Beranda > Aku Datang untuk Membawamu Pulang

 

Kelahiran Kembali

Kelahiran kembali adalah lingkaran balik. Jika Anda belum menemukan jalan keluar ke Surga, Anda harus kembali. Seperti di jalan tol, jika Anda tidak menemukan jalan keluar, Anda harus kembali untuk menemukannya. Inilah kelahiran kembali.

Teori kelahiran kembali tidak perlu diajarkan, karena kita sesungguhnya tidak memiliki entitas yang dilahirkan. Apa yang bertumimbal lahir bisa dikatakan adalah kecenderungan dan keterikatan kepada informasi yang kita serap, baik atau buruk, dan kemudian kecenderungan melekat itu akan pergi mencari peralatannya satu per satu, untuk memuaskan idaman kita yang tidak kita selesaikan di kelahiran yang lampau. Setelah pengetahuan, Kebijaksanaan atau Diri-Tuhan yang bersemayam di tubuh ini meninggalkan kuil ini, dia akan mencari kuil lain. Itu seperti pergi dari satu gereja ke gereja lain, kita tetap orang yang sama. Sebenarnya, di alam semesta tidak ada satu entitas yang ada. Yang ada adalah sebentuk besar energi dan medan cinta, tetapi kadang terpisah-pisah menjadi banyak bagian. Sama seperti arus listrik di dalam bola lampu, dalam kabel, di mikrofon, dalam berbagai benda. Dalam lemari es, juga berbeda, dan juga di kipas angin, tetapi arus yang mengalir di dalamnya adalah barang yang sama.

P. Apa pandangan Anda tentang kelahiran kembali?

G. Tidak ada kelahiran kembali. Jiwa tak pernah lahir. Yang bereinkarnasi hanyalah kebiasaan berpikir kita, keinginan-keinginan kita, keterikatan-keterikatan kita. Jika kita memahami jiwa, jika kita tercerahkan, jika kita memahami hubungan kita dengan segenap alam semesta, kita tidak pernah terlahir di mana pun. Kita tidak pernah lahir dan tidak pernah mati. Tetapi semua ini adalah teori. Capailah Pencerahan dan Anda akan mengerti semuanya.

P. Jika orang-orang dilahirkan kembali, mengapa populasi dunia terus bertambah?

G. Karena orang-orang dilahirkan kembali! (Tertawa) Karena banyak orang belum mencapai Pencerahan dan belum terbebaskan, karena itu populasi dunia terus bertambah. Karena ada orang-orang di neraka-neraka yang naik untuk dilahirkan kembali sebagai manusia. Ada juga makhluk-makhluk dari kerajaan hewan, setelah membayar karma mereka lalu kembali lagi sebagai manusia. Semakin banyak sapi-sapi, itik-itik, ayam-ayam, dan babi-babi yang kita makan, dunia semakin kelebihan populasi dunianya. Juga ada dewa-dewa, orang-orang dari alam Surga yang setelah periode ribuan tahun, akan terlahir kembali sebagai manusia. Sebab itu, dunia selalu kelebihan populasi.

P. Mengapa gereja-gereja Kristen tidak menerima gagasan tentang kelahiran kembali?

G. Karena mereka belum mengerti Alkitab, dan juga karena Alkitab telah disunting dan disensor sebanyak ratusan kali. Saya beri contoh, ketika Yesus ditanya, Apakah Kamu reinkarnasi dari Nabi-nabi terdahulu? (Markus 8:27-30) Ia tidak menjawab, “Tidak.” Rasul Paulus juga berkata, Aku hidup, tapi tidak, bukan 'Aku' tetapi Kristus hidup di dalamku (Galatia 2:20). Oke? Sekarang, jika Anda tidak percaya kelahiran kembali, mengapa Anda tetap menunggu kedatangan Kristus yang kedua kali? (Tertawa) Tanya gereja Anda, dan dengar bagaimana mereka menjawab Anda.

P. Apakah kelahiran kembali itu suatu pilihan yang dilakukan oleh jiwa, ataukah sesuatu yang akan muncul tanpa pilihan yang dikendalikan oleh kehendak dari Kekuatan Tertinggi?

G. Kita punya pilihan dan kita tidak punya pilihan. Untuk kebanyakan orang, tidak ada pilihan. Bagi Sang Buddha, orang-orang suci, Kristus, Mereka punya pilihan. Mereka dengan sadar memilih orang tua mereka, tanggal kelahiran, tempat lahir, dan tanggal meninggalkan dunia ini. Mereka telah sadar sebelum datang ke dunia ini. Mereka memilih untuk datang. Mereka datang untuk menyelamatkan dunia, untuk menolong teman-teman mereka, untuk menolong siapa pun yang berdoa dan memohon pertolongan Mereka. Tetapi orang-orang lain telah ditentukan untuk lahir kembali karena perbuatan mereka sendiri selama berbagai kehidupan yang lampau. Pikiran dan kebiasaan kita membentuk suatu energi dan mendorong kita untuk datang ke suatu lingkungan demi memenuhi atau menghapuskannya, bila perlu. Energi nyata yang telah terbentuk ini harus dihilangkan.

P. Apakah jiwa yang membawa karma dari suatu kehidupan ke kehidupan berikutnya?

G. Pikiran yang membawanya, daya ingat. Daya itu suatu bentuk energi. Ketika Anda berbuat sesuatu, Anda menciptakan suatu bentuk energi yang tidak terlihat dengan mata fisik Anda. Energi ini menghasilkan pola yang dialami jiwa di dunia ini, jatuh bangun Anda, dan sebagainya. Dan setelah suatu waktu yang lama, jiwa mengidentifikasikan diri dengan pola tersebut, bukannya menyadari bahwa ia bebas dari segala pola ini.

P. Kita adalah hasil evolusi dan karena itu saya tidak dapat menerima kemungkinan untuk kembali ke tingkat rendah, sebagai contoh menjadi hewan. Hal itu adalah involusi, bukan evolusi, benar?

G. Ya. Ini evolusi, tetapi ia kadang berhenti sejenak dan kembali naik. Evolusi selalu bergerak naik tetapi kadang kita terpeleset jatuh. Jika Anda ingin naik ke puncak gunung dan kaki Anda terpeleset, Anda mungkin jatuh sedikit. Tetapi Anda akan terus mendaki karena Anda tahu bahwa Anda harus ke puncak gunung, dan itu sulit. Akan selalu terjadi evolusi. Jadi jika manusia berperilaku seperti layaknya hewan dan bukan layaknya manusia maka di kehidupan berikutnya dia harus mempelajari pelajaran hewan karena dia tidak berbuat sebaik-baiknya pada waktu lalu. Kemudian, dia akan mengenal takut, merasa cukup, dan berkata, “Oke, cukup. Saya akan kembali ke kehidupan manusia, saya akan berperilaku sebagai manusia. Saya tahu apa yang harus saya perbuat nanti!

P. Saya tahu bahwa hukum sebab akibat adalah sebuah hukum universal. Dapatkah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang hukum universal yang lain? Apakah lebih dari satu?

G. Ya, ada hukum yang lebih tinggi daripada hukum sebab dan akibat. Itu adalah hukum kemurahan, hukum pengampunan yang langsung datang dari Tuhan. Hukum sebab dan akibat adalah lebih rendah daripada hukum-hukum yang ditetapkan oleh Tuhan untuk mengatur alam semesta. Jadi ada hukum yang lebih tinggi dari itu. Dan ini adalah hukum cinta, pengampunan, dan kemurahan. Inilah yang dibawa turun Yesus kepada kita ketika Beliau turun dengan tubuh jasmani-Nya. Ini pula yang selalu dibawa Guru-guru Agung yang mana saja kepada manusia, kepada siapa pun yang datang kepada Mereka untuk meminta perlindungan dan pertolongan. Inilah hukum cinta dan kemurahan.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai