Beranda > Rahasia Berlatih Rohani dengan Mudah > Waktu Terbaik untuk Meditasi

 

Waktu Terbaik untuk Meditasi

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Meditasi Kelompok, Hsihu, Formosa, 12 April 1992 (Asal bahasa China)

Saya rasa waktu terbaik untuk meditasi adalah pagi hari. Pada waktu itu kita lebih mudah memperoleh pengalaman batin dan melihat Cahaya, karena pada waktu itu kita biasanya memiliki pikiran yang lebih jernih setelah cukup tidur. Setelah tidur dengan cukup namun dengan perasaan yang masih sedikit mengantuk adalah waktu terbaik untuk meditasi. Tentu saja, itu adalah waktu paling sulit untuk bangun, sama halnya kita sudah makan tapi masih belum benar-benar kenyang dan masih ingin makan sedikit lagi. Inilah waktu terbaik untuk meditasi.

Setelah istirahat semalaman, banyak kesulitan, halangan, dan rintangan karma yang tercuci. Kesan dan pengaruh negatif dari hari sebelumnya telah tercuci dan terlupakan! Segala sebab dan akibat kita dibayar lunas di dalam mimpi kita sehingga kita menjadi segar ketika bangun di pagi hari. Dengan demikian, lebih mudah untuk melihat Cahaya ketika bermeditasi, mudah berkomunikasi dengan sifat tertinggi yang ada di dalam diri kita.

Ada orang yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Tergantung situasi Anda, tapi Anda harus bermeditasi setelah bangun. Jika Anda tidak bisa bangun jam tujuh, maka bangunlah jam sembilan, tapi Anda harus tetap bermeditasi, paling tidak untuk sejenak. Kalau tidak, benak kita tidak akan stabil dan kita akan melihat kebaikan sebagai keburukan, dan sebaliknya. Kita akan menjadi lebih mudah terkontaminasi oleh karma orang lain dan tertarik turun. Tingkatan kita akan turun dengan cepat, atau akan sulit untuk maju meskipun tingkatannya tidak turun. Kita tidak akan memiliki sikap yang riang gembira, dan segala sesuatu yang kita kerjakan tidak akan lancar. Jika ada orang yang menentang kita, kita tidak akan mudah memaafkannya, dan kita tidak akan bisa memikirkan segala sesuatu dengan jernih. Jadi, meditasi sangatlah penting.

 

“Kita harus bermeditasi setiap hari, di pagi hari dan malam hari, apakah kita praktisi awam atau praktisi biarawan. Kita bermeditasi di pagi hari agar kita dapat menghadapi hari yang penuh polusi. Kita bermeditasi di malam hari agar kita terlindungi dan berada dalam kedamaian di malam hari dan dengan demikian kita dapat mencuci atmosfer yang terkontaminasi di siang harinya.” (Maha Guru Ching Hai)

 

Bagaimana Memupuk Kebiasaan Meditasi Di Subuh Hari

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Auckland, Selandia Baru, 27 April 2000 (Asal bahasa Inggris)

T: Apa yang harus saya lakukan untuk memenuhi jadwal meditasi harian, padahal saya tidak bisa bangun pagi?

G: Anda tidak bisa bangun pagi? Saya juga. Tidak ada orang yang suka bangun pagi pada waktu kita masih berbaring di tempat tidur, tapi kita harus mencobanya. Misalkan Anda harus bekerja dan harus bangun pagi untuk berangkat kerja, tetapi itu tetap harus dilakukan. Untuk sesuatu yang bernilai dua ribu dolar sebulan, Anda bangun pukul lima pagi setiap harinya. Tapi demi Tuhan, Anda tidak bisa bangun pagi! Jadi, apa yang harus saya lakukan? Andalah yang membuat prioritas sendiri. Kita pasti dapat bangun lebih dini dari biasanya dan membiasakan diri dengannya.

Sebagai contoh, katakanlah terlalu pagi untuk bangun pukul tiga; jadi jangan bangun pukul tiga. Jika Anda biasanya bangun pagi pukul lima untuk berangkat kerja maka bangunlah sekitar dua puluh lima menit sebelum pukul lima pada hari pertama, atau pukul lima kurang sepuluh menit atau bahkan pukul lima kurang lima menit, dan pada hari berikutnya atau minggu berikutnya, pukul lima kurang sepuluh menit. Biasakan diri Anda untuk melakukan itu dan berikan hadiah pada diri Anda. Katakan kepada diri sendiri, “Kalau kamu bangun lebih pagi hari ini, aku akan memberikanmu dua roti atau ekstra satu cangkir kopi latte.” Apapun yang disukai pikiran Anda, hadiahi dirinya dengan itu.

Anda juga harus mencintai diri sendiri. Marilah kita lihat, kita hanya memiliki tubuh fisik ini saja dan kadang kita amat lelah. Kita bekerja keras selama delapan atau sepuluh jam sehari, hanya untuk menjaga supaya tubuh ini berjalan. Dan kadangkala kita harus menjalankan tanggung jawab lain seperti untuk keluarga, isteri, anak-anak, orangtua, sahabat, tetangga, kerabat, dan sebagainya. Kita benar-benar menuntut terlalu banyak untuk tubuh fisik ini.

Jadi, tentu saja kalau Anda tidak bisa bangun pagi untuk meditasi maka maafkanlah diri Anda, namun latihlah diri Anda secara perlahan-lahan. Kurangi nonton TV dan tidurlah lebih pagi sehingga Anda bisa bangun lebih pagi. Apapun kegiatan yang biasa Anda lakukan untuk mengusir bosan, pergunakan waktu tersebut untuk mengenal Tuhan. Ini hanya masalah pengaturan saja.

Saya juga cukup sibuk. Anda tidak mempercayainya; saya duduk di sini dan tampak manis, tapi saya juga sangat sibuk. Dan kadang sulit juga bagi saya untuk bangun subuh. Tetapi, Anda harus memasang jam weker. Kadang harus seperti itu.

Dalam tradisi India lama, ada satu orang suci yang bisa terjaga sepanjang malam, tapi ia tidur sambil duduk bukannya berbaring, jadi itu sama saja. (Hadirin tertawa.) Orang kita juga sama. Ketika mereka sedang retret, mereka duduk di sana dan tampak sangat baik, namun mereka duduk dengan segala gaya. (Guru dengan jenaka menjatuhkan kepala-Nya ke satu sisi untuk menunjukkan seseorang yang ‘mengantuk’.) Jadi tidak apa-apa. Lakukan yang terbaik; itu juga mengandung arti. Orang suci di India tersebut memiliki rambut panjang seperti saya, dan ia mengikat rambutnya di atas, saya tidak bercanda! Dan kemudian ia menjadi Guru, karena ia berlatih keras. Ia mengikat rambutnya ke atas jadi apabila ia mengantuk: “Oh! OK! Ow!” (Hadirin tertawa)

Saya bukannya menyuruh Anda untuk memanjangkan rambut dan melakukan seperti itu. Tapi temukan cara Anda sendiri. Misalkan jika Anda tidak bisa bangun pagi; pada awalnya Anda boleh meletakkan satu gayung air es di depan Anda. Lalu ketika wekernya berbunyi, saya akan menyentuh es tersebut dan melemparkannya ke muka: Oh! esnya membasahi baju Anda dan semuanya, dan Anda mau tidak mau harus melompat dari tempat tidur.

Anda tidak harus melakukan itu; Anda boleh mempunyai cara sendiri. Namun, bila Anda ingin melakukan sesuatu, Anda bisa melakukannya. Percayalah bahwa Anda bisa melakukannya karena Anda adalah Tuhan. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Ingatlah bahwa Anda memiliki Tuhan di dalam dan tidak ada siapapun di sana. Jangan mendengarkan pikiran dan otak Anda; itu hanyalah suatu komputer. Benak memberitahu kita, “Oh, tidurlah. Tidur itu baik untukmu.” Tapi, itu bukanlah suara Tuhan. Tuhan berada di balik itu.

 

“Pada waktu subuh suasananya masih hening. Seperti pukul tiga hingga pukul enam pagi, kebanyakan orang masih tidur: tidak ada lalu lintas, tidak ada suara, tidak ada anak-anak, tidak ada bunyi telepon, dan setelah beristirahat semalaman, pikiran Anda sangat tenang. Tubuh Anda juga masih belum aktif seluruhnya. Dengan begitu Anda dapat duduk dengan lebih baik dan memasuki samadhi atau Surga lebih cepat.” (Maha Guru Ching Hai)

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai