Banyak hewan yang telah lama diketahui mempunyai kecerdasan dan kesetiaan yang luar biasa (baca Majalah Berita
#157, “Kecerdasan Anjing yang Penuh Kasih”). Akan tetapi, para ilmuwan
abad kesembilan belas juga telah mengenali kemampuan hewan dalam
menunjukkan perasaannya. Sebagai contoh, di tahun 1872, seorang
Naturalis Inggris, Charles Darwin menerbitkan buku yang berjudul The Expression of the Emotions in Man and Animals (Ungkapan Perasaan pada Manusia dan Hewan),
yang membahas bagaimana hewan dan manusia mengungkapkan dan mengirimkan
perasaan mereka kepada yang lain. Laporan berikut ini mendukung
pandangan yang menunjukkan bahwa para hewan yang merupakan teman kita
sesungguhnya dapat mengungkapkan kepekaan dan tanggapan yang dalam
terhadap kasih.
Seekor Simpanse Berhenti Merokok
Dengan
bantuan dari anggota staf kebun binatang di Cina Barat Laut, seekor
simpanse betina berumur dua puluh tujuh tahun yang bernama Ai Ai
(bahasa Cina, yang berarti ‘Kasih Kasih’) telah berhenti merokok
setelah enam belas tahun kecanduan rokok. Simpanse itu memulai
kebiasaan merokok di tahun 1989 setelah pasangannya yang pertama mati,
kemudian ia menjadi perokok berat saat pasangannya yang kedua mati dan
anak perempuannya dipindahkan ke kebun binatang lainnya. Pada
pemberitaan kisah Ai Ai itu, Agen Berita Xinhua di Beijing
menghubungkan kebiasaan merokok itu dengan perasaaan sepi dan sedih,
yang rupanya dapat memiliki pengaruh yang mendalam pada hewan primata
yang peka ini. Dalam merencanakan strategi untuk menolong Ai Ai
berhenti merokok, staf kebun binatang itu memperbanyak kebiasaan
sehari-hari simpanse tersebut dengan menyuruhnya berjalan serta berolah
raga ditambah dengan terapi musik. Seorang staf bahkan meminjamkan Ai
Ai perangkat audio dan alat pendengar yang mudah dibawa “agar ia dapat
menikmati musik pop”. Di samping menu hariannya yang berupa susu,
pisang, dan nasi, diberikan tambahan makanan enak lainnya yang
kenyataannya dapat membantu mengalihkan perhatian Ai Ai dari rokok.
Setelah
beberapa waktu, usaha staf kebun binatang itu berhasil, dan Ai Ai telah
bebas dari rokok selama lebih dari empat bulan. Supaya ia tidak
kesepian, bagaimanapun juga, penjaga Ai Ai berusaha untuk menemukan
pasangan baru untuk menggantikan pasangan Ai Ai yang telah tiada itu.
Sehubungan
dengan sulitnya menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok, Guru
berkata, “Tiada seorang pun yang dapat lepas dari ketagihan tanpa
kebahagiaan lain yang menggantikannya.” (dikutip dari DVD #719,
Mengatasi Kebiasaan Buruk, 9 Juni 2001, Florida, Amerika Serikat).
Karena itu, sungguh hal yang menggembirakan bahwa para pekerja kebun
binatang tersebut mengetahui kebutuhan Ai Ai dan bahwa hewan tersebut
sangat tanggap dalam mendapatkan kembali kestabilan jasmani dan
emosinya.♥
Gajah Mengenali dan Berkabung atas Kematian Mereka
Makhluk
lainnya yang mempunyai emosi yang kuat adalah gajah. Binatang ini
merupakan salah satu makhluk hidup terbesar di Bumi dan berpola makan
vegetarian. Sebagaimana umumnya hewan yang bervegetarian lainnya, gajah
mempunyai sifat bawaan yang penuh kedamaian. Selain itu, meskipun berat
mereka hampir mencapai tiga ton, akan tetapi gajah cukup gesit untuk
berlari pada kecepatan yang mendekati 50 mil/jam (80 km/jam). Di
samping ciri-ciri jasmani ini, baru-baru ini ditemukan bahwa gajah
menunjukkan emosi yang kuat saat kehilangan salah satu anggotanya.
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti
dari Universitas Sussex dan Perserikatan untuk Gajah Amboseli
menemukan bahwa saat menemukan jenazah dari jenis mereka sendiri, gajah
menunjukkan reaksi yang sangat kuat dibandingkan dengan binatang
lainnya. “Mereka tidak peduli akan hewan mamalia (lain) yang mati, akan
tetapi peduli akan gajah-gajah lain yang mati,” kata peneliti Dr. Karen
McComb.
Saat
gajah menemukan bangkai gajah lainnya, mereka akan menyentuh dan
menciumnya dengan belalai mereka, kadang kala mereka dengan lembut
menggoyangkan gadingnya dengan menggunakan kaki mereka yang peka.
Selain
terkenal akan daya ingat dan otak mereka yang besar, gajah juga dapat
meneteskan air mata. Makhluk yang penuh kasih dan damai ini juga dapat
mengingat hubungan mereka dengan seratus ekor gajah lainnya. Maka,
tidaklah mengherankan jika mereka dengan hati-hati memeriksa bangkai
temannya saat mereka menemukannya. Bahkan mungkin lebih daripada
sebagian manusia, gajah menyadari pentingnya setiap anggota dari jenis
mereka.
Untuk
lebih mengetahui secara mendalam tentang kehidupan gajah, Anda dapat
menonton produksi Walt Disney yang berjudul Whispers: An Elephant’s
Tale (Kisah Seekor Gajah). Film ini dibuat di Botswana dan menceritakan
langkah kehidupan dan perjuangan hidup seekor bayi gajah saat
kelompoknya diserang oleh pemburu liar dan ia terpisahkan dari induknya
yang penuh kasih. Film ini akan menyentuh hati Anda dan memberi Anda
pandangan sekilas yang penuh makna ke dalam alam batin makhluk yang
luar biasa ini.