Tuhan, api pencucian apakah ini?
Aku
meratap dalam ketakutan dan kengerian
Ibu,
oh Ibu, tolong selamatkan aku!
Oh pemeliharaku, tolong segera datang lindungi
aku!
Selamatkan hidupku, aku masih muda!
Ibuku
menjerit dalam duka
Air mata putus asa memenuhi matanya.
Surga yang tak terukur tak dapat menampung
Derita yang tak terkira ini!
Pengurusku berpaling pergi
Tangannya
sibuk menghitung tumpukan uang.
Dengan malang aku
terguncang-guncang dalam peti barang
Hati yang
hancur lebih sakit daripada penderitaan tubuh!
Dua pria
muda itu berkelakar:
“Anak babi
ini akan sangat lezat!
Besok kita
akan menyembelihnya
Untuk
merayakan kelahiran bayiku yang baru lahir!”
Oh, betapa
ironisnya hidup ini!
Jiwaku
dihancurkan,
Air mata
mengalir dalam hatiku
Laksana darah
mengalir dalam anak sungai.
Aku kira kau
mencintaiku
Memeliharaku
sampai dewasa
Tetapi semua ini
hanyalah pura-pura
Bagimu, ini
hanyalah keuntungan dan uang!
Besok tubuhku
akan disembelih menjadi potongan kecil
Daging dan
tulangku berubah menjadi siksaan belaka
Hanya agar
mereka dapat tertawa dalam keriangan
Di pesta dan
pertemuan bahagia mereka.
Untuk anakmu
yang baru lahir dan yang lainnya
Aku berharap
agar mereka panjang umur
Agar keluargamu dapat berkumpul bersama
Dan tidak perlu menanggung nasib seperti diriku...
Aku berdoa agar seluruh keluargamu hidup dengan
mulia
Untuk menjadi manusia dalam banyak kehidupan
Dan tak pernah
dilahirkan sebagai babi
Yang selalu
membayar hutang karma!
Oh, selamat
tinggal kehidupan...
Aku rindu pada
ibuku yang menderita.
Dengan berlinang
air mata aku berteriak...
Oh, Ibu! Ibu...
Ibu...
|