Beranda > Mewarnai Kehidupan Kita

 

 

Menjinakkan Otak Manusia

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Retret Internasional Tiga Hari di Norfolk, Inggris, 11 Juni 1999
(Asal dalam bahasa Inggris)

T: Saya benar-benar sangat tegang dan benar-benar bergulat, bergulat, dan bergulat.

G: Bergulat dengan apa?

T: Hanya dengan meditasi.

G: Oke. Jangan menjadikan meditasi semacam pekerjaan; jadikanlah sebagai waktu untuk bersantai. Katakan kepada pikiran Anda bahwa ia tidak perlu melakukan apapun, ia hanya harus duduk santai saja di sana. Dan jika Anda tidak bisa duduk terlalu lama, Anda bisa berbaring dan beristirahat. Jadikanlah itu menyenangkan.

Anda bisa menaruh setangkai bunga di depan dan mengenakan pakaian bagus. Buatlah seperti sebuah upacara jika itu dapat membuat Anda merasa lebih baik. Itulah mengapa beberapa orang memasang dupa, bunga, dan lainnya; hanya untuk menyenangkan pikiran. Apapun yang dapat membuat meditasi Anda menyenangkan, maka Anda boleh melakukannya. Bersenang-senanglah! Anda boleh berbaring dan beristirahat, tetapi pada saat yang sama, berkonsentrasilah di mata kebijaksanaan.

Pertama-tama jadikanlah itu menyenangkan. Jangan menjadikannya terlalu berat bagi pikiran, karena dia tidak menyukainya. Dia tidak senang bekerja. Dan jika Anda terlalu serius, maka pikiran akan memberontak dan berpikir, “Saya tidak menyukainya. Saya ingin bersenang-senang; saya ingin pergi ke luar; saya ingin mendengarkan musik atau minum kopi bersama teman-teman. Saya tidak mau duduk di sini.”

Oleh karena itu, jadikanlah itu menyenangkan. Undang beberapa teman baik atau inisiat ke rumah Anda. Atau pergilah ke rumah mereka untuk minum kopi, mengobrol, atau mengerjakan sesuatu bersama-sama. Anda kemudian dapat duduk bersama, seolah-olah Anda adalah bagian dari permainan itu atau bagian dari acara itu. Itulah permulaannya. Nantinya, Anda akan terbiasa dengannya, dan Anda tidak memerlukan permainan itu lagi. Anda bisa duduk di mana saja dan merasa nyaman.

Pertama, santaikan pikiran Anda. Kebanyakan dari kita sangat tidak sabar untuk menjadi seorang Buddha, dan itulah mengapa kita mendapat masalah. Kita masih bergulat antara jiwa dengan pikiran. Jiwa kita ingin bermeditasi, tetapi pikiran kita ingin bermain-main. Jadi kita bisa memberinya hadiah. Setelah Anda bermeditasi dengan baik, berikanlah beberapa makanan favorit Anda. Ajaklah diri Anda berjalan-jalan atau mengunjungi pacar Anda; lakukan sesuatu yang menyenangkan setelah itu. Setelah itu otak Anda akan tahu, “Oke, itu baik.” Latihlah otak Anda persis seperti Anda melatih anjing. [Tertawa] Anda tahu bagaimana melatih anjing? Ketika anjing itu melakukan sesuatu yang bagus, maka Anda memberinya hadiah. Itulah bagaimana dia menjadi semakin baik dan baik.

Pikiran kita kadang menyusahkan! Kadang kala Anda sungguh merasa tidak ingin bermeditasi, maka tinggalkan saja. Jangan paksakan diri Anda terlalu keras. Lakukan saja hal yang lain: berlari atau gerak badan sedikit. Dan ketika Anda lelah, maka Anda akan suka duduk. Dengan begitu pikiran Anda tidak akan membuat masalah lagi. Sebenarnya, itulah masalahnya ketika kita sendirian: Kadang pikiran sering memperdaya kita. Dan jika kita tidak memiliki seseorang untuk membesarkan hati kita atau berpegangan tangan, maka kita tidak dapat melakukannya dengan begitu cepat. Itulah mengapa kita membutuhkan seorang guru dan teman sepelatihan. Kita dapat menyampaikan masalah kita kepada mereka, dan mereka mungkin dapat membantu Anda.

Maka usahakanlah datang ke meditasi kelompok sesering mungkin. Anda dapat membicarakan persoalan itu dengan rekan praktisi. Bersahabatlah dengan mereka, undanglah mereka untuk minum kopi atau teh di rumah Anda, dan sebaliknya. Jadikan itu menyenangkan. Dan Anda juga dapat pergi bersama-sama atau bersenang-senang. Pergi menonton bioskop atau melakukan sesuatu bersama-sama sehingga meditasi Anda menjadi bagian dari persahabatan dan hobby. Pada mulanya, bagi beberapa orang, hal itu masih diperlukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Lalu berikan sedikit kepadanya; jangan terlalu keras padanya.

Sebagian orang tidak memerlukannya. Mereka senang bermeditasi, maka itu mudah. Tetapi meskipun begitu, ketika kita memasuki sebagian tahap meditasi, kita kadang-kadang terhenti di sana. Kita tiba-tiba merasa tidak ingin bermeditasi lagi. Kita tidak menginginkan apapun yang seperti itu. Kita merasa sudah cukup berhubungan dengan para Buddha (Makhluk-makhluk Tercerahkan) dan hal-hal seperti itu. Tetapi itu hanyalah sementara. Nantinya, ketika Anda mempunyai teman, atau saat Anda membaca beberapa buku rohani,mendengarkan beberapa kaset rohani, ataupun membaca beberapa Kitab Suci ajaran Buddha, “mungkin itu terlalu jauh“ tapi beberapa buku kontemporer tentang kehidupan dan kematian, tentang meditasi, dan tentang pengalaman Surgawi orang lain; lalu Anda akan sedikit terdorong dan ingin mendapatkan pengalaman yang sama. Setelah itu Anda akan berusaha lagi.

  Kita harus menemukan satu cara untuk melakukan berbagai hal, yang sesuai dengan langkah kehidupan kita, gaya hidup kita, pemikiran kita, dan juga semua kebiasaan kita. Kebiasaan sulit diubah, akan tetapi kita tetap harus melakukannya pelan-pelan jika kita tidak dapat melakukannya dengan cepat.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai