Beranda > Aku Datang untuk Membawamu Pulang

 

Pencerahan Seketika

Pencerahan Seketika artinya mencapai Pencerahan dengan segera. Saat itu, seseorang mulai menghadap Penguasa Tertinggi (Guru Agung) di dalam dirinya sendiri. Yaitu Jati Diri, Diri ini benar-benar milik Anda, dan Anda telah memilikinya sebelum lahir, sebelum Anda terserap ke dalam keserakahan, kebencian, atau nafsu rendah. Diri ini benar-benar Guru Agung Anda. Ketika Anda masuk kemari, Anda harus membuka pikiran Anda dan mendengarkan apa yang diajarkan-Nya, maka Anda akan seketika mencapai Pencerahan. Karena itu, tidak ada yang perlu ditulis, dan tidak perlu petunjuk.

Tidak mudah untuk membawakan gagasan-gagasan abstrak ini dengan kata-kata yang sederhana dan awam, tetapi ketika kita mengerti bahwa hal yang abstrak ini ada jauh di dalam diri kita, dan merupakan bagian dari diri sendiri, maka kita merasa sangat lega dan penuh kebahagiaan. Tetapi ini hanyalah sejenis pencerahan intelektual saja. Dalam meditasi Zen, kadang mereka menyebutnya Pencerahan Tiba-tiba atau Pencerahan Seketika, karena satu kata dari guru membebaskan Anda di satu bagian, atau mungkin membebaskan Anda dalam banyak bagian, atau secara penuh.

Tetapi sekali lagi, mengapa kita masih harus bermeditasi setelah Pencerahan, atau setelah kita mengerti apa yang dikatakan oleh Guru atau guru? Hal ini karena kita memiliki terlalu banyak kebiasaan, terlalu banyak pengetahuan, karena satu saat saja tidak cukup untuk menyakinkan kita bahwa kita sudah mencapai Pencerahan. Kita mungkin akan melupakannya besok. Jadi kita harus mengulang-ulang pengalaman pencerahan ini hingga pikiran kita menerimanya. Tidaklah cukup bahwa Jati Diri mengenali dirinya sendiri, karena bagaimanapun Jati Diri senantiasa mengetahui Diri-nya. Tetapi kita berada di dunia, kita harus melakukan segalanya dengan suatu alat, yaitu pikiran, si komputer. Alat itulah yang harus kita gunakan untuk bekerja di dunia ini, untuk membawakan berkah dan kekuatan cinta ke dalam lingkungan yang kacau, untuk menjadikan dunia lebih baik bagi anak-anak kita dan banyak generasi yang akan datang.

P. Periode inisiasi di zaman Mesir Kuno, sebagai contoh, paling sedikit 7 tahun. Biasanya inisiasi lebih dimaksudkan sebagai proses yang panjang sebelum seseorang mencapai Pencerahan. Sepertinya hanya untuk mencocoki kehidupan modern saja dengan mengatakan, “Anda sekarang juga mencapai Pencerahan!” Mengapa bisa demikian?

G. Di masa lampau, bahkan sangat tidak mudah menemukan seorang Guru. Dan jika Anda telah menemukannya dia akan menguji Anda selama bertahun-tahun, sangat lama, seperti Milarepa di Tibet. Dia diuji selama 4 tahun dengan selalu dimarahi dan kadang dipukuli. Saat ini, jika Anda berbuat seperti itu, Sang Guru akan dipenjarakan! (Tertawa) Hal itu tidak diperbolehkan lagi, dan di samping itu dengan cara hidup di dunia yang serba cepat dan canggih, kita tidak dapat memakai metode semacam itu untuk menguji murid-murid. Saat ini kita harus menyelaraskan diri dengan gerak dinamika masyarakat. Tentu saja, hal ini membuat lebih banyak masalah untuk Sang Guru, karena ia tidak punya waktu untuk membiasakan siswanya, untuk membuatnya mengerti apa yang sangat berharga. Tetapi apa pendapat Anda, jika seorang Guru melakukan hal tersebut? Berapa lama waktu sebelum dia mencapai Pencerahan? Itu memakan waktu yang lama. Anda tahu, Pencerahan itu sangat cepat, tetapi proses tujuh tahun itu adalah untuk menguji murid, dan untuk membiasakannya dengan disiplin moral. Hal ini juga sangat baik, tetapi karena hal itu, di masa lampau, tidak banyak orang mencapai Pencerahan. Karena ketidaktahuan, mereka menyalib Yesus, karena tidak banyak orang yang tahu apa sebenarnya Pencerahan itu, apa latihan meditasi itu, hal yang sangat baru dan begitu asing. Karena itu, saat ini banyak Guru yang membuka hal ini kepada publik sebagai pengorbanan waktu Sang Guru, pengeluaran, dan begitu banyak usaha untuk membawa murid-murid mereka mengerti standar-standar moral dengan cepat, dan suatu tingkat Pencerahan yang sangat tinggi. Adalah masa yang berbeda. Dan Pencerahan bukanlah berarti bawa Anda mencapai Pencerahan Sempurna. Anda harus memiliki suatu rasa Pencerahan sehingga Anda terdorong untuk melanjutkannya. Di zaman dahulu, para Guru tidak melakukan seperti ini. Mereka membiarkan Anda berusaha dulu dan benar-benar mengalami penderitaan untuk itu dan Anda akan lebih menghargai Pencerahan tersebut.

P. Beberapa berkata bahwa seorang yang benar-baenar tercerahkan tidak berpikir, bahwa mereka tidak bertindak di dunia ini; mereka hanya pengamat, mereka tidak membuat pilihan; mereka hanya mengalir seperti sungai. Bagaimana seseorang hidup di dunia ini tanpa bertindak, tanpa memilih? Dikatakan juga oleh beberapa orang, bahwa melakukan tindakan adalah mengganggu keseimbangan alam dan alam akan mengimbanginya dengan menciptakan kebalikannya. Apakah ini benar?

G. Anda harus tercerahkan dulu, maka Anda tahu apa itu. Jika tidak, bagaimana saya dapat mengatakan pada Anda jika Anda tidak ada di sana? Saya akan coba. Untuk bertindak tanpa bertindak tidak berarti Anda tanpa kehidupan, tanpa jiwa, tanpa pikiran atau apapun seperti itu. Anda hanya melakukan sesuatu dengan sangat alami. Ketika Anda tercerahkan, Anda tidak melakukan sesuatu. Anda tidak memiliki pilihan lagi. Anda satu dengan Tuhan. Anda hanya melakukan kehendak Tuhan, dan Anda tahu dengan tepat itu seperti itu. Walaupun kelihatannya itu seperti Anda melakukan hal yang sama seperti orang lain, tetapi itu tidak begitu. Segalanya didikte oleh Tuhan. Anda hanya merasakan tanpa tanggung jawab. Tetapi Anda selalu melakukan hal yang benar, tidak pernah salah.

Sekarang kita tidak dapat berkata bahwa setiap orang yang bertindak dengan tidak bertanggung jawab adalah melakukan kehendak Tuhan. Itu tidak benar. Mereka tidak tahu apakah kehendak Tuhan itu. Setelah pencerahan kita tahu apakah rencana alam semesta dan kita bertindak sesuai dengan itu. Sebelum pencerahan, kita hanya menerima segala sesuatu; mencoba untuk memaksakan kehendak kita pada rencana alam.

P. Ada berapa tingkat kesadaran dan bagaimana kita tahu di tingkat berapa kita berada?

G. Sebelum kita mencapai tingkat tertinggi dari Kebenaran, kita harus melalui lima tingkat kesadaran. Kita bisa tahu ini dengan mengenali Cahaya, intensitas Cahaya yang kita lihat di dalam, dan juga pemandangan, alam Surgawi yang kita lihat di dalam dan itu dapat kita kenali. Cara lain untuk mengetahuinya adalah melalui Suara. Setiap tingkat kesadaran bergetar pada kecepatan yang berbeda dan dengan mengetahui Suara mana yang mewakili tingkat mana, kita bisa tahu sedikit banyak tentang pencapaian kita. Tetapi setelah beberapa waktu, Anda menjadi ahli, dan Anda akan tahu dengan segera tingkat seseorang. Kita dapat menilai tingkat pencapaian dalam kita dengan melihat perbuatan luar kita, seperti menjadi lebih mencintai, lebih toleran, lebih mengabdi kepada seluruh umat manusia.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai