Meditasi adalah Sejenis Pendidikan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Sao Paulo, Brazil, 11 November 1989
(Asal dalam bahasa Inggris)
Meditasi adalah sejenis pendidikan, sejenis proses belajar. Itu
seperti ketika Anda pergi ke perguruan tinggi, Anda bertanya sesuatu kepada
profesor atau guru Anda, dan kemudian Anda harus duduk dengan tenang dan
mendengarkan ajaran serta kebijaksanaannya. Jika pelajar hanya pergi ke
perguruan tinggi dan bertanya sesuatu kepada profesor tetapi ia malah keluar dan
melakukan hal yang lainnya, apakah ia akan menjadi bijaksana? Jadi, meskipun
profesor berada di depannya, akan tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa, itu
karena dia tidak memberikan sebuah kesempatan kepadanya untuk berbicara.
Meditasi itu seperti ilmu pengetahuan yang lainnya. Kita harus
belajar. Kita harus bersedia untuk menerima kebijaksanaan yang akan diberikan
kepada kita. Dan seperti ilmu pengetahuan atau pelajaran yang lain, kita belajar
dengan mendengarkan dan dengan berlatih. Ketika kita duduk diam dalam
keheningan, kelak akan ada banyak informasi, berkah, cinta kasih, dan kekuatan
yang dilimpahkan ke dalam diri kita. Kita akan merasa berbeda setelah meditasi.
Dan semakin lama masa meditasi atau semakin lama kita bermeditasi, maka kita
akan menjadi lebih bijaksana, lebih damai. Inilah caranya agar dunia ini menjadi
lebih damai.
Pendidikan Dimulai dari Keluarga
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Pingtung, Formosa, 1 Desember 1988
(Asal dalam bahasa China)
T: Guru yang saya hormati, bagaimana kita dapat mendidik anak-anak
SMP dan SMU untuk menjadi lebih lemah lembut dan memahami cinta kasih orang tua
mereka tanpa rasa ragu?
G: Itu tergantung dari karma orang tua dan anak-anak. Pada mulanya
anak-anak mempunyai hati yang baik, tetapi mereka kemudian dipengaruhi oleh
masyarakat luas. Saat ini, lingkungan sosial tidak baik dan tidak menguntungkan
bagi perkembangan anak-anak, karena film-film kekerasan dan poster-poster
pornografi ada di mana-mana, dan mereka benar-benar mempengaruhi anak-anak kita.
Sekarang ini, kursus di bidang moral tidak termasuk dalam kurikulum sekolah. Ini
akan berubah di masa depan; mungkin pemerintah akan memasukkan kursus-kursus ini
ke dalam sistem pendidikan. Suruhlah anak-anak Anda untuk membaca cerita-cerita
moral atau bermeditasi selama tiga puluh menit setiap harinya. Setelah itu
anak-anak akan menjadi lebih baik. [Tepuk tangan]
India telah memasukkan pendidikan moral ke dalam sistem
pendidikannya. Sekarang beberapa universitas di barat sepertinya telah menambah
mata pelajaran moral juga. Pelajar-pelajar mereka bermeditasi setengah jam
setiap harinya. Mereka telah menemukan bahwa pelajar-pelajar ini lebih cerdas,
lebih pandai, lebih stabil dalam hati, serta memiliki sikap yang lebih baik
terhadap guru-guru mereka. Jadi, jika kita ingin mengubah anak-anak kita, maka
kita harus membenahi mereka dari dalam, bukan dari luar. Semua orang di dalam
masyarakat seharusnya bekerja sama dan setiap orang seharusnya mengurus dengan
baik kepribadiannya sendiri. Orang tua juga memiliki suatu tanggung jawab.
Mereka tidak seharusnya hanya meminta kepada anak-anak agar mereka berubah;
mereka sendiri sebagai orang tua harus berubah juga.
Ada Seorang Guru yang telah meninggal dunia, Ia juga berlatih
Metode Quan Yin dan memiliki seorang anak laki-laki. Anak laki-laki ini suatu
kali bercerita tentang dirinya sendiri kepada Gurunya. Dia berkata bahwa sejak
dia masih kecil, sekitar umur tiga atau empat tahun, dia melihat orang tuanya
bangun lebih awal untuk bermeditasi setiap hari. Meskipun dia tidak tahu
bagaimana untuk bermeditasi pada saat itu, akan tetapi dia duduk dengan orang
tuanya. Jadi dia telah belajar bagaimana bermeditasi pada waktunya dan terus
duduk dengan orang tuanya. Dari situ dia belajar bagaimana bermeditasi ketika
dia masih kecil dan bangun lebih awal untuk bermeditasi dengan orang tuanya
setiap hari. Dia juga telah mengenal banyak orang yang bermoral yang datang
mengunjungi orang tuanya. Banyak praktisi yang datang untuk bermeditasi bersama
mereka. Orang tuanya dengan penuh kasih mengurus mereka yang datang untuk
bermeditasi bersama. Setiap malam atau pada hari Minggu, orang tuanya akan
membaca beberapa sutra yang isinya tentang moral, atau cerita yang baik kepada
keluarganya. Kadang mereka mendengarkan kaset sebelum bermeditasi bersama. Dia
dibesarkan dalam lingkungan yang seperti itu. Tidak heran dia menjadi seorang
Guru yang terkenal di India ketika dia dewasa. Dia masih sangat terkenal di
dunia internasional.
Karena itu, jangan menyalahkan anak-anak, karena kita sebagai
orang dewasa kadang juga sering membuat kesalahan. Sebagai contoh, pakaian yang
kita kenakan mungkin tidak cukup sopan, kepribadian kita mungkin tidak cukup
mulia, atau moral kita tidak cukup baik. Kita mendidik anak-anak mulai dari
keluarga, bukan dari sekolah. Orang tua adalah orang yang paling berpengaruh,
contoh yang paling dasar, dan guru yang paling penting. Benar? (Tepuk tangan)
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Singapura, 3 Maret 1992
(Asal dalam bahasa Inggris)
Jika anak-anak tumbuh dan memiliki etika baik yang mengakar sejak
kecil, maka ketika mereka dewasa mereka tidak akan mudah jatuh. Tetapi ketika
pohon tidak berakar dengan baik, maka pohon itu hanya tumbuh sedikit, dan pohon
itu kemudian dapat ditumbangkan oleh angin atau kekuatan alam yang lain.
Setiap Keluarga yang Mencurahkan Perhatiannya kepada Latihan
Spiritual, Setiap Orang adalah Orang Suci
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Airport Narita, Jepang, 18 Oktober 1993
(Asal dalam bahasa China)
Kebanyakan anak-anak yang jahat, sebenarnya mereka tidak
benar-benar jahat. Sebagian besar dari mereka yang bunuh diri atau merampok juga
tidak begitu jahat. Mereka menjadi jahat karena tidak seorang pun yang
mengajarkan hal-hal yang baik kepada mereka, dan mereka hanya mengenal
orang-orang yang mengajar mereka tentang hal-hal yang buruk. Kode etis dan moral
jarang diajarkan di sekolah. Sebagian besar anak-anak diajarkan untuk mengingat
fakta-fakta dalam matematika, sejarah, dan kelas-kelas yang lain. Mereka
dituntut untuk lulus dengan cepat dari sekolah, mencari pekerjaan, dan
memperoleh uang. Satu-satunya motivasi yang mereka terima dari keluarga adalah:
“Jika kamu gagal dalam pelajaran, maka kamu tidak akan dapat mencari nafkah
ketika kamu dewasa nanti.” Sebagian besar sekolah menekankan hal ini. Sebagian
besar orang bersaing satu sama lain hanya untuk uang, posisi, dan popularitas.
Mereka tidak mendidik anak-anak tentang konsep moral, tanggung jawab, dan
memberikan sumbangan kepada masyarakat. Jadi, generasi masa depan kita mungkin
berada dalam situasi yang menyedihkan!
Kelak, sebelum Anda mengutuk seorang pencuri atau menyalahkan
seorang anak karena jahat, maka pikirkan dan tanyakan kepada diri sendiri
terlebih dahulu: “Sebagai orang tua dan orang yang lebih tua, apakah kita sudah
benar-benar memenuhi tanggung jawab kita?” Mungkin kita harus malu pada diri
kita sendiri! Bagaimanapun, kita tidak dapat disalahkan, karena generasi yang
lebih tua tidak mengajarkan sesuatu yang baik kepada kita. Kita harus menemukan
jalan yang lain, atau anak-anak kita akan merosot akhlaknya. Anak-anak yang
jahat tidak dilahirkan jahat, tidak ada seorang anak pun yang jahat sejak lahir.
Di Amerika Serikat, ada penjara yang khusus disediakan untuk
narapidana muda yang telah melakukan pembunuhan atau perampokan. Tentunya, ada
beberapa penjara seperti itu di Amerika, tetapi penjara ini unik, di dalamnya
mereka memberikan penekanan yang lebih besar pada kemajuan rohani dan
pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa, meskipun mereka pernah melakukan
kejahatan dan kekerasan, serta pernah menghabiskan waktunya di balik jeruji,
akan tetapi mereka masih sering mengulang kesalahan mereka setelah mereka
dibebaskan. Bagaimanapun juga, di penjara itu diterapkan sistem yang berbeda
untuk mendidik narapidana muda. Mereka memberikan suatu rasa tanggung jawab dan
rasa malu sehingga membuat para narapidana mengerti mengapa mereka harus
berhenti berbuat seperti yang biasa mereka lakukan. Statistik menunjukkan bahwa
160 pemuda yang dihukum karena pembunuhan dan telah dibebaskan dari penjara itu,
hanya seorang narapidana yang kembali menempuh jalan malapetaka yang sama!
Para narapidana dididik dan topeng ketenangan yang dangkal serta
penolakan atas kesalahan-kesalahan mereka telah dihilangkan, untuk membuat
mereka melihat hati nurani mereka sendiri. Akhirnya, mereka menyadari bahwa
melakukan perbuatan semacam itu adalah jahat. Para narapidana menyadari bahwa
mereka harus bertanggung jawab atas kehidupan orang lain, dan pada saat yang
sama mereka juga harus bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Para
narapidana juga memainkan peran sebagai korban, untuk merasakan kesakitan serta
penderitaan yang dalam dari sanak saudara, anak-anak, dan teman-temannya. Para
narapidana menerima pendidikan seperti itu hingga tangisan mereka meledak dan
benar-benar menyesalinya. Setelah itu mereka tidak akan melakukan kejahatan lagi
setelah mereka dibebaskan.
Jika para narapidana tidak mengakui kesalahan-kesalahan mereka dan
melihat hati nurani mereka dan tetap memakai topeng ketenangan serta mengabaikan
perasaan batin mereka, maka mereka akan melakukan kejahatan kembali setelah
mereka dibebaskan, dan membunuh akan menjadi suatu kebiasaan. Mereka akan
memperlakukan manusia seperti sebuah objek dan tidak menyadari bahwa hidup
manusia sangatlah berharga. Mereka tidak mempertimbangkan perasaan korban, sanak
saudara korban, serta teman-teman korban. Karena itu, metode memperbaiki
pendidikan para narapidana ini sangat efektif.
Anak-anak itu atau para narapidana itu tidak benar-benar jahat.
Tingkah laku mereka sebagian besar disebabkan karena latar belakang keluarga
mereka yang malang. Sebagai contoh, ibu mereka mungkin menjadi pencandu narkoba,
atau ayah tiri mereka mungkin telah kecanduan judi atau alkohol dan sering
memukul mereka. Latar belakang keluarga yang seperti itu dapat menciptakan
kelakuan buruk pada anak-anak. Mereka melepaskan kemarahannya kepada orang lain.
Oleh karena itu, sistem pendidikan dalam penjara ini juga memiliki narapidana
yang mempunyai latar belakang seperti ini. Para narapidana dinasehati untuk
tidak melepaskan dendam dan rasa permusuhan mereka kepada orang-orang yang tidak
berdosa yang mungkin sama malangnya dengan mereka yang berasal dari latar
belakang keluarga yang sama.
Metode yang berbeda diterapkan untuk mendidik para narapidana dari
latar belakang keluarga yang berbeda, dan hasilnya telah membuktikan bahwa
pendidikan semacam ini sangatlah efektif. Dari 160 orang narapidana yang telah
dibebaskan dari penjara ini, hanya ada satu orang saja yang balik melakukan
kejahatan lagi. Bagaimanapun, penjara ini hanya dapat menerima 24 narapidana ke
dalam program ini setiap tahunnya, karena tugas ini memakan waktu dan kesabaran.
Jadi, akan lebih baik untuk merawat anak kita dengan baik ketika
mereka masih kecil, dan kita hanya memiliki sedikit anak untuk dirawat. Jangan
tunggu sampai mereka dewasa dan menjadi beban yang berat bagi masyarakat.
Dasar dari etika dan moral seharusnya dibangun pada masa muda,
sehingga ketika anak-anak tumbuh besar, mereka dapat melakukan segalanya dengan
tegas, benar, dan bebas dari kesalahan. Oleh karena itu, selain berlatih
spiritual bagi diri sendiri, Anda seharusnya merawat, mendidik, dan memberitahu
anak-anak Anda tentang manfaat dari latihan spiritual. Hal ini bukan hanya
kewajiban orang tua saja. Hal ini juga merupakan kewajiban dari setiap penduduk
di negara itu, dan setiap saudara saudari di dunia ini. Kita berharap bahwa di
abad dua puluh satu akan menjadi zaman yang gilang-gemilang, dimana setiap
keluarga mengabdi pada latihan spiritual dan setiap orang adalah orang suci. Ini
membutuhkan usaha dari Anda semua untuk mencapai tujuan ini. (Tepuk tangan)
Menanamkan Konsep Etika Sejak Kanak-Kanak
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Center Hsihu, Formosa, 3 November 1995
(Asal dalam bahasa Inggris)
Marilah kita berharap dan mendidik anak-anak kita dengan
memberikan contoh yang baik. Biarkan mereka menjadi berani, terus terang, dan
jujur. Itulah tugas Anda; Anda harus memberikan contoh yang baik untuk mereka.
Anak-anak belajar sangat cepat, dan mereka belajar banyak hal yang
buruk di sekolah. Karena ada guru yang tidak selalu mengajar etika yang benar,
dan ada beberapa teman sekelas yang tidak selalu memberikan contoh yang baik
untuk anak-anak kita. Beberapa orang anak di sini, saya kirim ke sekolah. Tetapi
sebelum mereka pergi ke sekolah, mereka lebih manis, lebih baik, lebih tenang,
dan lebih patuh. Setelah mereka sekolah selama beberapa tahun, mereka berbeda.
Mereka tidak mendengarkan orang tua mereka seperti yang biasa mereka lakukan
sebelumnya. Kadang-kadang mereka bahkan menjawab orang tua dengan kata-kata dan
sikap yang sangat kasar. Sangat mengejutkan untuk mengetahui hal ini.
|
|