Beranda > Aku Datang untuk Membawamu Pulang

 

Kembali Pulang

Kita tidak pernah terpisah dari Yang Maha Tinggi, karena setiap saat kita adalah Penguasa Tertinggi, tetapi karena kecenderungan kita untuk mengidentifikasikan diri dengan informasi yang kita dapatkan, dan kebiasaan-kebiasaan yang kita kumpulkan dari lingkungan serta kondisi di sekitar kita, maka kita memiliki keakuan, suatu identitas yang berpikir bahwa ia terpisah dari keseluruhan. Jadi setelah kita mencapai Pencerahan melalui usaha kita sendiri, atau melalui seorang teman rohani, kita akan melihat segala hal dengan berbeda. Jadi meskipun kita memiliki cangkang individu, kita tetap tahu bahwa kita tidak seperti itu.

Sekarang, jika kita ingin melihat Cahaya ini lagi, kita harus naik sendiri, atau orang lain harus menolong kita naik bila kita kehabisan oksigen, atau bila kita terperangkap di antara batu karang. Kita harus melalui berbagai halangan. Lewat mana Anda menyelam turun, maka Anda juga harus naik lewat itu. Setelah itu kita dapat melepaskan semua peralatan kita dan mengembalikan kecantikan asli kita. Jadi kita datang dari dunia Supra dan menyelam ke samudra kehidupan untuk menjelajah dan menghibur diri sendiri. Dunia baru telah mempesona kita dan kita telah lupa bahwa waktu sudah habis dan hidup kita dalam bahaya karena jika misi kita sudah selesai kita harus kembali ke pantai. Dan bila kita tidak kunjung muncul, seorang teman harus terjun menyelam untuk membawa kita naik. Sama halnya, kita tinggal terlalu lama dengan peralatan ini dan mengidentifikasi diri dengan bentuk fisik. Sekarang, untuk kembali pulang ke Rumah ke Kerajaan Tuhan, kita harus melewati berbagai tingkat kesadaran di segala lapisan samudra kehidupan, bagaimanapun sulitnya.
Untuk turun sepertinya tanpa usaha karena kita dalam keadaan segar, siap menghadapi berbagai petualangan. Semuanya baru, maka kita menurun begitu cepatnya tanpa merasa lelah sama sekali. Tetapi ketika kita harus naik lagi, ceritanya lain lagi! Kita kelelahan, hampir kehabisan oksigen, dan kita lupa cara naik karena kita terlalu berpetualang. Tapi untungnya, Pencipta kita melengkapi kita dengan jalur penghubung. Pernah dengar senar perak? Itulah jalur penyelamat dan bila kita memetik dawai itu, ia menimbulkan sebentuk Musik yang akan memandu kita kembali pulang ke Rumah dengan selamat.

Teman-teman terbaik kita, Yesus dan Buddha turun ke dasar samudra kehidupan untuk menemukan siapa saja yang tinggal terlalu lama atau mereka yang hilang. Jika kita bisa pulang sendiri, hebat sekali, tetapi jika tidak bisa, maka orang-orang suci tersebut sangat diperlukan. Mereka adalah gembala-gembala yang selalu menjaga keselamatan kita. Jadi pada saat kita naik kita harus berjuang melalui beberapa tingkat tekanan air. Karena hukum gravitasi dan tekanan air, lebih sulit untuk naik. Ditambah kita kelelahan maka naik lebih sulit daripada turun. Sekarang, jika seseorang berada di sisi kita menunjukkan jalan dengan lampu dan membawakan kita tabung oksigen baru, maka kita selamat dan merasa aman. Anda lihat, kita bukanlah milik dunia kehidupan ini, itu hanya tempat kita bermain dan menjelajahinya untuk sesaat. Karena jika kita tinggal di Kerajaan Tuhan terlalu lama, kita mungkin mengalami terlalu banyak kebahagiaan, atau mungkin sedikit membosankan!

Kita sudah dalam kehadiran Tuhan. Hanya karena kita tidak mengetahuinya, maka kita merasakan suatu tekanan karena keterpisahan, kesepian dalam segala tekanan di dunia ini. Maksud saya adalah agar Anda mendapatkan secercah cahaya atau beberapa cercah cahaya dari kehadiran Tuhan, dan Anda meyakinkan diri Anda akan pertolongan, cinta dan bimbingan-Nya.

P. Melafal kitab suci dan berdoa sering terlihat di setiap vihara atau gereja. Apakah itu adalah jalan untuk mencapai Pencerahan?

G. Bukan. Ini hanya sebagian dari Pencerahan. Berdoa dan melafal kitab suci diperlukan untuk membangkitkan kesungguhan hati kita dan menciptakan atmosfer yang khusuk dan bersih. Tetapi kita harus hening untuk berkomunikasi dengan Tuhan di dalam Diri kita yang juga hening. Dia tidaklah berisik. Kita sibuk sepanjang hari berbicara, berpikir dan ketika pergi ke gereja kita sibuk lagi, berbicara dan menyanyi, memohon kepada Tuhan. Jadi kapan Anda pikir Tuhan punya waktu untuk kita, atau kapan kita punya waktu untuk Tuhan? Kita harus duduk dengan keheningan, berdiri ataupun berbaring dalam keheningan, dan tahu di mana menemukan Tuhan di luar doa-doa dan nyanyian puji-pujian.

P. Apa pendapat Anda tentang Perjanjian Lama dan Agama Yahudi?

G. Itu baik. Tetapi jangan menunggu-nunggu Mesias, karena Dia datang setiap saat. Berdoalah agar Anda dapat mengenali Mesias saat ini. Seorang yang Anda tunggu-tunggu tidak akan pernah datang jika Anda mengharapkan-Nya seperti keinginan Anda. Persis seperti ketika Yesus datang, saat itu orang-orang juga mengharapkan seorang Mesias dan membunuh satu yang sudah ada di tangan!

Kita melakukan semua hal bodoh yang sama. Bukannya agama orang Yahudi itu yang buruk, kitalah yang diliputi ketidaktahuan. Bahkan Yesus berjanji akan mengirimkan seorang Penghibur, artinya seorang yang sama dengan-Nya, bukan? Tetapi dua ribu tahun kemudian, kita masih menunggu dan banyak utusan yang datang dan pergi di Bumi ini. Kita dengar bahwa Yesus akan muncul lagi, bukan? Bagaimana rupa-Nya menurut Anda, dengan jenggot, dengan sayap, atau di atas kayu salib supaya kita bisa mengenali-Nya? Bagaimana kita dapat mengenali-Nya, jika Dia datang? Kita bahkan tidak pernah tahu bagaimana rupa Yesus! Kita tidak di sana, atau dulu mungkin kita di sana, tetapi setelah dua ribu tahun, siapa yang punya daya ingat begitu besar untuk mengingat!

Yesus datang bukan dalam bentuk nyata tetapi dalam Roh. Dia dapat datang kepada siapa saja yang cukup menerima, yang membuka pintu yang tepat untuk mengundang-Nya masuk. Lalu kita menjadi seperti Yesus, itulah maksud Yesus kembali lagi. Dia datang kapan pun kita siap. Dia datang melalui berbagai Guru yang mampu ditempati kekuatan Agung-Nya. Orang itu juga adalah Yesus, dalam model rambut yang berbeda atau mungkin dengan sepatu tumit tinggi, tetapi tetap Yesus.

P. Apa hubungan antara Hakikat Ketuhanan kita dengan ketujuh cakra?

G. Jika yang Anda maksudkan adalah cakra-cakra di tubuh hingga ke titik ini (Guru menunjuk pada mata ketiga-Nya) maka tidak ada hubungannya. Saya berbicara di atas cakra-cakra ini. Kebanyakan yogi yang melatih cakra-cakra hanya menggerakkan aliran panas. Kita punya dua arus di dalam tubuh, satu adalah arus Suara, dan yang lain adalah arus panas. Arus panas ini menjaga semua gerakan tubuh, pencernaan, sistem keringat, peredaran darah. Arus suara membawa kita kembali ke Kerajaan Tuhan. Jadi ketika para yogi melatih dengan cakra-cakra lebih rendah ini (seksual, anus, pusar, tenggorokan, dan lain-lain) maka tidak ada hubungannya; saya hanya membicarakan yang di atas titik-titik tersebut.

P. Mengapa Tuhan menginginkan Yesus mati dengan cara-Nya?

G. Kalau tidak demikian, dosa-dosa para murid-Nya tidak akan ditebus-Nya. Tubuh jasmani seorang Guru adalah untuk dua kegunaan. Pertama, untuk murid-murid di dunia fisik agar dapat melihat. Mereka tidak mampu melihat tubuh astral dari Guru. Kedua, tubuh seorang Guru adalah untuk pengorbanan. Ia berfungsi untuk menerima semua hal yang harus diselesaikan oleh murid-murid-Nya, untuk mengambil dosa-dosa para murid, dan kemudian membersihkannya.

P. Dapatkah Anda memberitahu kami tentang ajaran sejati Yesus, dibandingkan ajaran Kristen saat ini?

G. Ajaran Kristus dan ajaran Kristen saat ini, keduanya baik. Mungkin ajaran Kristen saat ini ada yang hilang, sudah disensor di beberapa bagian, tetapi bagian ini saya tidak akan mengatakannya agar tidak menjadi persoalan. Dan ajaran Yesus yang lain, ketika Dia masih hidup, lebih banyak yang dicatat. Anda dapat melihatnya dalam Naskah Laut Mati yang sudah saya baca. Naskah itu tentunya sangat kuno, bahkan ketika Yesus masih hidup. Ada sesuatu yang hilang di dalam Alkitab, tetapi secara keseluruhan, ajaran Kristen oke. Satu-satunya bagian yang hilang adalah bahwa Yesus tidak berada di sini. Inilah bagian terpenting yang hilang. Jadi kita sekarang menggantikannya dengan sambungan langsung ke Yesus. Jika Anda ingin melihat-Nya, Anda dapat melihat-Nya, Anda dapat berbicara kepada-Nya, Anda dapat belajar langsung dari-Nya karena Dia tidak pernah mati.

Jika Gereja atau organisasi Kristen manapun dapat menolong Anda untuk berhubungan dengan Yesus, dan mendapat sambungan langsung ke nomor telepon Tuhan, maka hal itu lebih benar, lebih berkelimpahan, lebih lengkap. Jika tidak, maka kami dapat menyediakan bagian yang hilang ini kepada Anda, dan itu saja.

P. Tahukah Anda bahwa Yesus pernah bersama kaum Essene, Persaudaraan Suci yang tinggal di dekat Laut Mati?

G. Ya, Dia berasal dari persaudaraan Essene, yang selalu menjadi vegetarian sejak ribuan tahun, dan mereka punya silsilah transmisi pada waktu itu. Mereka adalah ‘Persaudaraan Putih’ yang mentransmisikan Cahaya dan Suara, dan pada waktu itu sangat sulit untuk memasuki Persaudaraan itu. Anda harus bersumpah hidup selibat, dan tidak pernah mentransmisikan ajaran-ajaran tersebut keluar secara terbuka. Siapa pun yang memasuki Persaudaraan harus diperkenalkan oleh beberapa anggota yang lebih tua, dan harus menjalani beberapa tahun ujian sebelum mereka dapat mengenakan jubah putih. Mereka adalah ‘Cinta yang menjadi Tubuh’ dan Yesus adalah seorang yang mengabaikan janji untuk berdiam diri. Tetapi tentunya ini adalah Perintah dari Yang Maha Tinggi. Dia mendapat pesan nurani, kalau tidak, tidak seorang pun dalam Persaudaraan itu yang pernah berkhotbah secara terbuka seperti itu sebelumnya. Pertama, karena janji. Kedua, karena bahaya. Karena itu, Yesus disalibkan. Dia berkhotbah secara terbuka, dan semua Persaudaraan Putih selalu mengamati-Nya dari dekat, mencoba melindungi-Nya dengan berbagai cara. Tetapi mereka tidak dapat mencegah apa yang terjadi.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai