Kebenaran tentang Doktrin Islam
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Taipei, Formosa, 6 Maret 1989
(Asal dalam bahasa China)
Saya menemukan kalimat yang sangat berarti di dalam Al Quran yang
mengatakan: Jadilah seorang tamu yang baik di atas Bumi. Dan Jalankan kehidupan
yang berwarna. Pernyataan dalam Al Quran ini benar-benar mengesankan saya. Kita
dulu berpikir bahwa hanya Agama Buddha yang menitikberatkan tentang
ketidakabadian dari dunia ini, dan kita hidup di sini hanya sementara dan kita
akan berangkat setelahnya. Kita tidak tahu bahwa Al Quran menyebutkan gagasan
yang sama. Oleh sebab itu, mengapa kita masih berdebat tentang agama apa yang
terbaik? Kita membaca satu kalimat dan penemuan ini sangat berarti. Pendek
tetapi sempurna! Sedangkan kita di sini, kita sebaiknya menjalani hidup yang
berarti, bebas, dan berwarna.
Al Quran juga menyinggung tentang Suara. Muhammad menyebutkannya,
begitu juga para murid-Nya. Ketika mereka mendengar bunyi seruling,
kebijaksanaan mereka terbuka dan mereka mengetahui segalanya. Mereka menjadi
sangat santai, bahagia, dan bebas! Maksud mereka bukanlah bunyi seruling di
dunia luar. Kita praktisi Metode Quan Yin tahu bahwa ini adalah Suara dari
tingkatan yang tinggi. Misalkan kita adalah umat Islam, tetapi kita belum pernah
mendengar bunyi seruling itu di dalam, maka kita tentu saja tidak dapat mengerti
apa yang dimaksud oleh Al Quran.
Di Alkitab, Yesus Kristus berkata: Anda mendengar Suara angin,
tetapi Anda tidak tahu dari mana angin itu berasal, dan ke mana ia akan pergi!
Bunyi ini melambangkan kualitas yang ada di mana-mana. Jika kita mendengar Suara
Ilahi yang berada di mana-mana ini, maka kita akan mengetahui sifat Omnipresent
(Tathagata). Bagian lain adalah Cahaya Tuhan. Kita tidak tahu dari mana Ia
datang dan ke mana Ia pergi. Cahaya ini juga merupakan kualitas yang berada di
mana-mana. Menjadi Omnipresent berarti bahwa kita tidak tahu dari mana Ia datang
dan ke mana Ia pergi.
Menjadi Omnipresent (Tathagata) tidak berarti bahwa kita harus
melihat seseorang, Buddha Amitabha atau Buddha Shakyamuni. Memang seharusnya
Buddha Shakyamuni menyebut diri-Nya sebagai “Tathagata,” tetapi Beliau juga
menerangkan bahwa Beliau adalah jari yang menunjuk kepada Kebenaran. Tathagata
adalah pengalaman batin, kualitas yang berada di mana-mana. Jika kita melihat
kualitas Omnipresent ini, maka kebijaksanaan kita akan terbuka, karma kita
semuanya akan pergi, dan kita benar-benar bebas. Kita dapat mengerti sistem alam
semesta dan rahasia dari seluruh ciptaan. Pada akhirnya, kita akan menyadari
perasaan satu dengan seluruh ciptaan. Kita akan mengetahui tingkatan Lao Tzu,
dan kita benar-benar dapat memuji-Nya. Itu karena kita mempunyai pengalaman yang
sama, dan dapat memberi bukti tentang Kebenaran di balik pernyataannya, “Semua
ciptaan adalah satu!”
.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Surabaya, Indonesia, 1 Maret 1993
(Asal dalam bahasa Inggris)
T: Apakah Islam mengajarkan vegetarian, tetapi di dalam agama
mereka, ada yang mengatakan bahwa mereka harus memberi kurban setiap tahun...
G: Persembahan tidak berarti kurban. Kadang suatu terjemahan bisa
saja salah, sehingga membuat beberapa orang salah paham tentang ajaran seorang
Guru. Tidak ada Guru yang menginginkan darah sedikitpun! Untuk apa? Guru macam
apa yang menginginkan darah makhluk yang lain? Apakah Anda mempercayainya?
Apakah Anda akan melakukannya sekalipun Anda bukan seorang Guru?
Jika ada daging yang telah dibunuh oleh orang lain, mungkin Anda
masih mau memakannya; tetapi jika Anda membunuh ayam atau kambing sendiri, Anda
tentu tidak akan berani melakukannya. Bagaimana mungkin seorang Guru
mengharapkan pengikut-Nya untuk melakukan pembunuhan berdarah seperti itu? Ini
hanya sebuah kesalahpahaman saja. Saya akan mengatakan kepada Anda mengapa.
Misalnya, setiap Guru mengatakan bahwa Anda harus mengorbankan segala yang Anda
miliki kepada-Nya. Di Bhagavad Gita disebutkan: Berikan segalanya kepada Saya;
ingatlah Saya seorang diri; cintailah Saya seorang; serahkan segalanya hanya
kepada Saya dan jangan ada yang lain selain Saya; berikan segala yang Anda
miliki kepada Saya: hidup Anda, keluarga Anda, milik Anda, berikan segalanya
kepada Saya. Tetapi apakah Krishna pernah menerima satu sen pun dari Arjuna,
apakah ia menginginkannya atau tidak? Tidak, dia tidak pernah mengambilnya!
Jadi, itu hanyalah pepatah dari seorang Guru saja. “Berikan sapi jantan Anda
kepada Saya, berikan mobil Anda kepada Saya, berikan kambing Anda kepada Saya,
berikan emas Anda kepada Saya, berikan istri dan anak Anda kepada Saya; berikan
segalanya kepada Saya. Saya akan memelihara mereka.” Tetapi Ia tidak pernah
menyentuh mereka.
Hanya jiwa saja yang dapat Anda tawarkan di kaki Guru sebagai
tanda ketaatan dan penyerahan, sebagai tanda kepercayaan Anda kepada Guru itu,
sebagai tanda penghilangan ego: “Saya tidak mempunyai apa-apa, termasuk diri
saya; segalanya adalah milik Guru.” Sekarang, setelah ribuan tahun, orang sudah
lain menterjemahkannya: Anda harus mengorbankan anak domba Anda. Siapapun yang
menginginkan persembahan seperti ini? Dapatkah Anda mempercayai ada manusia,
apalagi seorang Guru yang mempunyai sifat yang penuh welas asih akan menyukai
pembunuhan kambing dan meminum darah atau memakan dagingnya lalu merasa bahagia?
Tidak! Dewasa ini, orang hanya membeli daging di pasar dan tidak melihat proses
pembunuhan serta penderitaan yang dialami hewan. Mereka membelinya seperti
membeli sepotong coklat, dan memakannya tanpa merasakan penderitaan hewan.
Tetapi seorang Guru yang mempunyai cinta terhadap semua makhluk tidak mungkin
meminta pengorbanan darah, apa Anda percaya? Siapapun tidak akan mempercayainya!
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Paris, Perancis, 25 April 1993
(Asal dalam bahasa Perancis dan Inggris)
T: Pertanyaan ini tentang Kiab Suci: Saya sering ragu dengan
Alkitab atau Al Quran. Alkitab mengatakan bahwa “Saya adalah Tuhan yang
pencemburu,” dan Kristus mengatakan, “Saya datang ke sini bukan untuk
perdamaian, tetapi untuk perang.” Di Al Quran juga dikatakan bahwa kita boleh
perang dan mempunyai banyak istri. Apakah ini salah?
G: Saya menyuruh Anda untuk menjalankan Lima Pantangan: Anda tidak
boleh membunuh, melakukan pelanggaran seksual, harus diet vegan, tidak
boleh mencuri, dan tidak boleh berjudi. Ini semua sangat sederhana untuk hidup
Anda; ikuti saja, dan bermeditasi dua setengah jam. Buku lain yang Anda baca,
saya tidak dapat bertanggung jawab.
Tetapi jika mereka sudah menjadi Islam, misalnya, tentu saja saya
tidak akan memaksa mereka untuk mengubah hidup mereka. Misalkan, jika mereka
sudah mempunyai sepuluh orang istri menurut tradisi mereka sebelum mereka
mengenal saya, apakah saya harus menyuruh mereka untuk berpisah dengan istrinya?
Mereka harmonis satu dengan yang lainnya; sepuluh orang istri itu hidup bersama,
dan mereka tidak melukai siapapun.
Kita di sini tidak untuk mengubah dunia, tetapi untuk mengubah
diri sendiri. Jika Islam seperti itu, lalu biarkan mereka sendiri. Dan jika
mereka tidak “selingkuh” lagi; tidak berperang lagi, maka mereka dapat mengikuti
saya. Jika mereka mau tetap berpegang pada sikap agresif mereka, lalu mereka
dapat tinggal di luar lingkaran kita.
Tak hanya Islam yang berperang, tetapi juga orang Kristen, orang
Buddha, dan orang lain. Itu karena mereka telah salah mengerti akan doktrin
dalam ajaran mereka. Buddha tidak pernah membuat perang, tetapi beberapa umat
Buddha membuat perang. Kristus tidak mengatakan bahwa Dia datang untuk membuat
perang. Apa yang Ia maksudkan adalah Ia tidak datang dengan perdamaian, tetapi
dengan pedang. Dia mengatakan bahwa Dia akan memisahkan anak perempuan dengan
ibunya, dsb. Maksud dari perkataan-Nya adalah Ia akan memotong ikatan karma;
bahwa Ia datang dengan pedang kebijaksanaan; dan semua keterikatan terhadap
keluarga akan ditiadakan. Oleh karena itu, sekalipun ayahnya makan daging,
tetapi anaknya tetap seorang vegetarian. Dan misalnya, jika satu keluarga saling
mencintai satu sama lain dan mengikat satu sama lain hanya dalam lingkup cinta
yang sangat terbatas, tetapi setelah inisiasi mereka sebaliknya akan mencintai
orang lain sama seperti mencintai anggota keluarganya sendiri, semua adalah
saudara lelaki dan saudara perempuannya. Itulah maksudnya.
Dan seperti yang Anda ketahui, hal ini sama dan juga terjadi di
dalam kelompok kita. Sekalipun orang tua menggunakan kekuasaan mereka untuk
memaksa anaknya memakan daging, maka mereka tidak akan mau memakannya. Jadi, itu
sejenis “perang dengan orang tua.” Pada kasus itu, kejadiannya seperti itu.
Tetapi Kristus tidak pernah menganjurkan perang. Itulah sebabnya Dia mengatakan,
“Berikan harta Kaisar kepada Kaisar,” dan ketika orang menyalibkan-Nya, Dia
tidak pernah melawannya meskipun Ia dapat melakukannya. Dia mempunyai dukungan
dari para pengikut-Nya, dan mereka mau menjadikan-Nya raja orang Yahudi, tetapi
Dia tidak menginginkannya. Dia mengatakan, “Kerajaanku bukan di atas Bumi ini.”
Oleh karena itu Anda dapat melihat bahwa Kristus adalah seorang manusia yang
cinta perdamaian. Perang yang Ia bicarakan adalah tentang perang jiwa dari para
pengikut-Nya, mereka memerangi ilusi Maya, trik dan perangkap dari Maya,
kekuatan Maya, ilusi, raja kegelapan yang mengikat kita dalam perbudakan. Kita
berperang dengan itu.
Biasanya saya tidak menyukai perdebatan intelektual, tetapi saya
tahu bahwa Anda masih baru, oleh sebab itu saya akan berusaha sebaik mungkin
untuk turun membimbing Anda. Kalau tidak, saya tidak menyukai perdebatan dan
pergelutan intelektual. Sekarang, menurut Al Quran, orang tidak boleh berkelahi,
tidak boleh membuat perang, tetapi boleh membela diri mereka sendiri. Anda harus
mempertimbangkan waktu dan situasi yang dialami Nabi Muhammad beserta para
pengikut-Nya. Mereka dianiaya karena pada waktu itu tidak banyak orang yang
mengerti apa itu seorang Guru yang hidup. Ini adalah alasan yang sama mengapa
mereka membunuh Yesus, serta berusaha untuk membunuh Buddha.
Hal ini juga terjadi hingga saat ini. Beberapa orang juga
memfitnah saya dan membuat banyak masalah karena salah paham. Mereka tidak
meluangkan waktu untuk mempelajari apa yang saya ajarkan. Mereka hanya mengambil
satu dua kalimat, mungkin salah cetak atau salah menafsirkan, atau mereka hanya
mendengar perkataan orang lain, lalu mereka mencoba mengacau. Tetapi ini hanya
sedikit dibanding dengan mayoritas yang baik, seperti Anda, oleh karena itu
tidak ada masalah.
Tetapi ketika Nabi Muhammad hidup, sangatlah mengerikan. Mereka
diikuti dan dianiaya di mana-mana, oleh sebab itu mereka harus membela diri
sendiri. Dan akibatnya adalah muncul konsep “perang dan menikahkan banyak
istri.” Karena ada banyak lelaki yang meninggal dalam pertempuran dan
meninggalkan banyak janda serta anak yang tak terurus. Lalu Nabi Muhammad atau
pemimpinnya berkata, “Ambil mereka dan pelihara mereka yang lemah dan yatim.
Cintai mereka seperti istrimu sendiri atau anakmu sendiri.” Tentu saja! Tetapi
ini bukan berupa hubungan fisik.
Misalnya, kadang suami atau istri dari inisiat telah meninggal,
dan mereka meninggalkan banyak anak, lalu kita membawa mereka ke rumah inisiat
yang lain dan memelihara mereka. Tetapi ini bukan berarti hubungan fisik; hanya
menjaga mereka seperti saudara laki-laki dan saudara perempuan saja, seperti
anak mereka sendiri, suami atau istri mereka sendiri. Oleh karena itu, Nabi
berkata, “Jika Anda membawa banyak istri ke dalam rumah Anda, maka Anda harus
memelihara mereka secara adil.” Di bawah kondisi itu, Anda dapat membawa banyak
istri ke dalam rumah Anda. Misalnya, jika Anda memberi satu set perhiasan kepada
istri Anda, maka Anda juga harus memberi yang lain sama rata. Lalu Anda dapat
membawa mereka dan memelihara mereka.
Itu seperti sistem keamanan zaman sekarang, sangat beradab. Jika
Anda mau memungut seorang anak, lalu Anda harus menyatakan kepada pemerintah
apakah Anda mempunyai cukup uang di bank, berapa banyak harta Anda, untuk
melihat apakah Anda dapat memelihara anak itu. Anda lihat, itu sangat beradab,
meskipun saat itu tidak ada hukum keamanan. Islam seperti itu. Jadi, jika kita
mau mempelajari kitab suci, kita seharusnya mempelajarinya sampai akhir, sampai
tidak ada perasaan ragu-ragu. Tetapi jika kita hanya mengambil satu dua kalimat
dan mengatakan: “Ini tidak baik, Islam tidak baik,” lalu kita akan mempunyai
prasangka.
.
Metode Quan Yin Sesuai dengan Semua Agama Baik
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Paris, Perancis, 24 April 1993
(Asal dalam bahasa Perancis)
T: Apakah ajaran Anda cocok dengan Agama Islam?
G: Ya, mengapa tidak? Agama Islam mengajar orang untuk menjadi
tamu yang baik di Bumi ini, dan mendorong kita untuk menemukan Surga selagi kita
masih hidup. Saya juga menawarkan hal yang sama. Saya menyuruh Anda menghormati
kelima pantangan, yang memberi kita keagungan, kebijaksanaan, dan perdamaian di
atas Bumi. Saya juga menawarkan jalan untuk menemukan Tuhan dengan segera. Oleh
karena itu, jalur ini sangat cocok dengan semua agama baik.
|
|