Arti Penderitaan yang Sebenarnya
Apa Penyebab Musibah atau Penyakit
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Brussels Belgia, 29 April 1993 (Asal dalam
bahasa Prancis)
T: Apa pendapat Anda tentang pemerkosaan, penyakit kanker, dan kecelakaan?
G: Karma, sebab dan akibat; “Apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai”. Kita
tidak dapat melihat jauh sekali ke masa lalu dan itulah sebabnya kita
menyalahkan masa sekarang. Tapi tidak ada suatu kejadian yang tanpa ada
penyebabnya meskipun kadang kala itu seluruhnya bukan kesalahan kita. Dunia ini
memang sangat menyedihkan. Itulah sebabnya kita harus menemukan jalan keluarnya.
Ini sama seperti jika Anda selalu mengendarai mobil di jalan tol dan jika Anda
tidak mencari jalan ke luar tol, kadang kala mobil Anda mungkin kehabisan
bensin, atau mendapat kecelakaan karena seseorang menabrak Anda.
T: Mengapa kita memiliki banyak sekali kesialan dan kesulitan? Apakah ini sudah
diatur oleh Tuhan?
G: Tidak, itu karena kita hidup di dunia ini, dan semuanya ada aksi dan
reaksinya. Diri kita sendiri yang menciptakan sebab dan akibat secara individual
dan kita juga memiliki akibat kolektif dari seluruh masyarakat; yaitu semua
suasana buruk, energi buruk yang menciptakan kecelakaan, bencana alam, musibah,
wabah penyakit, dan lain-lain. Energi buruk berasal dari pikiran buruk, tindakan
buruk dan perkataan buruk kita. Segalanya menciptakan energi; tindakan baik akan
memancarkan energi yang baik pula. Karenanya, kita harus bersih dalam perkataan,
tindakan, dan pikiran. Itulah sebabnya kami menyarankan agar menaati Lima Sila
dan berpola makan vegan untuk membersihkan suasana buruk di sekeliling kita.
Mengapa Anak-anak kecil yang Tidak Berdosa Juga Tetap Menderita
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Boston Massachusetts, A.S, 27 Oktober 1989
(Asal dalam bahasa Inggris)
T: Saya bekerja di rumah sakit dan kadang saya merawat anak-anak yang sakit.
Saya ingin tahu mengapa anak-anak kecil ini, yang tidak punya pilihan dan tidak
berbuat kesalahan, harus banyak menderita?
G: Saya memahami perasaan Anda. Saya juga sering berpikiran seperti itu dan
berkata, “Oke, jika kita sudah dewasa, kita dapat berbuat kesalahan atau
mendapat pembalasannya kemudian. Tapi anak-anak itu benar-benar tidak bersalah”.
Dan sekarang saya sudah mengetahuinya. Itu adalah hukum inkarnasi. “Apa yang kau
tabur, itulah yang akan kau tuai”. Jika Anda tidak cukup menerima akibatnya di
kehidupan sekarang, maka Anda akan menerimanya di kehidupan mendatang. Anda
mulai menerimanya pada saat Anda dilahirkan. Jika tidak, mengapa kita tidak
berkata saja bahwa Tuhan yang maha pengasih itu begitu tidak adil? Ada anak yang
lahir dengan penyakit, ada yang lahir dengan mendapat beberapa masalah, ada yang
terlahir buta, ada yang terlahir tuli, dan lain-lain. Tuhan itu maha pengasih;
tapi kita harus menerima apa yang telah kita lakukan. Jika tidak maka kita tidak
akan dapat memahaminya.
Dan, ini mungkin sulit dipercaya, tapi ini benar-benar tidak sulit. Jika kita
bermeditasi, secara kasat mata kita mungkin akan pergi ke dunia kesadaran yang
lebih tinggi, kita dapat melihat ke kehidupan lampau seseorang dan kita akan
mengetahui kenapa hal itu terjadi. Barulah kemudian kita merasa puas dan paham.
Saya senang mengetahui bahwa Anda bekerja dengan setulus hati. Namun, setiap
kali Anda bekerja, cobalah agar tidak merasa terlibat secara pribadi. Jika
tidak, energi Anda akan tersedot. Bekerjalah semampu Anda dan serahkan semuanya
kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang menyembuhkan dan melayani. Bukan tangan kita yang
melakukannya. Sebenarnya Tuhan hanya menggunakan kedua tangan kita untuk
menolong siapa saja yang Tuhan kehendaki, yaitu orang-orang yang layak untuk
mendapatkannya. Orang-orang yang lain harus mendapat beberapa jenis pelajaran,
beberapa jenis proses pembersihan melalui penderitaan supaya menjadi lebih kuat
di kehidupan mendatang karena kita akan terus hidup dalam keabadian. Kita tidak
lahir hanya sekali. Jika tidak, hidup ini akan menjadi terlalu tertekan. Hidup
seratus tahun – betapa borosnya energi penciptaan Tuhan. Tuhan telah menciptakan
dan kita akan terus hidup sepanjang waktu. Perbuatan buruk yang kita lakukan di
kehidupan sekarang, akan kita bayar di kehidupan mendatang. Apa yang tidak dapat
kita bayar di kehidupan sekarang, akan kita bayar di kehidupan mendatang, ini
sama seperti ketika Anda berhutang.
Pilihan dari Setiap Jiwa
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Budapest Hongaria, 24 Mei 1999 (Asal dalam
bahasa Inggris)
T: Apa artinya jika seorang bayi yang baru lahir meninggal beberapa menit atau
jam setelah ia dilahirkan, atau jika seseorang terlahir dengan cacat mental?
G: Ada banyak cara yang dapat dipilih oleh sebuah jiwa untuk dilahirkan ke dunia
ini. Tuhan mengatur jiwa-jiwa itu untuk melakukan hal-hal tertentu, dan kita
tidak dapat memahami itu semua. Misalnya, untuk mengenal Tuhan sebuah jiwa
kadang akan memilih untuk menjadi cacat. Dan kadang untuk membangunkan kasih
sayang di kedua orang tuanya, ada jiwa yang khusus memilih untuk dilahirkan dan
meninggal beberapa saat kemudian.
Pengaturan Tuhan sangat sulit untuk dijelaskan atau dihitung dengan jari. Tapi
semuanya itu bertujuan baik demi perkembangan rohani kita.
Arti Penderitaan yang Sebenarnya
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Kosta Rika, 6 Februari 1991 (Asal dalam
bahasa Inggris)
Jika kita tidak banyak menderita, kita tidak tahu apa itu penderitaan. Sangat
sulit untuk dapat bersimpati kepada orang lain jika kita tidak tahu bagaimana
rasanya penderitaan. Jika kita tidak memiliki perasaan belas kasih dan hanya
mengkritik orang lain, maka kemudian kita akan menderita dengan keadaan yang
sama seperti mereka untuk belajar bagaimana rasanya. Kadang, hanya itu caranya.
Jadi penderitaan kita bukanlah tanpa sebab. Mungkin di kehidupan lampau kita
tidak benar-benar belajar tentang berbelas kasih. Mungkin kita tidak berbelas
kasih kepada sesama makhluk hidup sehingga di kehidupan sekarang kita harus
sedikit menderita agar dapat mengetahui apakah arti penderitaan itu. Jarang
sekali kita dapat berbelas kasih dengan tanpa merasakan bagaimana rasanya
menderita. Jika tanpa penderitaan pribadi kita sudah berperasaan kasih yang
besar kepada sesama makhluk hidup, maka kita akan beruntung dan hidup kita akan
terhindar dari banyak penderitaan.
|