Pola Makan Penuh Kasih dan Cara Hidup Sehat
“Segala yang ada di alam semesta memiliki kualitas yang berbeda-beda. Jadi
ketika kita memilih pola makan kita, tentu saja, kita harus memilih makanan yang
menciptakan beban yang lebih sedikit bagi kita dan membuat kita berlatih lebih
mudah dan berkembang lebih cepat. Dengan demikian kita tidak akan terbebani dan
ditarik jatuh oleh beban karma yang sangat berat…”
Apa yang Harus Kita Makan?
Makanlah Makanan dari Tangan Pertama Disampaikan oleh Maha Guru
Ching Hai, Santa Clara Kalifornia A.S, 14 Oktober 1989 (Asal dalam bahasa
Inggris)
Kita menjadi mulia ketika kita mengonsumsi makanan dari tangan pertama karena
kita memang kelas satu! Kenapa kita harus mengonsumsi makanan tangan kedua dari
daging hewan? Anda memberi biji-bijian kepada ayam kemudian Anda menyembelih
ayam itu dan memakannya lagi! Lalu Anda juga memberi makan wortel dan sayuran
kepada kelinci kemudian Anda makan kelincinya. Kenapa Anda tidak makan saja
langsung sayuran dan biji-bijian itu sendiri? Itu makanan kelas satu dan segar!
Kita membuang-buang waktu untuk memakan daging hewan. Ini memboroskan energi dan
sumber daya alam serta menyebabkan wabah kelaparan di dunia.
Inspirasi dari Ikan-Ikan Raksasa
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Portland Oregon A.S, 4 Desember 1993 (Asal
dalam bahasa Inggris)
Di Hong Kong, kami menggali untuk membuat kolam renang; sebenarnya kami tidak
menggalinya. Tempat dimana saya tinggal adalah sebuah pegunungan. Anda mungkin
terkejut jika mengetahui di Hong Kong ada pegunungan. Tempatnya sangat tenang,
berdekatan dengan bangunan-bangunan pencakar langit kota. Anda hanya berjalan
lima menit keluar dan Anda akan melihat seluruh kota Hong Kong; lalu Anda
berjalan saja kembali lima menit, dan di sana ada sebuah gunung yang tersembunyi
dibalik pohon-pohon buah – yang hijau, indah, dan tenang. Itulah tempat tinggal
saya di Hong Kong.
Dan, karena kami sekarang memiliki sebuah gunung, jadi kami membuat banyak
petak-petak bertingkat. Anda tahu kan, seperti teras siring. Lalu di antara
kedua tingkat yang berbeda kami batasi dengan semen dan batu-batuan, untuk
membuatnya terlihat alami. Kami mengalirkan air dari sungai terdekat ke kolam,
dan di petak terbawah, saya tanami sayur-sayuran – ada banyak sekali; itu juga
ketika saya ada waktu, saya tidak selalu melakukannya.
Ketika saya berenang, air dari kolam renang juga memercik ke sayuran itu jadi
saya tidak perlu terlalu banyak bekerja. Air kolamnya terus mengalir sepanjang
waktu, dan juga selalu bersih karena kami membersihkannya hingga berkali-kali,
lumut-lumut hijau yang menutupi kolam semuanya kami keluarkan. Kami masukkan
banyak sekali batu kerikil besar yang berwarna putih dan indah seperti batu
giok. Batunya sangat murah, satu dolar saja per sepuluh kilo, tapi sangat indah.
Semuanya kami masukkan ke dalam kolam, dan kadang batu-batu itu ditutupi dengan
lumut hijau, jadi kami harus mencucinya.
Ikan-ikan juga ada. Mereka adalah ikan-ikan yang sangat mahal. Orang-orang
menjualnya per ekor sekitar dua ratus dua puluh dolar A.S, tapi ikannya sangat
besar. Mereka sejenis ikan besar bermata bodoh yang bergerak sangat lambat dan
malas, tapi karena mereka sekarang sudah menjadi spesies yang langka, maka ada
banyak orang yang ingin menangkap dan menjual belikannya. Kami tidak. Kami tidak
menjual belikan mereka, kami melindungi mereka. Tak seorang pun dapat masuk ke
wilayah kami dan mengambil mereka karena di wilayah kami penuh dengan ikan-ikan
ini. Saya mungkin akan menjadi seorang jutawan dengan sekejap mata jika membuka
pasar ikan (tertawa).
Sekarang ikan-ikan ini sangat istimewa. Punggung mereka berwarna cokelat tua,
dan di perutnya berbintik-bintik oranye terang – di bagian bawah perut, sirip,
dan di sekitarnya. Mereka dapat berenang di air dan juga dapat berjalan di atas
tanah. Mereka dapat bertahan hidup di dua lokasi, itulah sebabnya orang-orang
menyukai mereka.
Saya kira mereka ikan-ikan yang amat bodoh; tapi pada suatu hari mereka
mengejutkan saya karena ternyata mereka dapat saling berbicara satu sama lain
dengan mesra, sama seperti sepasang kekasih. Seekor ikan seperti sedang marah
lalu memalingkan muka dan terus berenang, dan ikan yang kedua terus saja
berenang mengejar ikan yang pertama tadi dan langsung berhenti di depannya lalu
memandang matanya dengan mesra, dia melakukannya seperti ini (Guru meniru
gayanya lalu semuanya tertawa dan bertepuk tangan). Seperti ketika Anda ingin
berbaikan dengan pacar Anda ketika si dia marah. Seperti itu! Sama persis
begitu! Percaya tidak? Saya sangat tersentuh dan berpikir, “Oh Tuhan, Maafkan
saya. Saya mohon maaf karena berpikir kalian itu bodoh tapi ternyata kalian
memperlakukan kekasih kalian lebih baik dibandingkan kami manusia”. Lalu
beberapa saat kemudian, mereka pun akur kembali. Mereka lalu berenang
bersama-sama dan tidak lagi berdebat.
Pada suatu hari mereka mengejutkan saya lagi karena mereka adalah ikan-ikan yang
bergerak dengan sangat lambat, seperti ikan yang bodoh, mereka bergerak dengan
sangat lambat di dalam air. Ketika saya datang ke kolam, saya melihat salah satu
dari mereka dan saya berkata, “Hei! Kamu, ayo ke sini!” seperti sedang bercanda.
Tapi kemudian dia langsung berenang mendekati tangan saya dan menciumnya lalu
berenang lagi masuk ke dalam air. Lalu saya berkata, “Hei! Apa kamu mengerti
kata-kata saya? Dan kemudian dia kembali lagi”. Dia terus melakukannya sampai
tiga kali bolak-balik di dalam air sepertinya hanya untuk membuktikan kepada
saya bahwa dia itu tidak bodoh (Tertawa). Sekarang saya menghabiskan sepanjang
hari untuk bertobat kepada Tuhan dan minta maaf kepada ciptaan-Nya ini.
Seorang yang disebut Maha Guru bahkan tidak tahu kalau ikan-ikan ini sangat
cerdas. (Guru dan hadirin tertawa). Jadi, saya merasa sangat malu. Tapi kejadian
ini benar adanya, saya punya saksinya, saya sama sekali tidak mengarang cerita.
(Guru berbicara kepada penjaga-Nya) Apakah kamu ingat ikan itu? Ikan yang datang
ke permukaan air kolam sampai tiga kali. Betul! Betul! Penjaga ini ada di sana
waktu itu dan ia mencoba untuk memotretnya. Tapi ketika ikannya melihat moncong
kamera yang hitam, ia berkata, “Uh, uh! Aku tak mau tampil di TV”. (Guru dan
hadirin tertawa). Dia tidak ingin terkenal! Atau dia mungkin gugup, lalu saya
berpikir, “Dia benar! Dia benar!” dan saya berkata kepada penjaga, “Ikan ini
jangan difoto karena orang-orang akan semakin memburunya, mereka akan
menjualbelikannya di sana-sini, dan ikan ini akan dalam bahaya”.
Mereka sekarang sudah menjadi spesies yang langka. Dia adalah ikan yang sangat
cerdas, dia tahu kapan saatnya muncul ke permukaan dan kapan tidak. Dia muncul
ke permukaan sampai tiga kali bolak balik dalam satu menit. Saya memanggilnya,
“Ke sini!” dan dia langsung datang. Lalu kembali lagi ke dalam air dan saya
memanggilnya lagi, “ke sini lagi,” dan dia datang lagi. Dia muncul di permukaan
tepat dimana saya berada, tidak di tempat lain. Dia memandang saya seperti ini,
tepat di depan saya! Jadi, setelah Anda mendengar cerita ini, sebaiknya Anda
jangan memakan ikan atau daging lagi. Jika kita dapat menyayangi seekor anjing,
kenapa kita tidak dapat menyayangi seekor sapi atau babi, karena mereka juga
sama kan? Ini juga salah satu alasan mengapa kita harus menjadi vegan, mengasihi
seluruh makhluk, menambah kasih kita, meluaskan kasih kita, dan meluaskan diri
kita ke seluruh alam semesta.
Kita bahkan tidak boleh memangkas bunga-bunga dan sayuran, tapi tetap kita harus
melakukannya untuk hidup, tapi ini lebih sedikit, lebih sedikit menyebabkan
penderitaan. Bunga-bunga ketika kita pangkas ia akan bercabang dan berbunga
lagi, juga sayuran ketika kita petik cabangnya, ia akan bercabang lebih banyak
lagi, jadi ini tidak begitu buruk.
Mulai dari Keterikatan Biologis Hingga ke Medan Magnetik Makanan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Kaohsiung Formosa, 10 Januari 1990 (Asal
dalam bahasa China)
Apapun keyakinan atau kepercayaan Anda, kita semua tahu bahwa hewan memiliki
jiwa agar mereka dapat bergerak sesuai dengan naluri mereka. Setiap makhluk
hidup dapat bergerak sendiri, memiliki kehendak untuk bergerak, dan memiliki
pikiran yang memerintah gerakan itu untuk berhubungan dengan berbagai makhluk
hidup lainnya, untuk mencari banyak pengalaman, dan untuk mengembangkan
kecerdasannya; semuanya ini akan memberikan pengaruh yang besar. Ketika makhluk
hidup itu mempunyai kecerdasan dan semua pengalaman, mereka secara emosional
menjadi terikat dengan keinginan untuk hidup dan takut terhadap kematian. Karena
keinginan yang sangat besar untuk hidup lebih lama, memiliki pengalaman dan
kegiatan yang lebih banyak, serta kesempatan untuk menjalin persahabatan dan
belajar dari makhluk hidup lainnya; hati mereka telah penuh dengan keinginan
untuk hidup, takut terhadap kematian, dan perasaan-perasaan benci, baik, dan
syukur.
Jika kita memakan hewan-hewan, kita secara tidak sadar telah memasuki medan
magnetik mereka yang memiliki keinginan keras untuk hidup dan takut terhadap
kematian. Kita terjebak, sama seperti ketika kita menginjak lem dan kaki kita
nempel di tempat itu lalu kita hilang keseimbangan. Menginjak pasir itu masih
mendingan, ia tidak bersifat merekat. Semuanya memiliki kualitas yang
berbeda-beda. Tapi jika kita memasuki kualitas kehidupan hewan-hewan, pengaruh
dan rasa takut terhadap kematian, sifat kebencian mereka yang kuat akan melekat
ke dalam jiwa kita, menjebak kita, menekan kita, dan merampas kebebasan kita.
Tumbuh-tumbuhan tidak akan bergerak tanpa ditiup oleh angin sehingga mereka
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih sedikit. Dengan tingkat kesadaran
yang rendah ini, mereka juga memiliki pengaruh yang lebih sedikit. Bagi
tumbuh-tumbuhan, bukanlah suatu masalah yang menakutkan untuk terlahir kembali
karena mereka memiliki sedikit pengaruh dan pengalaman. Sebaliknya pada hewan,
mereka memiliki lebih banyak pengalaman karena mereka dapat bergerak sesuai
keinginan mereka. Misalkan, seekor anjing mungkin akan pergi berjalan-jalan
untuk mencari pasangan, dan kemudian esok hari ia pergi cuci mata lagi ke tempat
lain, dan berpikir, “Wow! Yang ini lebih cantik daripada yang kemarin!” (Guru
dan hadirin tertawa). Pengalamannya mulai bertambah dari kejadian yang seperti
itu, itulah mengapa mereka ingin tetap hidup. Di bawah pengaruh fenomena ini,
semua hewan mencintai kehidupannya dan takut akan kematian. Tapi hal ini tidak
menjadi masalah bagi tumbuh-tumbuhan karena mereka memiliki lebih sedikit
pengalaman untuk dibuat pegangan. Jadi ketika kita mengonsumsi tumbuh-tumbuhan,
medan magnetik mereka tidak akan mempengaruhi kita.
Karenanya, kita tidak boleh berkata bahwa hewan dan tumbuh-tumbuhan itu serupa.
Jika mereka serupa, maka sebaiknya kita berkata bahwa menginjak permen karet dan
menginjak pasir atau batu akan sama saja rasanya, itu tidak benar. Pasir dan
batu-batuan tidak akan nempel di kaki kita ketika diinjak, hanya permen karet
saja yang bisa nempel. Segalanya memiliki kualitas yang berbeda-beda, jadi kita
tidak boleh berkata bahwa hewan-hewan itu sama saja dengan tumbuh-tumbuhan.
Mereka sama sekali berbeda (Tepuk tangan). Kita akan dapat memahaminya melalui
perumpamaan ini. Anda semua dapat memahaminya bukan karena Guru Ching Hai yang
mengatakannya atau Para Boddhisattva yang mengatakannya, tapi ini sangat
sederhana dan logis; kita dapat memahaminya hanya dari perumpamaan ini saja.
Segalanya di alam semesta memiliki kualitas yang berbeda-beda. Jadi ketika kita
memilih pola makan kita, tentu saja, kita harus memilih makanan yang menciptakan
beban yang lebih sedikit bagi kita sehingga dapat membuat kita lebih mudah
berlatih dan lebih mudah berkembang. Dengan demikian kita tidak akan terbebani
atau ditarik jatuh oleh beban magnetik mereka yang sangat berat.
Dampak Makanan dari Sudut Pandang Energi
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Universitas Kolombia, New York A.S, 4
November 1989 (Asal dalam bahasa Inggris)
Apa pun yang kita lakukan tercatat di udara. Tidak ada yang tersisa; semuanya
terkumpul dengan berbagai macam kejadian lainnya dan hanya dapat dihilangkan
dengan berbagai macam energi. Misalkan, udara dapat menjadi es setelah ia
menjadi air, dan jika Anda ingin ia mencair, Anda harus meletakkannya di bawah
sinar matahari, lampu, cahaya atau pemanas, agar ia dapat kembali menjadi udara
lagi. Jadi jika kita terus membunuh hewan secara massal, semua hewan ini
menderita, dan mereka juga memiliki kesadaran, pikiran, dan energi kebencian,
sehingga semua kebencian dan ketakutan ini terkumpul sendiri menjadi energi yang
sangat kuat dan berkeliaran di udara. Energi yang terlalu banyak ini akan
mengakibatkan penderitaan secara massal pula. Kita harus membayar apapun yang
kita gunakan di alam semesta fisik ini. Karenanya, semua Guru Rohani selalu
menekankan untuk menjalankan pola makan vegan yang menciptakan sedikit akibat.
Hewan memiliki jiwa; tumbuhan juga memiliki jiwa tapi mereka hanya berakibat
kecil. Sama seperti jika Anda hanya memiliki uang seratus dolar dan Anda ingin
membelanjakan dua ratus, tentu saja Anda akan berhutang, dan Anda akan mendapat
kesulitan. Jika Anda mencoba membeli barang-barang yang murah harganya dan Anda
sendiri merasa puas dengan penghasilan kecil Anda, maka Anda tidak akan khawatir
tentang hutang.
Itulah sebabnya kita harus memilih pola makan vegan – buah-buahan,
kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Semuanya ini memiliki sedikit kejahatan, dan
kesadaran yang lebih kecil di dalamnya. Jika Anda mengambil buah dari pohon,
pohon itu masih memiliki banyak buah lainnya dan dapat menumbuhkan ribuan pohon
buah lagi. Mereka tidak akan mati. Jika Anda memangkas bunga, atau cabang
sayuran, ia bahkan akan bertumbuh lebih banyak lagi dari cabang yang terpotong
itu, dan bahkan lebih banyak daun yang keluar. Jadi dengan cara ini, kita tahu
bahwa pola makan vegan lebih sedikit bahayanya dan menciptakan lebih sedikit
akibat.
Kita Sebenarnya Dapat Hidup Lebih Baik!
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Singapura, 28 September 1994 (Asal dalam
bahasa Inggris)
Saat ini ada banyak penyakit dan berbagai wabah yang membunuh sekitar delapan
belas juta orang per tahun. Karena sebagian dari kita tidak merawat dan
melindungi tubuh kita yang berharga dan telah diberikan oleh Tuhan kepada kita
untuk melaksanakan suatu misi di Bumi ini dengan beberapa tujuan, dan juga untuk
menyadari kekuatan Maha Kuasa kita. Kita melakukan sesuatu seperti terlalu
banyak merokok, minum miras, dan makan daging sehingga mengundang semua bakteri
dari daging untuk masuk ke dalam sistem tubuh kita, dan lain sebagainya. Dan
semua faktor pembunuh ini telah membuat hidup kita menjadi saat-saat yang
menyedihkan.
Sebenarnya kita dapat hidup dalam sebuah kehidupan yang lebih baik jika kita
lebih banyak merawat dan lebih banyak menghargai tubuh kita. Jika kita mengisi
tubuh kita hanya dengan makanan yang bergizi dan makan tidak hanya karena
kelezatannya saja dan dalam jumlah yang sepantasnya, maka tentu saja, tubuh kita
tidak akan mudah terkena penyakit. Anda lihat kan, kebanyakan orang yang menjadi
vegan mereka lebih sehat. Bukankah begitu? (Hadirin: Benar). Kebanyakan Anda
semua menjadi lebih sehat setelah menerima inisiasi dan beralih ke pola makan
vegan. Bukankah begitu? (Hadirin: Ya). Sebenarnya, di rumah sakit penuh dengan
orang-orang pemakan daging (tertawa). Tidak masalah; kita dapat melihat buktinya
di sini. Ini bukan hanya karena pola makan vegan itu lebih sehat, tapi karena
getarannya yang sangat harmonis dengan tubuh kita, sedangkan getaran dari
hewan-hewan tidaklah seharmonis itu, tidak begitu damai.
Sebenarnya sangat mudah sekali untuk hidup sederhana, yaitu hidup yang sehat.
Kita tidak butuh begitu banyak obat-obatan, tidak perlu begitu banyak suntikan.
Kebanyakan kita merusak tubuh kita sendiri karena kita memasukkan barang-barang
beracun ke dalam tubuh kita. Tapi jika kita tahu bagaimana caranya hidup
sederhana, bergizi, kehidupan yang sehat, kita sebenarnya tidak memerlukan
begitu banyak dokter. Dan para dokter dapat pergi berlibur karena kita semua
selalu sehat.
|
|