Tn. Abdul Sattar Edhi: Bunda Theresa dari Karachi,
Pakistan Oleh Grup Berita New York, AS (Asal
bahasa Inggris
Tuan Abdul Sattar Edhi dikenal oleh orang Pakistan atas dedikasinya yang tanpa henti serta kerendahan hatinya dalam melayani setiap orang yang membutuhkan. Tuan Edhi merawat ibunya yang lemah karena usia dan sakit mental selama delapan tahun sampai ibunya meninggal dunia. Dia kemudian menyadari bahwa masih ada jutaan orang lain yang sakit tapi tidak mempunyai sumber daya atau keluarga yang merawat mereka. Dia dan keluarganya kemudian berimigrasi dari India ke Pakistan dan akhirnya terlibat sebagai pekerja sosial. Walaupun tidak memiliki pendidikan formal, tapi karena kebaikannya yang tulus dan pengabdian yang total dalam pelayanan kemanusiaan, Tuan Edhi kemudian dikenal sebagai "Malaikat Penuh Kasih". Dia telah memperoleh banyak penghargaan internasional atas perbuatan baiknya yang tanpa henti dan menggunakan dana dari penghargaan tersebut untuk memperluas pelayanan sosialnya. Lebih dari itu, ia membentuk sendiri sistem kesehatannya yang dinamakan Edhi Trust yang memberi berbagai macam aspek pelayanan untuk mereka yang sakit dan membutuhkan. Dia memperkenalkan pelayanan ambulans gawat darurat pertama dan rumah bersalin di Karachi. Melalui bimbingan motivasi dan dedikasi dari Tuan Edhi, maka pekerjaannya telah berkembang dan bertambah dalam skala internasional untuk menolong mereka yang membutuhkan tanpa membedakan ras, keyakinan, dan status.
Maha Guru Ching Hai menganugerahkan Tuan Abdul Sattar Edhi dengan Penghargaan Cinta Kasih Cemerlang Dunia. Sebagai tambahan, dia juga menerima kontribusi sebesar US$ 5.000,00 dari Guru sebagai dukungan atas pelayanan mulianya bagi kemanusiaan. Acara penganugerahan tersebut dilaksanakan di New York pada tanggal 19 Desember, Tahun Emas 4 (2007), saat Tuan Edhi berkunjung ke kantor yayasan internasionalnya. Saat acara berlangsung, penterjemahnya mewakilinya untuk membacakan kata sambutan. Tuan Edhi sangat berterima kasih kepada Allah atas semua bimbingan serta pengaturan dalam hidupnya. Dia mengekspresikan kerinduannya untuk perdamaian dunia, serta berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai yang mau mengenalnya. Ia juga menyatakan bahwa dana yang didapatkan akan digunakan untuk kegiatan sosial. Tuan Edhi juga menyebutkan bahwa sebuah penampungan bagi tunawisma di New York merupakan salah satu aspirasi terbarunya. Media Pakistan, Digital Broadcast Networking, New York Awam: Harian Mingguan Pakistan yang paling popular, Geo TV USA dan Indus TV, juga hadir untuk meliput acara tersebut. Tuan Abdul Sattar Edhi juga disebut sebagai ‘Bunda Theresa dari Karachi’ dan selalu menjadi seorang teladan yang cemerlang bagi mereka yang mengenal pelayanan dan hidupnya yang mulia. Semoga Allah Yang Maha Besar selalu memberkati pekerjaan mulianya.
|