Rahasia Latihan Spiritual
Keyakinan Penuh kepada Guru
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Retret tujuh hari, Ilan, Formosa, 12-18 Agustus 1988
(Asal dalam bahasa China)
Rahasia saya dalam latihan rahoni adalah: Tiada rahasia! [Guru dan hadirin
tertawa] Saya benar-benar lugu! Dulu, saya pasrah sepenuhnya kepada Tuhan dan
kepada Guru saya saat Beliau masih hidup. Setelah Beliau meninggal, saya mulai
menganggap setiap orang sebagai Guru saya. Saya sangat yakin bahwa Guru saya
akan selalu mengurus saya. Ke mana pun saya pergi, Beliau akan mengurus saya.
Tiada seorang pun yang dapat menyakiti saya. Karena itu saya mempercayai semua
orang.
Saya memperlakukan setiap orang dengan baik sama seperti saya memperlakukan Guru
saya, bukan karena saya menghormatinya sebagai manusia, tetapi karena saya dapat
melihat Guru batin setiap orang. Saya dapat melihat Hakikat Ketuhanan batin
seseorang dengan sangat jelas. Saya melihat Cahaya Tuhan bersinar di mana-mana.
Semua makhluk hidup memiliki Hakikat Ketuhanannya. Segalanya adalah perwujudan
Guru tertinggi.
Tetapi Anda tidak dapat meniru saya, karena Anda belum mencapai tingkatan ini.
Karena itu lebih baik berhati-hati. Saya masih berada di sini. Percayalah kepada
saya, itu cukup bagi Anda. Jika hati Anda masih kacau, Anda tidak bisa berlatih
dengan perhatian yang terpecah-belah. Jika Anda tidak percaya kepada saya, maka
putuskanlah hubungannya. Carilah orang lain yang Anda percayai, dan layani dia
dengan perhatian yang tidak terpecah-belah. Ikuti ajarannya. Coba dan lihat
apakah ada hasilnya. Lebih baik demikian. Janganlah berdiri di atas dua perahu
yang berbeda; karena Anda akan jatuh ke dalam laut setelah beberapa saat.
Saya tidak dapat berbicara tentang rahasia latihan rohani saya. Kenyataannya
saya tidak memiliki rahasia sama sekali. Mungkin satu-satunya rahasia adalah
keluguan saya! Tuhan menjaga orang-orang yang lugu. Karena mereka tak berdaya
seperti bayi, setiap orang ingin melindunginya. Saat kita melihat seorang bayi
yang terbuang dan tak berdaya, dengan cepat kita akan menggendongnya meskipun
kita bukanlah orang tuanya. Melihat dia menangis, kita menepuk-nepuknya. Melihat
dia lapar, dengan cepat kita menyuapinya. Ini karena seorang bayi tidak berdosa
dan polos. Karena itu, setiap orang suka melihatnya.
Mungkin rahasia saya hanyalah “keluguan.” Saat kita begitu lugu, maka Tuhan akan
mengurus kita. Setelah itu kita akan selalu berada di samping-Nya, karena Dia
tidak akan meninggalkan kita. Kita terlalu lugu. Kita akan mati jika Ia
meninggalkan kita. Kita merawat bayi yang begitu kecil, lugu, dan tidak dapat
melakukan apapun, dan kita senantiasa berada di sampingnya untuk melindunginya
dua puluh empat jam sehari. Jika kita seperti bayi, maka kita akan senantiasa
bersama dengan Tuhan, dan segala sesuatunya akan dilakukan oleh “orang dewasa.”
Saya bergantung pada kekuatan Tuhan saat mentransmisikan Kebenaran kepada Anda.
Segala sesuatu yang saya kerjakan, dilakukan oleh Tuhan, bukan oleh orang awam
ini. Lebih aman, karena orang awam dapat melakukan banyak kesalahan, tetapi
Tuhan tidak akan berbuat kesalahan. Seperti ada pepatah yang menyebutkan, “Orang
bijak tampak seperti orang bodoh.” Jika kita bodoh seperti demikian, maka Tuhan
tidak dapat mengabaikan kita. Dia akan melakukan segalanya, dan kita tidak akan
pernah melakukan kesalahan.
Saat saya masih menjadi seorang murid dan disalahpahami atau difitnah oleh rekan
sepelatihan saya, saya hanya mengabaikan mereka. Saya berpikir, “Guru saya tahu
segalanya. Ia akan menanganinya. Saya memiliki keyakinan yang besar, saya tidak
mengeluh atau berusaha untuk membela diri saya. Saya sepenuhnya menempatkan
hati, pikiran, perkataan, tindakan, serta kehidupan saya yang lampau, sekarang,
dan yang akan datang di tangan Guru saya. Sehingga saya merasa aman seperti
bayi, tanpa harus melakukan apapun atas inisiatif saya sendiri. Mungkin inilah
rahasia saya. Pada saat itu saya merasa sangat aman tanpa harus memikul tanggung
jawab. Karena itu, saya sangatlah santai, tanpa kesedihan ataupun kekuatiran,
“Karena Guru saya mengetahui segalanya. Dialah yang terhebat.” Saya merasa
seperti itu dalam hati saya.
Saya tidak pernah merasakan dukacita sampai sekarang. Dulu ketika masih menjadi
seorang murid, segala-galanya begitu sempurna, saya menyerahkan segalanya kepada
pengaturan Guru. Tidak ada yang perlu dikeluhkan karena di dalam hati saya tahu
bahwa Dia akan mengurus saya. Hanya inilah rahasia yang saya miliki: keyakinan
penuh. Jika Anda tidak memiliki keyakinan kepada saya, maka yakinlah kepada
Tuhan yang Maha Tinggi, Buddha yang Maha Tinggi. Dia dapat melihat segala
tindakan kita, seluruh makhluk hidup, dan Ia akan mengurus segalanya. Ia
benar-benar akan mengurusnya!
Rahasia Bagaimana Guru Mencapai Kebenaran
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai kepada Murid Penetap, Center Hsihu,
Formosa, 3 Desember 1995 (Asal dalam bahasa China)
Tahukah Anda bagaimana saya bisa mencapai Kebenaran? Itu karena saya senantiasa
melakukan segalanya untuk sesama. Latihan rohani Anda masih terhambat karena
menyimpan semua hal yang indah untuk diri sendiri dan meraup semua makanan yang
lezat untuk Anda makan sendiri. Anda segan berbagi dengan sesama, dan itulah
sebabnya Anda tidak memiliki banyak.
Kebenarannya adalah, semakin kita memberi maka akan semakin banyak kita
mendapatkannya. Anda lihat, saya telah memberi begitu banyak, sehingga saya
memiliki makanan lebih daripada yang saya dapat makan. Karena itu, saya telah
berhenti memberikan bantuan akhir-akhir ini, kuatir kalau pahala berkahnya akan
terus datang sampai saya bahkan tidak sanggup menerimanya lagi! [Guru dan
hadirin tertawa].
Ada beberapa rahasia tentang bagaimana saya dapat mencapai Kebenaran.
Pertama-tama, saya sangat penuh perhatian terhadap sesama. Kedua, saya sangat
menghormati guru-guru saya.
Dari Sekolah Dasar sampai ke Sekolah Menengah Umum, banyak guru yang menyukai
saya. Mungkin karena saya sangat menghormati mereka, dan mereka merasakannya
dalam hati. Atau saya mungkin memiliki sesuatu, saya tidak tahu. Atau mungkin
karena saya memiliki pertalian dengan mereka.
Setelah beranjak dewasa, saya mengikuti banyak guru rohani. Meskipun mereka
tidak begitu tercerahkan, akan tetapi saya tetap mengikuti instruksi mereka
sepenuhnya. Tiada sedikit pun rasa tidak hormat dalam diri saya terhadap mereka.
Tanpa perlawanan.
Apakah Anda kira guru-guru saya senantiasa memperlakukan saya dengan baik?
Tidak! Mereka kadang-kadang memarahi saya. Dibanding dengan tingkatan kita
sekarang, mereka hanyalah seperti para guru Sekolah Dasar, kemudian saya adalah
seorang murid Sekolah Dasar! Mereka tidaklah secara khusus berlaku manis
terhadap saya. Saya membantu dan menawarkan banyak hal kepada mereka, tetapi
kadang kala mereka memarahi saya, atau menyakiti hati saya dengan perkataan
mereka, mengatakan bahwa saya bukanlah apa-apa.
Sebagai contoh, setelah saya menikah, kata-kata pertama yang dicetuskan oleh
guru perempuan saya adalah: “Engkau tidak layak menikahinya.” (Guru tertawa) Dia
berkata bahwa saya tidak layak menikahi suami saya. Dia berkata, “Hanya temanmu
yang perempuan yang layak menikahinya.” Kami telah menikah tetapi dia tetap
mengatakan hal seperti itu.
Saya berkata kepada guru saya, “Seorang teman saya telah menikah. Ia menikah
terlebih dahulu. Jika tidak maka saya akan mendengarkan Anda dan membiarkan
mereka bersama, karena mereka lebih cocok satu dengan lainnya. Sejak saat itu
dia berhenti berkomentar. Tetapi saat itu saya tidak marah sama sekali. Saya
tidak mengatakan, “Guru, mengapa Anda dapat berbicara seperti itu?”
Saya merasa, Anda berbeda dalam hal ini. Saya bukannya menyalahkan Anda; saya
hanya ingin agar Anda mengetahui rahasianya.
Perbedaan antara Guru dan Murid
Kadang kita berpikir bahwa latihan rohani kita sudah sangat bagus, karena
sekali-sekali saya mengirim Anda ke luar untuk memberikan ceramah. Setelah
kembali, Anda merasa: “Saya telah lulus. Guru lulus dalam 6 bulan, maka saya
dapat menyelesaikannya paling lambat dalam 6 tahun! Anda telah berubah setelah
Anda kembali! Sebagai akibatnya, kalian melukai diri Anda sendiri. Anda kira
Anda sangat baik, tetapi Anda tidaklah sebaik itu!
Saya juga mengira Anda sangat baik, dan inilah yang aneh! Sayalah orang terbodoh
di dunia ini; karena itu saya sering terluka, frustrasi, dan kecewa. Ini karena
saya juga mengira bahwa Anda sangatlah baik, sehingga saya tidak dapat memahami
perbedaan antara Anda dan saya.
Kadang saya tahu. Saat saya tinggal atau bekerja bersama Anda, barulah saya
menyadari adanya suatu perbedaan yang besar. Jika tidak maka saya tidak
menyadarinya. Jika tidak ada pekerjaan, maka saya akan lupa bahwa Anda adalah
murid. Kita nampak serupa dan sebaya; sebagian bahkan lebih tua daripada saya.
Saya tidak dapat membayangkan perbedaan antara Anda dan saya. Saya kira Anda
sesungguhnya seperti saya, dan kita dapat saling memahami; karena itu saya terus
berbicara. Dan pada akhirnya, tiada seorang pun yang paham, sehingga saya
sungguh tidak tahan. Saya duduk di situ dan merasa frustrasi. Kelihatannya,
hanya sayalah satu-satunya di seluruh dunia yang dapat memahami diri saya
sendiri, dan saya sungguh merasa sedih.
Sejak zaman dahulu, para Guru Tercerahkan sepertinya juga mengalami kesulitan
komunikasi dengan banyak orang. Saya merasa salah satu dari mereka. Semua hanya
dapat terlaksana dengan kerja keras. Anda pun tidak memahami berbagai hal yang
amat sederhana; hingga saya harus menjelaskannya secara panjang lebar. Anda
terlalu banyak merintangi diri Anda sendiri! Anda terlalu ruwet, dan tetap
mengira bahwa itu seharusnya seperti ini atau seperti itu. Sangat rumit, sangat
rumit.
Anda tidak paham, tetapi Anda tidak mau belajar dari yang lain. Anda tidak mau
belajar dari Guru karena takut kehilangan muka: “Saya dapat melakukannya
sendiri! Biarkan saya melakukannya sendiri,” seperti itu, dan kemudian Anda
melakukan banyak kesalahan.
Dengan mawas diri, Anda akan menemukan banyak kelemahan dalam diri Anda sendiri.
Saya juga memeriksa diri saya sendiri setiap hari, tetapi saya tidak menemukan
kesalahan apapun. (Guru dan hadirin tertawa).
Seutuhnya Menjadi Alat Tuhan
Karena saya mengabdikan diri sepenuhnya dalam karya Tuhan, saya sebenarnya tidak
mempunyai pilihan. Saya tidak dapat mengendalikan tindakan-tindakan saya,
ataupun situasinya. Sekalipun saya tidak menyukainya, akan tetapi saya tetap
harus melakukannya. Karena saya telah menyerahkan seluruh diri saya, mengapa
saya harus menahannya. Saya tidak dapat berkata, “Saya tidak menyukai yang ini
karena ini tidak cocok dengan karakter saya, dan hal itu akan merusak reputasi
saya dan menyebabkan saya terlihat sangat buruk. Ini bukanlah cara kerja Tuhan.
Sama halnya dengan sekop mekanik yang bergerak ke mana pun Anda arahkan. Akan
menggali ke mana pun Anda arahkan. Sekop mekanik itu tidak dapat berkata, “Saya
tidak berselera hari ini, saya tidak ingin menggali di sana.” Sekop itu pasti
bekerja ke manapun ia dikendalikan. Hanya sebuah alat. Begitu juga Guru. Saya
telah sepenuhnya menjadi alat Tuhan, tanpa kepentingan pribadi sama sekali.
Saat saya memperlakukan Anda dengan tidak begitu menyenangkan, maka saat itu
adalah saat dimana saya sedang memperlakukan Anda dengan baik. Saat saya
memperlakukan Anda dengan baik, maka saya masih menggunakan emosi manusia, saya
takut Anda tidak tahan! Saya kira itulah cara yang benar memperlakukan orang,
dan Anda akan merasa lebih nyaman. Sebenarnya, itulah perilaku “manusia”
sesungguhnya. Saat saya sedang apa adanya dengan Anda, sedang terus terang, dan
tanpa ragu-ragu, maka pada saat itu saya sebenarnya sedang memperlakukan sesuatu
yang baik kepada Anda - Anda sedang diarahkan langsung oleh Tuhan.
Tetapi, Anda telah meninggal sejak lama jika Anda diperlakukan secara langsung
seperti ini setiap hari. Tiada satupun jiwa yang akan tersisa di sini. Karena
kadang perlu juga melakukan berbagai hal dengan sedikit ego. Jika saya
membiarkan Tuhan menangani Anda setiap hari, maka saya pun tidak tahan! Tubuh
dan pikiran saya tidak akan dapat menerimanya, karena tubuh dan pikiran saya
digunakan dengan amat intensif, terlalu berlebihan!
Jika Anda tetap menginjak gas dan tidak membiarkan mobilnya beristirahat atau
berhenti, serta mempertahankan kecepatan di atas 170 mil per jam, bahkan pada
saat membelok, maka akan sangat meletihkan, dan Anda akan menjadi sangat tegang.
Sekali-sekali, kita harus ingat bahwa kita adalah manusia dan perlu bersantai
sedikit. Mengadakan pesta vegetarian atau berbincang-bincang masalah ringan, hal
ini juga sangat penting. Seperti sebuah rumah, kita hanya dapat memakainya saat
ruangannya kosong; kita tidak dapat memakainya jika penuh dengan berbagai lemari
atau perabotan yang berharga.
Hati Anda Harus Murni dan Sederhana agar dapat Mencapai Kebenaran Sejati
Karakter yang terlalu kaku atau terlalu keras tidak diinginkan. Tidak perlu
selalu menang. Anda harus tahu bagaimana bertindak yang pantas dan luwes,
daripada selalu berusaha untuk menang di atas orang lain, atau menjadi lebih
baik daripada guru Anda. Boleh saja menjadi lebih baik daripada guru Anda,
tetapi saat ini masih terlalu dini. Pada saat ini, tiada seorang pun dari Anda
yang lebih baik daripada Guru! Saya mengatakannya secara terus terang, bukannya
saya angkuh, tetapi saya ingin agar Anda tahu bahwa Anda harus mawas diri,
berikhtiar untuk membiasakan dan melatih kebijaksanaan batin, karakter, serta
menemukan di mana letak kelemahan Anda.
Tetapi, selalu bersembunyi di balik kelemahan-kelemahan kalian juga tidak baik.
Hal ini terlalu negatif, terlalu merendahkan diri sendiri, dan terlalu
pesimistis. Tidaklah cukup jika kita hanya tahu kesalahan-kesalahan kita saja!
Kita harus memperbaikinya, berhenti melakukannya, dan bertindak sebaliknya untuk
mengimbanginya.
Mengetahui kesalahan-kesalahan Anda tidaklah berarti menyalahkan diri sendiri,
menutup diri dalam gua, melakukan “retret yang ketat” setiap hari di sana;
menjadi kura-kura setelah 9 tahun dan sangat membosankan orang saat Anda muncul.
(Tertawa) Jangan terus menyalahkan diri sendiri dan menyesakkan diri sendiri;
tetapi Anda harus berusaha untuk meningkat, berubah, dan bertindak sebaliknya.
Inilah penyesalan sejati, daripada hanya menghukum diri sendiri dengan berlutut;
ini hanyalah bagian dari penyesalan. Pertobatan yang terbaik adalah menghentikan
kualitas negatif tersebut sama sekali, bertindak sebaliknya, dan melakukan
berbagai tindakan positif. Inilah rahasia menuju kesucian - hati Anda akan
semakin sederhana dan murni.
Meskipun sekarang saya mengatakan bahwa tidaklah berguna menyembah patung Buddha
dari kayu, akan tetapi sepuluh tahun yang lalu saya sangat tulus memujanya.
Karena saya telah cukup memujanya, maka saya tahu bahwa itu tidaklah berguna.
Guru saya menyuruh saya untuk memuja Buddha dan membeli patung Buddha, patung
Buddha apapun yang saya suka. Saya kira Buddha Maitreya yang lebih murah hati,
dan dugaan saya tepat; saya sungguh membutuhkannya sekarang. [Guru dan hadirin
tertawa] Dia juga sangat periang. Saya membutuhkan kualitas-kualitas ini lebih
banyak, maka saya membeli sebuah patung Buddha Maitreya.
Hari itu, guru saya sedang mengadakan upacara menyambut patung Buddha ke dalam
rumah saya. Mereka membakar dupa, menyembah, dan kemudian menyuruh saya
melakukan permohonan. Saya hanya menyebutkan satu permohonan: “Di masa
mendatang, jika saya dapat menolong siapa saja, maka saya akan bersedia
melakukannya, tetapi jangan biarkan saya mengetahuinya bahwa saya telah
menolongnya.” Dan saat ini, hal ini sungguh telah terkabul; saya tidak pernah
tahu siapa yang saya telah tolong. Guru saya berkata bahwa jika dupa yang
terbakar itu melingkar, maka permohonan tersebut akan terkabulkan. Dupa itu
benar-benar melingkar, jadi saya yakin bahwa permohonan saya akan terkabul.
Guru saya berkata bahwa saya juga harus membaca beberapa sutra di rumah. Saya
ingin menyanyikan Sutra Buddha Pengobatan, tetapi dia tidak mengizinkannya. Dia
berkata, “Anda belum mencapai tingkatan itu, lafalkan saja Mantra Maha Welas
Asih.” Setelah beberapa lama berlalu, dia mengizinkan saya menyanyikan Sutra
Teratai. Mereka menyanyikannya dengan sangat keras, dan menyuruh saya untuk
melakukan hal yang sama di rumah. Saya juga disuruh membeli pentungan dari kayu
(alat musik kayu bundar untuk mengiringi nyanyian) dan mengetuk-ngetuknya setiap
hari. Saya sangatlah bersungguh-sungguh, dan bangun di dini hari untuk
menyanyikan sutra tersebut.
Pada dini hari, tenggorokan saya serak, sehingga saya harus minum air yang
banyak. Nyanyian itu harus diulangi lagi di malam hari. Biasanya, orang awam
tidaklah seserius itu, dan cukup menyanyikannya sekali saja. Tetapi saya
sangatlah tulus dan akan melakukan apa saja yang Guru saya suruh, bahkan sampai
sejauh itu. Tidak seperti sekarang ini, saya memiliki banyak kesulitan saat saya
menyuruh Anda melakukan apapun. Sulit menyuruh Anda memindahkan batu, jangankan
untuk menyembahnya.
Maka, setiap hari ketika saya pulang ke rumah, saya menghormat kepada sutra,
menyanyikan sutra, dan menyembah Buddha; dan saya mendapatkan pengalaman batin.
Anda akan mendapatkan pengalaman batin jika Anda sangat tulus. Saya mendapatkan
begitu banyak pengalaman batin yang tidak dapat diceritakan semuanya.
Saya bertanya kepada guru saya, mengapa perlu menyanyikan sutra itu dengan
demikian keras. Saya kemudian berkata, “Apakah saya perlu menyanyikannya dengan
begitu keras, bahkan juga di rumah?” Dia menjawab, “Lebih baik menyanyikannya
dengan keras, supaya para makhluk tidak kasat mata juga dapat memetik
manfaatnya.”
Saya mempercayai beliau, dan saya menyanyikannya dengan sangat keras sampai
suara saya habis. Saya bahkan membiarkan jendelanya terbuka, kuatir para makhluk
yang tidak kasat mata tidak dapat masuk. (Guru dan hadirin tertawa)
Dapatkah Anda membayangkan? Saat saya berumur tiga puluh tahun, bukannya tiga
tahun, saya sudah demikian lugu! Apapun yang guru saya katakan, maka akan saya
lakukan. Mungkin, sebenarnya karena saya begitu tolol, saya menyadari sedikit
Kebenaran Sejati. Orang yang sangat cerdas seperti Anda hampir tidak dapat
mencapai Kebenaran. Anda penuh gagasan; pikiran Anda terlalu cerdas, terlalu
cerdik, dan tahu terlalu banyak!
Suatu ketika, di musim dingin, salju di luar lebih tinggi dari orang dan
sangatlah dingin. Tetapi, kuatir para makhluk tidak kasat mata tidak dapat
masuk, saya membuka semua jendala dan bahkan tidak berani menurunkan tirainya
untuk menunjukkan sambutan saya. Para makhluk tidak kasat mata tidak perlu masuk
melalui jendela, tetapi saya berpikir “Bagaimana jika sebagian dari mereka tidak
bisa masuk?” Selain itu, kelihatannya seakan-akan mereka tidak disambut yang
baik jika saya menutup jendela dan tirainya, lalu mereka mungkin tidak berani
masuk. Saya bahkan meminta maaf kepada mereka, “Saya tidak dapat membuka pintu
karena takut mengganggu para tetangga.” (Guru dan hadirin tertawa)
Dengarkanlah Guru Anda maka Tuhan Akan Tersentuh
Dengarkanlah Guru Anda, siapapun dia, maka Anda tidak akan tersesat. Tuhan akan
tersentuh. Saat melihat orang ini begitu dungu, maka Tuhan akan melindunginya
dan membiarkannya memahami sesuatu. Jika tidak, apa yang akan terjadi jika dia
tetap dungu sepanjang hidupnya?
Karena itu, Tuhan senantiasa melindungi orang-orang yang bodoh dengan lebih
baik. Kita sebaiknya menjadi bodoh saat kita harus menjadi bodoh. Lakukanlah
yang terbaik jika Anda memiliki pekerjaan yang harus dilakukan; gunakan
kebijaksanaan Anda saat Anda harus menggunakannya, dan jangan menggunakan
kebijaksanaan Anda saat Anda tidak perlu mendengarkan. Kita memiliki dua telinga
tetapi hanya satu mulut. Tetapi, Anda sepertinya telah menumbuhkan dua mulut dan
satu telinga, (Guru dan hadirin tertawa) atau mereka muncul di tempat yang
salah. Begitu saya mengatakan sesuatu, maka perkataan itu akan hilang dengan
sangat cepat dan kelihatannya lenyap, hanya meninggalkan sedikit pengaruh.
Saat banyak orang datang ke sini, mereka tetap mempunyai prasangka, konsep, dan
gagasan mereka sendiri. Mereka merasa bahwa mereka hebat dan suka menarik Guru
turun. Lebih baik menarik diri Anda ke atas daripada menarik saya turun ke
tingkat Anda. Tentu saja, lebih baik menarik Guru turun, supaya Anda merasa
lebih dekat dengan saya: “Dia sesungguhnya seperti saya!”
Tetapi, hal ini buruk bagi kalian. Saya dapat memanjat ke atas atau turun ke
bawah kapanpun saya mau, tetapi saya harus mengatakan Kebenarannya kepada Anda
untuk menunaikan kewajiban saya sebagai seorang Guru. Saya tahu, jauh di dalam
batin, Anda memahami dengan amat jelas, tetapi hanya pikiran Andalah yang
bergulat. Anda harus mengenali tujuan kedatangan Anda ke sini dan tidak
mendengarkan pikiran Anda. Jika tidak, baik saya maupun Anda akan sangat letih,
harus bertempur dengan pikiran.
Saya selalu bergulat dengan pikiran Anda, dan hal ini sangat melelahkan. Setiap
kali saya memikirkan seseorang, saya merasa pikiranya penuh dengan ini atau itu,
prasangka orang itu menutup jalan saya menuju jiwanya. Pikiran menjaga gerbang
masuk dengan ketat. Sangatlah melelahkan! Ya! Semua paham sekarang? (Jawab: Ya!).
Keyakinan adalah Kunci dari Segala Keajaiban
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Center Youngdong, Korea, 13 Mei 2000
(Asal dalam bahasa Inggris)
Banyak dari Anda sangat menyentuh hati saya dengan keyakinan sejati Anda
terhadap ajaran Guru, bukan terhadap tubuh jasmani saya. Dan itulah bagaimana
Anda bertahan di dunia ini tanpa satu goresan; Anda senantiasa terlindungi oleh
keyakinan Anda sendiri. Seperti yang Yesus katakan, keyakinan Andalah yang dapat
menjadikan Anda sempurna, (“Imanmu-lah yang telah menyelamatkanmu." Matius 9:22)
dan seperti itulah.
Keyakinan dapat mengatasi banyak hal. Tetapi itu sebuah anugerah juga; bukan
karena Anda ingin memiliki keyakinan dan kemudian Anda bisa mendapatkannya.
Sebagian orang telah begitu teracuni sejak lama; dan meskipun mereka berdoa demi
keyakinan, mereka tetap tidak bisa mendapatkannya. Maka Anda harus mengasihani
mereka; itu bukanlah kesalahan mereka. Mereka telah mengalami pencucian otak
dalam berbagai hal dan pemikiran negatif sehingga amatlah sulit bagi mereka
untuk bangkit. Oh, bagi Anda, orang-orang yang beruntung, saya melihat Anda
semua sangat bahagia, karena Anda benar-benar oke, bukan karena Anda percaya
kepada saya, karena bagaimanapun juga tidak ada “Saya;” bukan karena keyakinan
Anda kepada saya sehingga saya bahagia, atau karena saya tersanjung; bukan itu.
Saya bahagia karena Anda oke, karena Anda terlindungi dan bahagia. Saya tidak
perlu kuatir dengan Anda. Jadi saya dapat menghemat banyak waktu sehingga saya
dapat fokus dengan anak-anak yang ‘sakit’ lainnya. Dan karena Anda oke, Anda
juga dapat membantu saya mengurus banyak orang baru yang lainnya, dan orang yang
kurang kuat lainnya.
Dan itulah mengapa saya bahagia, bukan karena Anda mempercayai saya. Anda
percaya kepada saya atau tidak; itu akan baik bagi Anda jika Anda percaya kepada
saya. Karena keyakinan adalah kunci dari setiap keajaiban. Meskipun Guru Anda
tidaklah hebat, tetapi keyakinan Anda kuat, maka itu baik bagi Anda. Benar-benar
demikian, karena Anda sangatlah murni. Itulah mengapa Anda dapat mempercayai
orang asing yang tidak Anda kenal. Itu berarti Anda baik. Itu bukan berarti
bahwa saya baik atau tidak baik; saya tidak tahu. (Guru tertawa; hadirin
berkata, “Ya, Anda baik.”)
Maksud saya adalah, saya mungkin saja baik, atau saya mungkin saja tidak baik,
tetapi jika Anda percaya kepada saya, itu berarti bahwa Anda seratus persen
baik. Itulah hal yang harus Anda ketahui. Apakah saya baik atau tidak, mungkin
sulit diterka, tetapi jika Anda percaya kepada saya, itu berarti Anda sudah
baik, dan itu baik bagi diri Anda.
Apakah Anda ingat cerita yang pernah saya sampaikan, tentang pencuri yang
keluar? Itulah kisah tentang pasangan yang telah lama tidak memiliki bimbingan
atau aspirasi rohani, dan mereka memutuskan bahwa sekarang mereka telah berumur
maka sebaiknya pergi untuk mencari Guru rohani, tetapi mereka tidak tahu siapa
yang harus mereka cari. Jadi mereka pergi ke hutan dan duduk di sana, berdoa dan
membuat perjanjian dengan Tuhan bahwa siapapun yang pertama kali datang maka
akan menjadi Guru mereka. Lalu seorang pencuri datang (Tertawa) dan tinggal di
sana, dan merekapun tinggal dan kemudian Tuhan sungguh-sungguh hadir. Itulah
keyakinan mereka karena Tuhan ada dalam batin Anda. Bukan saya yang membuat
Tuhan untuk Anda.
Karena itu, jika Anda percaya kepada saya, itu berarti Anda begitu murni, tidak
masalah apakah saya baik atau tidak, Anda begitu murni sehingga Anda percaya,
dan keyakinan ini akan melindungi Anda dari segalanya. Dan menjadikan Anda suatu
berkah, suatu anugerah bagi dunia ini, dan dunia yang berikutnya. Dan itulah
sebabnya saya bahagia; bukan karena Anda percaya kepada saya sehingga saya
bahagia. Saya bahagia dapat menjadi sahabat dari orang yang begitu murni. Suatu
kehormatan bagi saya untuk memiliki Anda sebagai suatu anugerah dalam hidup
saya. Itulah mengapa saya bahagia.
|