Tujuan Meditasi - Mengenali Jati Diri Anda
dan Mencapai Kebahagiaan Batin
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Hsihu, Formosa, 19 Juni 1995
(Asal dalam bahasa Inggris)
Sebenarnya, ketika kita sedang bahagia, kita sangat sulit
bermeditasi. Dan ketika kita sedang sangat menderita, kita juga sangat sulit
bermeditasi! Itulah mengapa kita harus selalu berusaha menemukan keseimbangan di
antaranya agar kita tidak merasa terlalu ekstrim sehingga kita lupa bahwa
kebahagiaan sejati ada di dalam batin. Sungguh, demikian!
Tidak masalah betapa besar kita mengasihi seseorang atau betapa
besar seseorang mengasihi kita; suatu hari dia akan mengecewakan kita atau
menyakitkan kita. Mungkin kita salah paham, atau mungkin benar. Tetapi
menyakitkan. Bahkan dengan anak-anak atau suami kita. Jika kita ingin agar
mereka benar-benar mengasihi kita, maka kita harus menjadi seperti seorang budak
selama 24 jam sehari untuk memenuhi semua harapan mereka. Lalu mereka akan
bahagia dan mungkin akan menempel kepada kita. Walaupun begitu, itupun belum
pasti.
Kadang anak-anak membuat masalah bagi orang tua mereka, itu karena
mereka tidak memahami orang tua mereka, atau mereka ingin agar orang tua mereka
selalu bersama mereka sepanjang waktu dan memberi semua waktunya. Tetapi kadang
jika orang tua tidak dapat memuaskan mereka, maka mereka kemudian menjadi tidak
peduli. Dan anak-anak itupun kadang membuat banyak penderitaan bagi orang tua
mereka. Sepasang suami istri kadang juga saling menyakiti, itu karena mereka
mempunyai terlalu banyak tuntutan.
Tuntutannya kadang tidak mudah untuk dipenuhi. Misalkan hari ini
ada seseorang yang mencintai Anda, Anda kemudian berharap agar besok dia akan
tetap sama atau mungkin semakin baik. Tetapi esok harinya suatu hal terjadi pada
dirinya dan membuat ia mudah marah atau murung, sehingga ia tidak ingin
berbicara dengan Anda. Itu mungkin bukan kesalahan Anda, tetapi Anda kemudian
berkata, “Jika kamu tidak mempedulikan saya, mengapa saya harus mempedulikanmu?”
Anda berdua mengucapkan kalimat ini sehingga kalian berpisah atau setidaknya
merasa kesal satu sama lain. Diperlukan waktu berhari-hari agar kalian berdamai
kembali atau hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi lagi. Kadang hal-hal
kecil pun dapat menyebabkan perpisahan, dan ini amat menyakitkan. Jika tidak
menyakitkan maka boleh saja, tetapi ini sungguh-sungguh menyakitkan.
Sebenarnya, jika kita sungguh-sungguh bersandar kepada kebahagiaan
batin, maka segalanya akan datang. Kita kemudian tidak akan pernah kecewa atau
terus bergantung kepada siapapun. Jika seseorang menyapa maka baik saja; jika
mereka tidak menyapa, maka baik juga. Kita tidak merasa begitu terluka atau
sakit di dalam batin.
Maka semua kepedihan, kesedihan, dan kesengsaraan datangnya bukan
dari luar, bukan dari orang lain; tetapi datang dari kegelapan batin kita. Kita
mengharapkan terlalu banyak dari semua orang dan segala hal; dan setelah itu
kita menjadi kecewa. Jadi satu-satunya sumber kebahagiaan ada di dalam batin.
Kapanpun Anda bermeditasi, usahakanlah untuk berhubungan dengan sumber itu.
Untuk diri Anda sendiri, untuk kebahagiaan, kesenangan, dan kepuasan diri Anda
sendiri maka Anda harus selalu berusaha untuk berhubungan dengan pusat
kegembiraan yang ada di dalam batin Anda sendiri. Itulah dimana kekuatan Guru
berada. Itulah dimana setiap mukjizat di alam semesta dapat terwujud. Itulah
cinta kasih, itulah dimana segala kebaikan hati dan cinta kasih berasal. Itulah
dimana segala Kebajikan, Keindahan, dan Kebenaran tergeletak tidur di sana untuk
Anda temukan.
Kalau tidak, cepat atau lambat kita semua akan meninggal dan pergi
ke mana, siapakah yang peduli? Setidaknya ketika kita hidup sebagai manusia,
kita harus menjalani suatu kehidupan yang bermakna; kita harus bahagia dan
meneruskan hidup kita dengan cara yang penuh arti, karena itu cocok dengan
martabat kita sebagai manusia, sebagai “Tingkat Kesepuluh” dari segala satwa di
dunia ini. Kitalah puncak ciptaan jasmani. Kita belum tahu bahwa kita berada di
puncak alam semesta. Mungkin bukan yang tertinggi, tetapi setidaknya di sini,
kitalah puncak ciptaan. Maka kita harus meneruskan hidup kita sebagai manusia
yang bermartabat; bukannya takut terhadap segala hal, bodoh, dan tenggelam dalam
kesengsaraan, terutama ketika kita memiliki harta batin yang dapat selalu kita
gunakan.
Itulah satu-satunya tujuan meditasi: agar Anda mengenal diri Anda
sendiri dan memahami apa kebahagiaan sejati itu, bukan karena Guru mengatakan
demikian dan Anda harus mematuhi Guru. Anda mematuhi Guru karena itu baik bagi
Anda, tetapi Anda harus tahu alasannya. Anda harus tahu itu demi Anda, bukan
demi Guru. Guru tidak peduli. Saya tidak peduli. Jika Anda tidak ingin
bermeditasi, maka Anda tidak usah bermeditasi. Itu kehidupan Anda. Saya tidak
dapat mengendalikan Anda, dan saya tidak ingin melakukannya. Jika Anda
mengendalikan orang lain, maka Anda akan terikat kepadanya. Seperti polisi
dengan penjahat, keduanya diborgol. Polisi harus terus mengurus tahanannya.
Saya tidak mau berada di posisi itu. Maka apapun yang saya katakan
kepada Anda, itu baik bagi Anda, dan bila hal itu logis maka teruskanlah. Bukan
karena saya memaksa Anda atau apapun seperti itu. Itu adalah suatu kehormatan,
hak istimewa, dan nasib baik dalam kehidupan kita karena kita telah mengetahui
rahasia itu. Bukan dipaksa, bukan tawar-menawar, bukan kewajiban. Yang terbaik
dari segala hak istimewa, yang terbaik dari segala keberuntungan dalam ribuan
atau jutaan masa kehidupan, bahwa kita telah mengetahui pintu untuk membebaskan
diri kita dari segala kesengsaraan. Maka bermeditasilah. Itu saja yang ada.
[Tepuk tangan]
Kadang saya bekerja hingga larut malam, kadang bisa sampai pukul
12, pukul 1, atau pukul 2 subuh; akan tetapi saya tetap bermeditasi sebelum saya
tidur. Saya selalu merindukan meditasi dan terlepas dari segala kewajiban serta
tugas saya. Saya tidak pernah merasa seperti saya sebaiknya tidak bermeditasi,
atau meditasi itu mengerikan. Tidak pernah! Bagi saya, meditasi telah menjadi
suatu kesenangan, sumber relaksasi, dan sumber energi; bahkan secara jasmani.
Itu bukan berbicara tentang menjadi seorang Buddha atau apapun.
Jika Anda tidak bermeditasi selama satu hari, maka Anda tidak akan pernah pulih
dari keletihan dan segala macam tekanan mental yang negatif dari masyarakat
sepanjang sehari. Maka janganlah mengeluh kepada saya bahwa Anda letih, atau
Anda begini begitu, atau meditasi Anda tidak cukup. Karena itulah harga yang
harus Anda bayar. Pada mulanya Anda mungkin tidak mantap, tetapi semakin banyak
Anda bermeditasi, maka Anda akan semakin merasa bahwa inilah satu-satunya
metode. Sekarang sekalipun seseorang memberi Anda sejuta dolar untuk berganti
Guru atau berganti metode, maka Anda pasti tidak akan bersedia. Anda tidak akan
pernah. Karena Anda mengetahuinya; Anda tidak dapat berdusta. Anda tidak dapat
berdusta dan mengatakan bahwa ini bukan metode untuk Anda. Sekalipun meditasi
Anda kacau, tetapi Anda mengetahui bahwa itu adalah kesalahan Anda. [Guru dan
hadirin tertawa] Anda sejujurnya mengetahui Kebenarannya.
Kemudian ketika Anda sedang introspeksi ke dalam: Metode Quan Yin
adalah satu-satunya jalan, betul? Itu saja, titik, selesai, tanpa debat, tanpa
“tetapi,” “bagaimanapun,” atau “namun.” Itu saja. Itulah perasaan yang kita
miliki dalam hati kita, dan itulah yang kita ketahui, dan itulah satu-satunya
hal yang pasti. Jadi jika Anda telah mengetahuinya, maka Anda telah
mengetahuinya. Saya tidak perlu mengatakan apapun kepada Anda.
|
|