Beranda > Realisasi Kesehatan > Pola Makan Penuh Kasih dan Cara Hidup Sehat

 

Unsur Kasih dari Makanan akan Memuaskan Fisik dan Mental Kita

Apa yang Anda Makan Dapat Mempengaruhi Meditasi, Suasana Hati, Kepribadian, dan Nilai Kehidupan Anda

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Los Angeles, Kalifornia A.S, 5 Juli 1997 (Asal dalam bahasa Inggris)

Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda makan supaya Anda tidak mencemari diri Anda, dan membuat sel-sel tubuh serta pikiran Anda menjadi bingung. Ini akan mengakibatkan halangan terhadap perkembangan rohani Anda.

Ini bukan karena Tuhan memperhatikan apa yang kita makan, tapi jika kita meracuni sistem tubuh kita dengan zat-zat beracun atau makanan kotor seperti daging atau produk-produk hewani, maka sel-sel tubuh dan otak juga akan terkontaminasi dan menjadi bingung sehingga kita tidak dapat berpikir dengan jernih atau duduk dengan tenang untuk menemukan sumber kebahagiaan dan kebijaksanaan.

Kita harus duduk dengan tenang. Baik dalam aktivitas sehari-hari maupun di waktu meditasi kita, kita harus berlatih untuk menjadi tenang dan berkonsentrasi lebih banyak ke dalam batin supaya kita dapat terhubung dengan sumber kualitas Ilahi yang sejati. Dengan demikian kita dapat mengurus masalah dan kesukaran sehari-hari serta membuat kehidupan kita lebih bahagia.

Jika kita membingungkan sel-sel tubuh, otak, darah dan suasana hati kita, maka kita juga akan menjadi bingung dan tidak dapat berpikiran lurus lagi. Ketika duduk bermeditasi, kita akan menjadi mudah lelah dan gelisah.

Sekalipun jika kita dapat duduk dengan tenang saat meditasi, penglihatan kita akan ditutupi dengan pengaruh-pengaruh negatif dari makanan beracun yang kita masukkan ke dalam tubuh kita.

Jadi ini bukan karena Tuhan memperhatikan apa yang kita makan atau karena saya peduli dengan apa yang Anda makan, atau jika Anda memakan sedikit daging saja maka Anda akan langsung masuk neraka. Sama sekali tidak. Tapi hanya jika kita ingin menjadi Ilahi, maka kita harus menjaga apa saja yang kita lakukan dan apa saja yang kita makan itu murni sehingga kita semua juga menjadi murni.

Saya juga tidak peduli dengan apa yang Anda makan, tapi apa pun yang Anda makan akan mempengaruhi meditasi Anda, latihan rohani, suasana hati, perangai, kepribadian, dan pemikiran Anda tentang nilai-nilai kehidupan, dan apa pun di sekitarnya. Selama kita masih di dalam dunia materi ini, setiap hal-hal materi akan mempengaruhi kita; itulah sebabnya kita harus berhati-hati dengan memakan makanan yang bersih – makanan yang berbeban karma lebih sedikit dan lebih kurang penderitaan – ini demi kebaikan Anda.

 

Kekuatan Gaib Cinta Kasih

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Center Youngdong Korea, 10 Mei 2000 (Asal dalam bahasa Inggris)

♥ Kasih Dapat Mengubah Tanaman yang Layu Menjadi Sehat

G: Jika Anda menyayangi tanaman sayuran Anda, maka mereka akan tumbuh dengan subur. Sungguh, Anda harus mengasihi mereka. Ada cerita nyata tentang seorang petani di Skotlandia yang sangat menyayangi pohon kentangnya sehingga pohon kentang itu tumbuh sangat besar. Ini sudah diterbitkan di surat kabar. Ini berita yang bagus dan lebih baik daripada gosip murahan dan iklan-iklan. Jika Anda benar-benar bekerja dengan sepenuh hati dan jika Anda benar-benar menyukainya, maka tanaman Anda akan benar-benar tumbuh dengan subur.

Di Miaoli, saya memberikan setiap siswa penetap sepetak tanah untuk menanam tanaman yang berbeda-beda. Di lahan para siswa yang senang menanam sayuran dan pohon, semua tanamannya tumbuh dengan sempurna. Di lahan yang lain, di lahan para siswa yang tidak memperdulikan dan hanya asal tanam saja, yaitu mereka yang menanam hanya karena instruksi Guru bahwa mereka harus menanam sesuatu, tanaman mereka hanya ditanam secara sembarangan atau asal tanam saja, dan kemudian tak seorang pun yang datang untuk mengurusnya lagi sehingga semua ulat-ulat pun berdatangan dan memakannya. Tapi di lahan mereka yang menanam tanaman mereka dengan kasih sayang, tanamannya tumbuh dengan subur, besar, dan banyak buah.

Saya akan ceritakan tentang pengalaman saya. Ketika saya di New York, Amerika, saya tidak punya uang; saya hanya tinggal di sebuah kuil. Ketika saya pertama kali ke sana, di sana ada sebatang pohon kecil sebesar ini (Guru memperkirakan ukuran pohon itu dengan kedua tangan-Nya). Kata mereka kepada saya pohon itu sudah ada di sana selama lima tahun, dan saya tidak dapat mempercayainya! Lima tahun, dan pohonnya hanya sebesar ini, berwarna kuning dan cokelat di sana sini, juga sangat kecil. Batang pohonnya sangat kecil seperti tangkai bunga (Guru menunjuk setangkai bunga). Dan saya berkata, “Oh lima tahun; ia pastilah pohon yang pemalu sehingga tidak mau tumbuh”.

Lalu saya hanya menyiramnya saja. Dan kadang saya menyiramnya dengan air apa saja yang tersisa, sisa air teh atau air apa saja. Kadang ketika saya minum teh, pohon itu mendapat setengah gelas air teh atau berapa saja yang tersisa. Dan pohon itu tumbuh, dan terus tumbuh: Ya ampun, pohon itu menjadi sangat besar! Batang pohonnya sangat besar sehingga saya harus tidur di luar ruangan.

Lalu kepala biaranya bertanya kepada saya, “Pupuk apa yang Anda beli?” dan saya berkata, “Apa maksud Anda, pupuk apa? Saya bahkan tidak punya uang, Anda bahkan tidak pernah memberikannya jadi bagaimana mungkin saya dapat membeli sesuatu?”

Saat itu saya tidak punya uang saku dan saya hanya bekerja sebagai relawan saja di kuil itu. Saya tidak memedulikannya sampai kepala biara itu tahu. Dan bahkan kepala biara itu menceritakan tentang pohon itu kepada murid-muridnya, dan murid-muridnya itu menemui saya dan menanyakannya. Jika tidak bagaimana mungkin mereka tahu tentang pohon itu? Karena ketika kepala biara itu datang menemui saya dan bertanya tentang pohon itu, mereka tidak ada di New York, dan mereka berkata, “Ketika Guru menceritakan kepada kami tentang Anda, ia berkata bahwa Anda memiliki banyak sekali kasih dan semua pohon-pohon di sini tumbuh sangat subur dan besar”. Benar, ketika Anda memiliki kasih, apa pun juga akan tumbuh dengan subur.

♥ Makanan Tanpa Kasih Akan Mengakibatkan Ketidakpuasan

G: Jadi itu mungkin alternatif yang baik dibanding dengan metode modifikasi genetik. Namun kami tidak bermaksud untuk mengkritik mereka. Mereka sudah lelah karena mereka terlalu bersemangat dengan adanya kemungkinan untuk menyelesaikan masalah kelaparan dunia, atau untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak. Mungkin pada mulanya mereka bermaksud baik, dan kemudian para usahawan memanipulasinya, memonopoli dan membuatnya menjadi sesuatu yang lain. Kemudian mereka melangkah lebih jauh lagi dengan memasukkan sel-sel tubuh hewan, hanya sebagai percobaan untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak. Lalu kegiatan ini pun mengakhiri proses alami dan makanannya menjadi sama sekali tanpa kasih. Dan itulah sebabnya mengapa orang-orang menentang kegiatan ini. Karena ketika mereka memakannya mereka merasa tidak enak. Mereka tidak merasakan kasih dan merasa tidak puas. Jika saya makan banyak, saya merasa tidak enak. Dan jika makanannya saya makan meski hanya satu porsi saja, saya merasa tidak ingin tambah lagi. Saat ini kebanyakan makanan yang saya makan juga rasanya tidak ada seleranya sama sekali dan saya terus berpikir mengapa demikian. Hanya baru sekarang, jarang sekali saya dapat memakan makanan yang rasanya enak, dan saya berkata, “Inilah rasa makanan yang seharusnya”. Sebenarnya makanannya terlihat sama saja tapi biasanya makanannya sama sekali tidak bisa saya telan. Makanan ini terasa sangat enak, dimasak dengan bumbu yang lezat, tapi dulu, beberapa tahun lalu, saya benar-benar tidak pernah menikmati lezatnya makanan. Hanya baru sekarang, sangat jarang, saya juga tidak tahu mengapa. Itu bukan karena saya tidak lapar! Kadang saya seharian tidak makan sama sekali, dan makanan pertama yang saya makan rasanya tetap seperti sampah, seperti tidak terasa sama sekali, seperti tidak berselera, dan tidak enak sama sekali. Saya hanya mencomot ini dan itu saja. Rasanya seperti saya tidak memakan apa-apa, meski kelihatannya saya makan banyak. Dan bahkan jika saya makan banyak, saya tetap merasa tidak puas. Saya hanya merasa kenyang, kembung dan tidak menyenangkan.

M1: Saya mengenal seseorang yang bekerja di restoran, dan baru-baru ini ia berkomentar bahwa ia tidak tahu mengapa karena tiba-tiba saja sejak beberapa tahun lalu semua menjadi sering minum obat aspirin. Ternyata orang-orang yang bekerja dengannya semuanya menjadi sering sakit kepala. Itu mungkin saja karena makanan mereka.

G: Itu kadang karena pengaruh tanpa kasih dari makanan, bukan karena pengaruh fisik, ini sangat jelas. Anda mungkin mengira Anda terserang sakit kepala atau pusing dan merasa ingin muntah, tapi itu mungkin akibat dari hal yang lain. Mereka berpikir itu akibat dari polusi, atau mereka mungkin berkata, “Saya kerja lembur, dan saya tidak cukup tidur”, atau akibat dari berbagai kegiatan yang mereka lakukan. Karena mereka semua sudah sering sakit kepala, jadi mereka merasa biasa dan tidak pernah memikirkannya.

M2: Beberapa saudara dan saudari kita yang beralih ke makanan organik berkata bahwa mereka merasa kesehatan mereka menjadi lebih baik.

G: Saya percaya pada Anda.

M2: Mereka bahkan bermeditasi dengan lebih baik. Saya juga merasa berbeda jika saya memakan makanan yang benar-benar murni; saya dapat lebih mudah duduk dengan tenang. Kadang kala saya merasa gelisah ketika saya makan makanan yang tidak begitu cocok dengan saya.

G: Itu benar. Saya mendukung pendapat Anda. Sering kali ketika bepergian dengan pesawat terbang, saya juga tidak dapat memakan apa pun. Meski kadang saya mencobanya, tapi saya tetap tidak dapat memakannya, saya merasa seperti tidak sedang makan. Rasanya hampa sekali. Makanannya terlihat seperti makanan, tapi rasanya tidak seperti makanan. Jadi saya hanya tidur saja atau bermeditasi selama perjalanan, atau tidak makan sama sekali. Atau kadang Anda makan di restoran dan makanannya terlihat sangat enak, dan suasananya sangat menyenangkan; pelayannya sangat sopan, dan makanan yang berkelas satu, tapi tetap saja Anda merasa seperti tidak sedang makan apa-apa. Anda tidak merasa ingin makan banyak, dan meski Anda makan banyak, Anda tidak merasa seperti Anda sedang mengunyah makanan.

Sama halnya dengan di dapur kita, jika orang-orang yang memasak di dapur menyukai pekerjaan mereka, memasak dengan pengabdian dan penuh kasih untuk dipersembahkan kepada orang lain, maka makanannya akan terasa lebih enak. Jadi kadang kala, ketika orang yang sama memasak tapi ia atau dia sedang bersuasana hati yang berbeda, saya juga merasa masakannya berbeda. Meskipun saya sedang lapar, tapi saya tidak bisa memakan makanannya. Dan kadang saya sama sekali tidak merasa lapar, tapi makanannya terasa sangat enak, dan saya merasa seperti mulai berselera dan ingin makan lagi.

Tapi sekarang saya sangat jarang dapat makan makanan yang enak. Tak peduli seberapa bagus persiapan dan penampilan makanannya, sangat jarang saya dapat benar-benar menikmati makanan yang enak. Mungkin sekali sebulan, tergantung keberuntungan saya. Tak peduli seberapa laparnya saya, kadang saya merasa sangat lapar tapi tetap saja makanannya terasa tidak enak.

♥ Rasa Makanan yang Segar Berasal dari Pertanian Organik + Kasih

M2: Menurut saya memakan makanan yang benar-benar segar itu juga penting. Maksud saya, misalnya tepung yang baru saja dihaluskan, ia akan terasa lebih bernutrisi meskipun jika kita mengolahnya beberapa jam kemudian.

G: Ya, itu benar. Misalnya di India, ketika saya mencicipi chapati di sana (roti panggang tipis India), rotinya terasa lebih enak daripada yang di sini karena mereka menghaluskan tepungnya dengan penumbuk batu. Mereka menumbuknya setiap hari, atau mungkin setiap beberapa hari; mereka tidak mengerjakannya semua sekaligus. Mereka menumbuknya di rumah hanya dalam jumlah sedikit saja, cukup untuk satu atau dua hari, atau untuk satu atau dua kali makan, dan rasanya seperti makanan Surgawi. Juga di Italia, misalnya, mie spageti yang saya makan di sana rasanya berbeda dengan yang saya makan di sini. Jarang Anda dapat makan mie spageti yang enak. Itulah bedanya.

Di Singapura, ada satu restoran favorit saya. Kadang saya ke sana untuk makan pizza, dan kadang saya dapat makan dua atau tiga potong pizza, pizza tipis yang disebut “margarita”. Pizzanya sangat tipis dan kecil, tapi rasanya sangat enak. Saya tidak tahu mengapa pizzanya terlihat sama saja dengan pizza di restoran lain, tapi pizza yang di restoran ini rasanya lebih enak. Lalu saya bertanya kepada mereka, “Apa yang Anda taruh di pizza buatan Anda? Bagaimana Anda membuatnya?” Dan kokinya berkata, “Oh, hari ini kami tidak menjual pizza”, Lalu saya menjawab,”Memangnya kenapa?” dan dia berkata, “Karena tepungnya belum ada”. Ternyata mereka mengimpor tepungnya dari Italia yaitu tepung yang berkualitas bagus. Italia adalah tempat yang bagus, dan itulah sebabnya kualitas tepungnya tetap sama. Tepungnya tidak seperti biasanya. Mungkin di daerah itu mereka menanam gandum organik, atau itu adalah hasil pertanian terbaik di daerah itu sehingga mereka dapat terus mengirimnya ke luar negeri. Dan jika mereka yang di restoran itu kehabisan tepung, maka mereka tidak akan membuat pizza margarita untuk dijual. Itulah sebabnya mengapa pizza yang saya cicipi terasa berbeda dengan yang di tempat lain.

Ketika saya masih menikah dan tinggal di Jerman bersama mantan suami saya, saya menanam tomat. Dan pohon tomatnya sampai menjalar di tanah karena buahnya ada banyak sekali sehingga batang pohonnya sampai jatuh dan menjalar di tanah. Pohonnya tidak bisa tegak lagi. Kami menambah pohon itu dengan banyak “cabang kayu penopang” tapi batang pohonnya tetap saja jatuh karena buahnya ada banyak sekali dan rasanya benar-benar enak!

Dan ketika saya masih remaja, sekitar belasan tahun, saya juga menanam sayuran sekedar untuk coba-coba saja. Saya juga menanam tomat, dan hasilnya juga terasa sangat enak. Sekarang saya sangat jarang dapat mencicipi buah tomat yang seenak itu. Meskipun sekarang para petani menanam buah tomat yang lebih besar daripada tomat saya dulu, tapi tomatnya tidak terasa begitu enak; tidak harum. Beberapa tomat bahkan terasa seperti air. Ada sesuatu di dalam buah tomat yang akan membuat Anda sangat menyukainya. Mungkin karena metode pertanian organik dan kasih yang Anda berikan ketika menanam. Jadi Anda harus berhati-hati dengan apa yang Anda makan karena ini juga mempengaruhi meditasi Anda, ini menurut pengalaman kita semua.

 

Vitamin “Percaya”

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Center Raising Kamboja, 10 Juli 1996 (Asal dalam bahasa Inggris)

Anda juga dapat makan obat vitamin jika Anda merasa yakin pada obat vitamin itu, karena rasa percaya juga adalah obat. Jika Anda percaya vitamin-vitamin itu baik bagi tubuh Anda, maka tentu saja keyakinan Anda juga masuk ke dalam obat-obat vitamin itu dan ketika Anda memakannya, obat-obat itu akan berguna bagi Anda. Tentu saja, vitamin-vitamin dapat membantu menambah beberapa unsur-unsur yang hilang di tubuh karena kadang kala kita tidak makan makanan yang cukup bernutrisi atau kita makan terlalu banyak satu jenis makanan saja dan melupakan makanan yang lainnya.

Sebenarnya jika kita aktif, kita akan menjadi kuat dan pikiran kita sehat, ini dapat mengubah berbagai macam makanan menjadi sebuah pola makan yang sehat dan membuat kita menjadi sehat, tapi menjauhlah dari racun-racun – alkohol, rokok, dan narkoba. Narkoba, maksud saya yang dapat membuat orang kecanduan, seperti ganja dan lain sebagainya. Ini adalah racun-racun bagi tubuh Anda, dan ini semua mahal harganya. Anda bodoh jika mengeluarkan uang begitu banyak hanya untuk racun-racun ini. Wiski juga tidak murah! Apapun yang mengandung alkohol itu tidak murah.

Minumlah jus buah, air, air mineral atau air keran jika airnya cukup bersih dan dapat langsung diminum. Semua minuman ini baik bagi Anda.

Makanlah makanan yang sehat, buah-buahan, sayur-sayuran, tahu, dan berbagai protein sayuran. Semua makanan ini sangat sehat dan memperpanjang umur Anda. Makan saja kacang* (Guru dan hadirin tertawa), ia bermanfaat bagi kita yang “sudah gila”. Sebenarnya orang-orang di dunia ini mengira kita sudah gila, tahu kan? Jadi jika mereka sudah melihat kita semua sebagai orang gila, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Dan juga minyak zaitun, atau minyak alami apa saja itu juga baik bagi Anda dan isilah tubuh Anda dengan makanan yang bergizi. Tapi jangan terlalu banyak karena itu juga membuat Anda merasa sangat tidak enak dan mengantuk. Meskipun makanan itu enak, tapi makanlah yang secukupnya. Jika makan terlalu banyak, tubuh kita tidak dapat mencernanya dan makan terlalu banyak juga akan membuat kita merasa mual.

(*catatan; dalam bahasa Inggris orang yang gila disebut ‘nuts’ atau kacang dalam terjemahan bahasa Indonesia)

 

Penguat Jiwa dan Pikiran

♥ Dikuatkan oleh Rahmat Rohani

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Athena Yunani, 20 Mei 1999 (Asal dalam bahasa Inggris)

Tubuh dikuatkan tidak hanya dengan makanan saja tapi juga dengan rahmat rohani. Jika tidak, mengapa seseorang yang meninggal tidak bisa bergerak lagi, tidak bisa berbicara lagi dan tidak bisa berpikir lagi? Seluruh tubuhnya, otaknya, semuanya masih utuh tapi mengapa ia tidak dapat bergerak? Dalam tubuh seseorang yang sudah meninggal, jiwanya, Diri Ilahinya, telah pergi dari tubuh fisik ini dan pergi ke suatu tempat. Jadi Diri Ilahi ini, Makhluk Sejati ini, harus diberi makan dan dirawat agar tubuhnya untuk sementara dapat berfungsi dengan baik.

Jika kita berlatih rohani dan berkontemplasi, atau berdoa rohani yang sejati, itu berarti kita juga merawat tubuh kita – kita menyiram tanaman dari akarnya dan tidak dari daunnya. Itulah prinsip alam semesta: “Carilah dahulu Kerajaan Allah, dan segalanya akan ditambahkan kepadamu”. [Matius 6:33, Versi King James] Begitu pula Kerajaan Allah itu tidak jauh; “Kerajaan Allah ada dalam genggaman”. [Markus 1:15, Versi King James] memang sangat dekat, di dalam batin Anda, dan selalu bersama Anda di setiap detik hidup Anda. Jika Kerajaan Allah ada dalam genggaman, maka kita tentu saja bisa melihatnya. Saya dapat membuktikannya kepada Anda bahwa Anda benar-benar dapat melihatnya.

♥ Seorang Makhluk Agung dengan Aura Magnetik yang Bijaksana dan Pengasih

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Hsihu Formosa, 18 Februari 1990 (Asal dalam bahasa China)

Para praktisi rohani yang baik membawa kekuatan berkah ke manapun mereka pergi. Mereka terisi penuh dengan kekuatan magnetik dan pahala yang baik, mereka menaikkan getaran benda-benda yang mereka sentuh dan tanah yang mereka tapaki. Kadang orang-orang senang berada di dekat praktisi ini, mereka ingin menyentuhnya, memandangnya, atau memberikan dia makanan, dan orang-orang ini merasa puas di dalam batin mereka.

Jus atau tonik yang kita minum atau bahkan air mineral yang berisi banyak mineral sama sekali tidak terlihat bergizi. Mata telanjang kita tidak dapat melihat mineral apa pun di dalam air mineral. Ia terlihat sama dengan air biasa, tapi ia sebenarnya sangat bergizi. Sedangkan tubuh fisik juga terisi dengan nutrisi fisik, dan tubuh rohani seorang praktisi tingkat tinggi juga terisi dengan berkah rohani. Hal-hal yang nyata memiliki kekuatan nyata yang menopang kesejahteraan tubuh fisik kita, tapi hal-hal yang kasat mata memiliki kekuatan kasat mata yang dapat menguatkan tubuh rohani kita, jiwa kita, dan menjaga kesehatan mental kita. Hal-hal fisik di dunia ini hanya berisi nutrisi fisik saja. Tapi sebagai manusia, kita tidak hanya tubuh ini saja, kita juga memiliki tubuh rohani.

Pemikiran kita berasal dari jiwa kasat mata, yang benar-benar ada di dalam diri kita. Kita mungkin akan berkata, “Hari ini saya sedang bersemangat atau sedang tidak bersemangat” atau “Jiwa saya hampa”. Semua orang tahu bahwa jiwa itu benar-benar ada, tapi tak seorang pun yang dapat menjelaskan atau menunjukkan ia di mana.

Dan juga kita tidak boleh berkata bahwa para praktisi rohani tidak memiliki kekuatan berkah. Kita tahu mereka memilikinya, itulah sebabnya kita merasa sangat nyaman ketika kita berada di dekat orang-orang yang bertingkatan rohani lebih tinggi dan baik. Jika kita sudah lama tidak bertemu dengan mereka, kita akan sangat merindukan mereka. Itu karena makanan rohani mereka yang telah menutrisi tubuh rohani kita.

Ini sama seperti menyiram bunga. Jika kita menyiram akarnya, ia akan merasa nyaman, kemudian ia akan semakin menghijau, tumbuh subur serta berbuah dan berbunga yang banyak. Ini karena air itu memiliki banyak nutrisi. Sama seperti jika kita merawat tubuh rohani kita dengan air rohani, maka ia juga akan tumbuh besar dan kuat, dengan bersahaja dan rupawan.

Air dari Sungai Gangga juga benar-benar memberkahi, dan berkah ini kemudian mempengaruhi hal-hal duniawi. Misalnya, ketika kita menyiram tanaman, airnya akan mengalir ke akarnya dan air ini akan diserap masuk ke dalam sel-sel tubuh tanaman hingga ke setiap helai daunnya. Tubuh tanaman dinutrisi oleh air yang bernutrisi. Sama seperti penguat rohani, ia dapat diserap oleh sel-sel tubuh siapa saja yang ada di sekitarnya. Semakin banyak penguat yang diserap tubuh, maka semakin kuat dan semakin baik pula ia jadinya serta semakin banyak perubahan yang ada di dalam batinnya. Asalkan kita rajin menyiram dan memberi pupuk di tumbuhan itu, maka ia akan menyerap semua yang diberikan dan tumbuh dengan subur, serta menjadi semakin tinggi, semakin indah dan berbeda.

Jadi seperti itulah tubuh rohani kita. Ketika kita berada di dekat para praktisi rohani tingkat tinggi seperti itu, nutrisi rohani mereka yang baik, bermoral, dan penuh kasih akan membuat tubuh rohani kita merasa nyaman dan sehat. Perasaan ini tidak seperti kenyaman tubuh fisik yang biasa kita rasakan, tapi tubuh rohani kita merasa nyaman dan gembira karena kita telah mengonsumsi makanan rohani. Jadi satu orang praktisi rohani saja dapat bermanfaat bagi banyak orang.

 

Berdoa dan Beramal Menciptakan Manfaat Tertinggi

♥ Kitab Bhagavad Gita: Serahkan Segalanya kepada Tuhan

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Fremont Kalifornia A.S, 25 November 1993 (Asal dalam bahasa Inggris)

Tentu saja jika kita tidak memakan makanan rohani, tak peduli apa saja yang kita makan, makanan itu tidak akan memuaskan kita, baik itu secara fisik maupun rohani. Jadi kita akan terus merasa lapar dan lapar lagi meskipun kita sudah makan hingga berkali-kali, dan bahkan meski kita memakan banyak makanan yang lezat dan bersih serta tablet-tablet vitamin, kita tetap saja terserang penyakit dan kadang kita mengalami tekanan mental dan sakit pencernaan.

Dalam kitab Bhagavad Gita dikatakan bahwa makanan yang dipersembahkan terlebih dahulu kepada Tuhan, makanan itu akan menjadi sangat bergizi dan dipenuhi dengan berkah. Namun jika kita memasak makanan hanya untuk memuaskan keinginan kita saja, maka kita benar-benar telah membuat suatu kesalahan. Dan makan itu akan menyebabkan lebih banyak perasaan tidak puas dan kadang kala menciptakan masalah gangguan pencernaan serta masalah lainnya.

Sebenarnya dalam Bhagavad Gita dinyatakan dengan lebih jelas lagi, misalnya, “Anda memakan makanan yang tidak suci jika Anda tidak menyerahkan makanan itu terlebih dahulu kepada Tuhan” Jadi bukan hanya saya saja yang berkata seperti itu, tapi begitu juga dengan Dewa Krisna. (Guru tertawa dan semua orang bertepuk tangan). Jadi, ini sama juga dengan hal-hal lainnya, tidak hanya pada makanan saja.

Apakah Anda semua mengetahui kitab Bhagavad Gita? Itu adalah kitab suci kuno dari India. Kitab itu berkisar lima ratus tahun dan berisi kata-kata bijak dari Dewa Krisna, sang Maha Guru yang hidup pada zaman itu.

Jadi, kitab Bhagavad Gita adalah buku catatan dari ajaran-ajaran Guru Krisna. Anda akan menemukan banyak panduan dan kebijaksanaan dalam buku ini. Saya masih membacanya di setiap kesempatan karena isi kitab ini sangat indah, penjelasannya jelas dan bijaksana. Kadang Anda akan mendapat penghiburan dan ketenangan dengan membacanya. Jika Anda benar-benar memahaminya dan mencerna kata-katanya, itu adalah kebijaksanaan agung yang mengagumkan. Banyak guru-guru di masa lampau memiliki pertalian di India jadi kita tidak bisa tidak menyebut India saat membicarakan Bhagavad Gita. Bahkan harta kekayaan milik Milarepa seorang yogi termahsyur dari Tibet berisi satu pot salinan kitab Bhagavad Gita.

Dalam kitab itu dinyatakan bahwa kita tidak hanya harus menyerahkan makanan yang akan kita makan secara rohani kepada Tuhan terlebih dahulu, tapi juga segala kegiatan kita sehari-hari harus diserahkan kepada Tuhan, harus diserahkan dalam kehendak Jiwa Agung. Jika kita melakukannya maka kita tidak akan mendapatkan keberuntungan yang buruk karena hal-hal buruk selalu bersama kita di dunia materi ini.

♥ Makan Ketika Bepergian – Banyak Berdoa Sebelum Anda Makan

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Center Raising Kamboja, 10 Juli 1996 (Asal dalam bahasa Inggris)

Jika memungkinkan, Anda makan saja di rumah sendiri dan masak saja sendiri. Masaklah bagi suami dan anak-anak Anda. Tentu saja setiap hari. Tapi jika Anda ingin bersantai, Anda boleh makan di luar, tapi banyak berdoalah sebelum Anda makan. Membatinlah Lima Nama Suci, bersihkan makanannya dengan Cahaya atau kekuatan apa saja yang Anda dapat dari mana saja, dari Sepuluh Penjuru, kemudian Anda makan dan yakin bahwa makanan itu bersih dan halal. Itulah pilihan Anda satu-satunya, bahkan jika Anda tidak mempercayainya, cobalah untuk mempercayainya.

Apa gunanya jika kita tidak mempercayai makanan? Bahkan jika makanan itu tidak enak, akankah rasa percaya Anda dapat membantu untuk memakan makanan yang tidak enak itu? Tidak, itu tidak membantu. Jadi Anda harus benar-benar positif yakin bahwa makanan itu akan terasa enak dan sudah dibersihkan dengan kekuatan Tuhan.

Maka makanan itu akan dibersihkan karena tidak ada yang mustahil bagi kekuatan Budha, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Ia dapat mengubah racun menjadi madu, jadi jika Anda harus bepergian dan makan, cobalah untuk mempercayainya. Ini mungkin tidak setiap saat dapat membantu Anda tapi cara ini sering dapat membantu, tergantung dengan karma dan keyakinan Anda sendiri.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai