Beranda > Mewarnai Kehidupan Kita

 

 

Kekuatan Pikiran dan Emosi Menjadi Tampak

Oleh saudari inisiat Sophie Lapaire, San Jose, CA, Amerika Serikat
(Asal dalam bahasa Inggris)

Pada retret Natal baru-baru ini di Florida, seorang saudara bertanya kepada Guru mengapa ketika orang barat datang mengambil permen atau buah yang diberkati, mareka hanya mengambil sedikit, dengan tenang dan sopan, sementara saudara dan saudari dari Asia cenderung lebih agresif dan berebut, mengambil segenggam penuh setiap kali. Saudara tersebut melanjutkan pertanyaan dengan cara yang sangat menawan, apakah ada sesuatu yang tidak diberitahukan kepada orang barat dan mereka ketinggalan dalam hal makanan yang telah diberkati. Hal ini mengawali perbincangan yang serius dimana Guru menjawab bahwa Dia sangat segan mengatakan tentang apa yang terjadi ketika Dia memberkati makanan, tetapi mungkin orang merasa sangat istimewa karena Guru hanya melimpahkan makanan tersebut dengan kebaikan, harapan yang baik tentang kesehatan, kebahagiaan, pencerahan, dan cinta kasih. Dia menambahkan bahwa, sejak Dia memulai ceramah-Nya di Asia, para praktisi Asia lebih memiliki kesempatan untuk menguji dan mengalami makanan yang diberkati, sehingga mereka lebih menghargainya.

Diskusi ini mengingatkan saya pada sebuah artikel yang telah saya baca beberapa bulan yang lalu di Internet yang menjelaskan bukti nyata bahwa lingkungan kita diubah oleh pikiran dan emosi kita.

Pesan datang dalam berbagai bentuk. Kadang terlintas di dalam pikiran ketika kita secara tidak sengaja membuka halaman sebuah buku dan kadang mereka muncul dari kata-kata seseorang yang sama sekali tidak kita kenal, mengulang sebuah pertanyaan yang hanya kita yang mengerti. Hal ini juga dijumpai pada botol yang dicuci di pantai samudra. Bahkan segala hal yang sangat pokok bagi hidup kita, seperti air, juga mempunyai kecerdasan pembawaan yang bisa berkomunikasi dengan kita. Teknologi modern sekarang bisa menunjukkan bahwa pikiran dan emosi kita bisa mengubah bukan hanya tubuh fisik kita, akan tetapi dunia sekitar kita juga.

Dalam dunia ilmu pengetahuan, suatu percobaan harus dikaji ulang lagi oleh seorang peneliti independen, jika tidak maka penemuan itu dianggap tidak sah. Jadi ini persis seperti apa yang dilakukan Dr. Masaru Emoto, seorang peneliti visioner dari Jepang. Melalui percobaan yang berulang-ulang, dia menunjukkan bahwa pikiran dan emosi manusia dapat mengubah struktur molekul air. Sekarang untuk pertama kalinya, ada bukti nyata bahwa kekuatan pikiran kita bisa mengubah dunia di dalam dan di sekitar kita. Efek dominan dan perubahan besar mendadak terjadi, penemuan ini juga dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Jika Anda adalah orang yang tidak gampang percaya dan butuh bukti, ya, sekarang Anda bisa mendapatkan buktinya.
Semua dimulai pada tahun 1994 ketika Dr. Masaru Emoto mengambil sampel air dari berbagai sumber dan membekukannya beberapa tetes, lalu memeriksanya di bawah mikroskop dan mengambil foto mereka. Dia melakukan percobaan yang pertama kali dengan air dari sebuah sumber air yang murni di Jepang. Gambar itu menunjukkan suatu bentuk kristal yang indah. (Foto 1) Kemudian dia melakukan hal yang sama terhadap air dari sungai terdekat yang polusi. Hasilnya adalah sebuah corak yang keruh penuh noda dengan struktur yang sangat kecil. (Foto 2) Kemudian dia meminta seorang pendeta dari sebuah kuil untuk memberikan doa pada sampel air yang polusi dan mengulangi percobaan tersebut karena penasaran. Secara mengejutkan, struktur kristal yang indah kembali muncul. (Foto 3) Percobaan ini diulang beberapa kali dengan hasil yang sama. Kemudian peneliti mendekatkan sampel air pada berbagai jenis musik. Musik klasik selalu merefleksi corak yang indah, (Foto 4) dimana musik berat seperti musik metal atau rock and roll menciptakan gambar yang kacau, tanpa bentuk, dan bercak-bercak. (Foto 5) Jenis musik ini sepertinya telah merusak keseimbangan molekul yang rentan. Dia meneruskan percobaannya, kali ini dengan menulis kata-kata pada kertas dan menempelkannya pada kaca botol yang jelas untuk melihat apa reaksi yang terjadi. Dia mencoba menggunakan kata-kata yang positif seperti “Kasih” dan “Terima kasih,” dan beberapa saat, molekul air itu memperhatikan corak kristal yang indah. Dia kemudian mencoba dengan kata “Anda membuat saya sakit. Saya akan membunuh Anda" (Foto 7) dan molekul itu terbentuk suatu corak yang kacau, ketakutan, dan keruh. Dia bahkan melakukan percobaan dengan nama-nama seperti “Gandhi”, “Ibu Teresa” (Foto 8) dan “Hitler” (Foto 9) dan hasil yang sama terjadi.

Dr. Emoto segera menyadari bahwa segala sesuatu yang ada adalah hidup dan mempunyai frekuensi yang bergetar, sebuah bidang resonansi magnetik yang merupakan sumber energi di balik penciptaan segala benda. Dia bahkan bisa mengukur bidang ini dengan menggunakan sebuah Magnetic Resonance Analyzer (MRA). Penelitian ini benar benar menjelaskan mengapa meditasi Suara sangat kuat. Tidak ada satu hari pun yang terlewatkan ketika saya tidak menyadari bahwa komitmen yang kita buat untuk diri sendiri ketika kita berlatih Metode Quan Yin adalah yang paling sedikit dan sederhana, tetapi paling kuat dan mengubah pengalaman-pengalaman yang kita miliki (tidak ada pengaruh sampingan!)

Setelah melakukan banyak percobaan, Dr. Emoto menemukan bahwa pikiran yang paling kuat untuk mengubah adalah “Kasih dan Perasaan Bersyukur.”

Apa yang membuat penemuan ini begitu menakjubkan adalah bahwa kita tinggal di planet yang sebagian besar diliputi oleh air daripada daratan, dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Jadi, jika kita mempunyai kekuatan untuk mengubah struktur dari bahan yang menciptakan kita dengan sekedar menghasilkan corak pikiran yang positif, maka kita bukan saja bisa memperbaiki kesehatan kita sendiri tetapi juga setiap orang di sekeliling kita dan bahkan seluruh planet melalui pikiran kita.

Memikirkan perasaan bersyukur dan berdoa sebelum makan dapat memberikan kesehatan. Saya terbiasa mempercayai bahwa adalah cara yang baik untuk menghentikan kesibukan mental seharian dan membawa diri saya pada suasana yang lebih dapat diterima. Sekarang saya menyadari bahwa bahkan makanan yang akan saya makan pun juga bisa ditransformasi.

Jika tujuan kita di Dunia adalah benar-benar untuk memberkatinya, lalu cara apa yang lebih baik bagi kita selain waspada dan berketetapan hati dalam mempertahankan kualitas pikiran dan emosi kita serta Metode Quan Yin. Pengertian ini benar benar memberi arti baru bagi latihan penguasaan diri. Sekarang kita tidak bisa lagi berpura-pura bodoh atau mengatakan bahwa itu adalah urusan agama dan kadang-kadang ketika kita merasa letih, kita berpikir apakah kita benar-benar terpengaruh, kita harus berpikir kembali.

Catatan:

Persembahan foto dari IHM General Institute di Jepang

Foto 1 – Foto 9:
Dari http://www.rainbowjaguars.com/hadoindex.html


Foto 10:
Dari http://www.spiritofmaat.com/archive/nov1/cwater.htm

Untuk informasi lebih lanjut pada pokok bahasan ini, silakan mengunjungi:
http://www.Hado.net

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai