Beranda > Aku Datang untuk Membawamu Pulang

 

Di Luar Kejahatan

Baru-baru ini seseorang bertanya kepada saya, “Mengapa Tuhan yang begitu Maha Kuasa juga menciptakan begitu banyak penderitaan?” Tuhan tidak menciptakan penderitaan tetapi tangan-tangan manusia kita sendirilah yang menciptakannya. Tuhan tidak membuat senjata. Tuhan tidak pernah membuat bom atom. Kitalah yang membuatnya dengan tangan kita. Jadi jika kita menghentikannya, maka tidak akan ada lagi penderitaan. Kitalah yang tidak berbagi harta milik kita dengan tetangga miskin kita. Kitalah yang tidak cukup rajin menyiarkan Kebenaran, pesan cinta, kedermawanan, ketabahan, kesabaran, dan kasih sayang, untuk didengarkan orang lain.

Tuhan hanya membuat keindahan. Tuhan membuat bunga-bunga untuk kita pandangi. Dia membuat matahari untuk menghangatkan kita, menyinari dunia. Dia membuat hujan untuk menyuburkan sawah kita. Tuhan tidak pernah membuat hal-hal yang menghancurkan. Ini adalah perbuatan kita sendiri, atmosfer negatif kita sendiri yang membawa semua bencana tersebut.

Sekali kita mengerti mengapa kita menderita, kita dapat mengubahnya. Hanya karena kita tidak mengerti, maka kita melanjutkan. Sama halnya, ketika dokter mendiagnosa suatu kondisi dan tahu di mana penyakitnya, maka dia dapat menyembuhkannya; tetapi hal yang paling penting adalah si pasien sendiri harus tahu bagaimana menjalani hidup sehat. Supaya tubuh tetap sehat, kita harus tahu aturan hidup sehat. Kita harus tahu makanan apa yang dimakan, dan olahraga apa yang perlu dilakukan, jadi dapat mencegah banyak penyakit. Supaya jiwa tetap sehat, kita harus tahu Hukum Tuhan, Hukum Alam. Kita harus tahu ini supaya kita tetap sehat dalam kebijaksanaan dan menjadi seperti Tuhan, karena Tuhan membuat manusia seperti citra dan gambar-Nya.

Kita mempunyai banyak prasangka, banyak yang disebut gagasan prasangka tentang kehidupan, tentang Pencerahan, tentang agama, tentang bagaimana kita harus menjalani hidup kita, tentang bagaimana seharusnya orang yang religius, tentang bagaimana Guru yang tercerahkan menjalani hidup-Nya, tentang bagaimana Dia berpakaian, makan, dan bahkan berbicara. Sebelumnya saya juga punya banyak prasangka, kadang setelah Pencerahan juga. Sebelumnya, tentu saja lebih banyak, tetapi setelah sedikit Pencerahan hal itu berkurang, dan semakin berkurang setiap hari. Tuhan membuat saya semakin rendah hati setiap hari, sampai saya tidak punya satu pun gagasan saya sendiri, kecuali gagasan Tuhan. Saya harus bertindak sepenuhnya sesuai keinginan-Nya. Seperti Anda, saya belajar dari kesalahan-kesalahan.

Semakin kita tahu, semakin sedikit yang kita mengerti. Karena kita mengumpulkan terlalu banyak pengetahuan dunia, kita tidak mengerti kebijaksanaan sejati. Maka inilah kehidupan kita yang sesak. Kita terlalu bangga dengan gelar Doktor kita atau pengetahuan apapun yang kita raih di dunia ini dan kita lupa bahwa kita jauh lebih mulia daripada itu semua. Sebenarnya, jika kita terlalu bangga, itu berarti kita merendahkan diri sendiri, karena kita seharusnya lebih mulia daripada itu. Tentu saja, pengetahuan dunia tidak akan menghalangi kebijaksanaan spiritual, tetapi jika kita terikat padanya maka itu menjadi masalah.

Ketika kita tumbuh lebih tinggi dalam kedewasaan spiritual, maka kita akan menjadi lebih tenang dan lebih jernih dalam pikiran serta dalam pandangan hidup. Jadi orang-orang selalu datang kepada kami dan bertanya. Saya telah mencoba yang terbaik setiap saat untuk memuaskan mereka; tetapi sulit bagi sebagian orang untuk memahami jawaban-jawabannya, sekalipun kedua pihak telah berusaha yang terbaik. Hal itu karena kita menggunakan daya nalar kita yang terbatas untuk mencoba menangkap sesuatu yang di luar nalar itu. Saya juga punya banyak pertanyaan sebelumnya, karena itu saya mengerti dengan baik siapa saja yang datang dan bertanya kepada kami. Sepertinya mereka tidak pernah mendapatkan jawaban yang cukup. Begitulah pikiran kita. Kita selalu merasa ingin tahu karena pikiran kita selalu ingin tahu. Pikiran mengumpulkan banyak informasi setiap hari, baik atau buruk, karena pikiran tidak punya daya untuk memilah-milah. Dan kebanyakan penderitaan kita, ketidakpuasan, dan prasangka; dan banyak perbedaan di antara diri kita dengan masalah dalam kehidupan ini, datang dari pikiran yang ingin tahu ini, yang menyerap semua informasi dan menjadikannya miliknya.

Jadi kita harus waspada terhadap apa yang kita baca dan dengar, karena jika kita tidak memilih dengan daya diskriminasi kita, setiap gagasan dan filosofi orang lain, yang kadang-kadang tidak benar, akan tertanam dalam pikiran kita dan menjadi milik kita. Lalu kita akan berpikir bahwa kitalah yang berpikir demikian, yang menerima ini. Dan kemudian, jika datang informasi lain yang lebih benar dan bermanfaat bagi kita, kita kemudian menolak atau meragukannya, karena sebelumnya kita telah merekam beberapa teori yang terasa berlawanan dengan yang baru. Jadi informasi apapun yang kita masukkan, pertama-tama kita harus mengujinya setelah beberapa saat, apakah teori ini, ajaran-ajaran, atau idealisme ini bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari atau kemajuan spiritual. Bila tidak, kita akan mempunyai banyak sekali masalah yang berkutat di antara gagasan-gagasan, antara kelompok-kelompok dan sistem berpikir yang berbeda-beda.

Jika kita mengira bahwa kita sudah baik atau sempurna, kita mungkin tertipu oleh pikiran. Pikiran cinta kemuliaan, cinta pujian, cinta fantasi, berpikir bahwa kita baik. Di lain pihak, pikiran menurunkan kita. Pikiran dapat menenggelamkan kita ke dalam depresi dan perasaan rendah diri, dan juga menipu kita dari kemuliaan kita.

Kadang kita berpikir bahwa kitalah pelaku di dunia ini, dan oleh karena itu kita memikul semua beban di atas bahu kita. Itulah sebabnya kadang kita kelelahan dan tidak menyelesaikan apa-apa. Jika kita mencapai Pencerahan, kita akan tahu apakah kita menggunakannya. Jika kita tahu cara menggunakan daya terbesar yang sudah ada di dalam diri kita, dari mana kita berasal, juga ke mana kita akan kembali, dan dengan apa kita hidup, maka kita tidak terlalu bingung, semakin berkurang setiap hari, hingga tidak ada satu pun kebingungan di dalam hati, kecuali melakukan kehendak dari Yang Maha Kuasa. Yesus Kristus juga menyinggung tentang Aku melakukan, ya, tapi bukan Aku, Bapa di dalam diri-Ku yang melakukannya (Yohanes 14:10). Dan dalam Hinduisme juga selalu disinggung tentang Bukan Aku tapi Engkau.

Sebelum pencerahan, tentu saja saya punya kritikan dalam pikiran saya. Saya juga punya rasa suka dan tidak suka tentang bagaimana orang lain harus hidup. Saya punya pendapat sendiri tentang banyak hal di dunia, sekalipun itu tidak ada hubungannya dengan saya, dan tidak membahayakan saya, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya. Saya bahkan berani mengkritik mereka atau mencoba meluruskannya. Dengan hal seperti itulah kehidupan kita disibukkan. Setelah sangat lelah mengkritik dunia dan berusaha membuat orang lain benar, saya akhirnya menyadari bahwa saya sendirilah yang harus berkembang, dan segala hal akan menjadi benar. Tuhan membuat kita belajar dari kesalahan kita, dengan pelajaran serta contoh dari orang lain. Oleh karena itu saya pikir mengapa pepatah China kuno menyatakan jika kita berjalan bersama dua orang lain, atau 3 orang lain, satu di antara mereka, paling tidak satu, akan menjadi guru kita, atau berharga sebagai guru. Inilah kebenaran yang telah saya pelajari hingga saat ini. Karena kesalahan orang-orang lain juga menyentak ingatan kita. Hal itu mengingatkan kita tentang sesuatu yang mungkin pernah kita lakukan di masa lampau, yang tidak boleh dilupakan. Kita harus belajar dari hal itu untuk memperbaiki diri sendiri, dan kita tidak boleh mengkritik orang lain.

Tapi saya katakan kepada Anda, maafkanlah dirimu. Maafkanlah dirimu setiap saat. Apapun yang Anda lakukan, persembahkanlah kepada Tuhan, dan jangan pedulikan apapun hasilnya. Karena kita bukanlah tubuh, kita bukan perbuatan, kita bukanlah pelaku dari segala sesuatu di dunia. Walaupun ya, anggaplah kita si pelaku, tapi kita tetap harus memaafkan diri kita. Kita harus memaafkan diri sendiri jika kita berbuat kesalahan, atau bila kita belum bisa menahan kebiasaan kita seperti marah, atau kadang kala serakah, atau nafsu birahi. Hal-hal ini juga muncul karena keadaan. Itu bukan benar-benar sang Diri, itu bukan benar-benar sang jiwa yang menginginkan hal-hal itu. Jadi jika kita marah kepada diri sendiri, kita seharusnya marah hanya kepada kebiasaan-kebiasaan kita, kebiasaan yang telah menumpuk dalam waktu lama. Atau kita seharusnya menyalahkan situasinya juga, bukan menyalahkan kebijaksanaan Agung, Jati Diri, karena Jati Diri tidak pernah salah, tidak pernah berbuat kesalahan.

P. Bagaimana kita dapat membebaskan diri dari penderitaan, dari perasaan-perasaan kita yang menyakitkan pada waktu yang tepat ketika kita begitu ingin keluar dari kehidupan, keadaan di sekeliling? Sangat sulit untuk berpandangan lebih jauh karena orang-orang yang dekat dengan kita, dan kita tahu bahwa ada hal yang lebih dari kehidupan daripada diri kita saja dan cinta kepada seseorang yang tidak dapat kita lepaskan?

G. Maafkanlah dirimu dan cobalah lagi. Kadang, dalam suatu keadaan kita dapat mengendalikan diri, tetapi dengan usaha keras; dan di waktu lain kita tidak ingin mengendalikan diri kita, atau kita tidak dapat mengendalikan diri. Dalam keadaan yang manapun, lakukanlah yang terbaik bagi Anda pada saat itu. Jangan terlalu kuatir akan perasaan Anda. Itu hanyalah riak gelombang di permukaan samudra. Itu bukan kesalahan samudra. Penyebabnya adalah angin dan rotasi Bumi yang menyebabkan gelombang. Maka samudra tidak bisa terus menyalahkan dirinya setiap saat; dan berkata bahwa dialah yang menyebabkan gelombang, dia yang membuat masalah bagi perahu-perahu dan orang-orang. Dia tidak dapat menanggulangi itu.

P. Bagaimana mengatasi pikiran buruk?

G. Ya, itu sulit. Anda harus menggunakan kekuatan hakiki Anda. Anda harus berlatih Metode Quan Yin; maka Anda akan menjadi suci dengan sendirinya. Setelah itu kita tidak perlu bergulat keras lagi. Setiap hari kita menggunakan Cahaya dan Suara untuk menyucikan diri, untuk memandikan kita. Tetapi juga ada sejenis inspeksi, catatan harian spiritual. Setiap hari Anda mencek diri sendiri seberapa bersih Anda telah bertambah setiap hari dalam ucapan, tindakan, dan pikiran. Anda memantau kemajuan Anda.

P. Apakah kemarahan itu, mengapa ia begitu membara di dalam diri kita, dan bagaimana melepasnya?

G. Kadang sangatlah baik untuk melampiaskannya keluar. Kadang-kala antara suami dan istri, atau orang tua dan anak-anak ada semacam ketegangan, dan setelah Anda menjernihkannya bersama, maka suasananya menjadi jernih. Itu juga menolong. Apapun yang muncul secara alamiah, biarkan saja. Jika Anda tidak dapat mengendalikannya, atau tidak dapat mengendalikan sepenuhnya, cobalah untuk tidak sampai menyimpan kebencian. Perlihatkan perasaan Anda dengan sikap yang paling tepat yang Anda bisa. Karena kadang jika kemarahan dipendam terlalu banyak maka akan menimbulkan penyakit. Maka yang terbaik adalah pertama kita harus memiliki kebajikan Tuhan, dengan demikian maka semua nafsu-nafsu, seperti kemarahan, keserakahan, atau keterikatan akan mereda sedikit demi sedikit.

P. Bagaimana Anda menjelaskan atau mendefinisikan ketakutan?

G. Ketakutan adalah kekurangpercayaan kepada Tuhan. Jika Anda selalu merasakan kehadiran Tuhan di mana-mana dan dalam segala situasi, maka Anda tidak akan pernah takut.

P. Bagaimana Anda menghadapi ketakutan melepaskan diri?

G. Saya tidak ingat bagaimana menghadapinya. Secara alamiah lepas sendiri. Dengan berhubungan dan menyatukan diri dengan Tuhan, Anda secara alamiah tidak mempunyai Aku lagi. Perlahan-lahan, Aku akan keluar. Itu saja. Saya tidak menghadapinya. Menghadapinya akan menimbulkan masalah karena Aku sangat besar. Sebab itu, biarkan Tuhan saja yang menghadapinya. Setelah berlatih metode kami, Anda akan semakin berkurang Aku-nya, dan kemudian Anda akan menjadi semakin mulia dan besar. Ini adalah paradoks dari Tuhan, bukan untuk dimengerti.

P. Guru yang terkasih, saya selalu melakukan kesalahan yang sama yang tidak ingin saya lakukan. Saya merasa ada dua ‘saya’ di dalam, satu baik dan satu buruk. Bagaimana saya menghentikannya?

G. Baik, mungkin ini adalah proporsi yang seimbang dalam kehidupan Anda yang harus Anda pelajari. Sebenarnya, kita tidak dapat terlalu baik setiap saat. Anda akan pecah! Anda lihat orang di sirkus, ketika ia berjalan di atas tali? Dia harus berjalan di sisi ini dan kemudian sisi itu. Anda tahu maksud saya? Satu saat dia miring ke sisi ini, di sisi lain saat ia bergeser ke sisi lain. Kalau tidak, jika dia mengambil satu sisi saja, dia akan jatuh. Kehidupan ini selalu punya dua sisi, satu positif dan yang lain negatif; satu kebahagiaan dan yang lain penderitaan. Kadang, kita tidak dapat tidak mengayun dari satu sisi ke sisi lain. Tidak apa! Maafkan dirimu. Cobalah semampu Anda; kalau tidak, maafkan diri Anda.

P. Mengapa kita tertimpa begitu banyak nasib buruk dan kesukaran? Apakah ini direncanakan Tuhan?

G. Tidak, hal itu karena kita hidup di dunia ini, selalu ada aksi-reaksi. Kita menciptakan sebab dan akibat individual dan juga mengalami efek kolektif dari seluruh masyarakat dan seluruh atmosfer. Energi yang buruk menciptakan kecelakaan, bencana, bencana alam, penyakit, dsb. Energi yang buruk timbul dari pikiran yang buruk, perbuatan yang buruk dan ucapan yang buruk. Setiap hal mempunyai energi. Oleh karena itu kita harus suci dalam ucapan, perbuatan, dan pikiran. Karena itu kita menyarankan Lima Sila dan diet vegetarian, untuk menyucikan lingkungan kita.

P. Bagaimana Anda menjelaskan perkosaan, kanker, dan kecelakaan-kecelakaan?

G. Karma, sebab dan akibat. Apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai (Galatia 6:7). Kita tidak melihat terlalu jauh ke masa lampau. Karena itu kita menyalahkan kondisi sekarang. Tidak ada yang terjadi tanpa suatu sebab, meskipun kadang itu bukanlah sepenuhnya kesalahan kita. Dunia ini begitu menyedihkan, karena itu kita harus menemukan jalan keluar. Ini seperti jika Anda selalu mengendarai mobil di jalan tol, dan jika Anda tidak menemukan jalan keluarnya, kadang mobil Anda akan kehabisan bahan bakar, atau Anda bisa mengalami kecelakaan karena ada yang menabrak Anda.

P. Jika ada orang yang menguasai ruang psikis kita, kapan kita harus membiarkan, dan kapan kita harus melawan?

G. Setiap orang punya hak atas ruang pribadinya secara fisik, demikian pula dengan ruang mental. Tidak seorang pun boleh memasuki ruang mental orang lain. Bila itu sampai terjadi, Anda harus memohon dengan sungguh-sungguh agar hal itu pergi. Mohon kepada Kekuatan Tuhan di dalam diri Anda untuk membantu Anda. Lindungi diri Anda dengan keyakinan agama Anda dan kuatkan diri Anda. Kalau tidak, kami mempunyai inisiasi untuk Anda. Gunakan kekuatan terbesar, dan semuanya akan meninggalkan Anda. Dengan kehadiran seorang raja, tidak ada tempat untuk makhluk-makhluk yang sembarangan.

P. Bagaimana kita dapat melindungi anak-anak dari pengaruh buruk kehidupan modern, televisi, obat-obatan terlarang, kemalasan, kesombongan, dsb, tetapi pada saat yang sama kita menghargai kebebasan mereka untuk memilih?

G. Anda dapat menolong mereka memilih apa yang terbaik dari televisi dan dari lingkungan mereka, maka mereka juga punya kebebasan untuk menonton televisi, tetapi bukan kebebasan untuk memilih acara-acara yang buruk. Kebebasan tidak selalu merupakan hal terbaik untuk anak-anak yang belum cukup cerdas untuk memilih. Ketika mereka tumbuh lebih dewasa, Anda bisa beri mereka kebebasan lebih. Tetapi di atas segalanya, jika Anda menjalankan kehidupan yang penuh kebajikan, kebaikan, dan keindahan, Anda akan menjadi contoh bagi anak-anak Anda untuk ditiru.

P. Mengapa obat-obatan terlarang begitu mempengaruhi penduduk di Amerika?

G. Banyak alasannya: beberapa bisa dilihat, yang lainnya tidak bisa dilihat. Satu alasan yang jelas adalah bahwa banyak orang Amerika mempunyai kenyamanan materi yang cukup, tetapi masih merasa sangat kesepian. Di beberapa daerah Anda dapat mengendarai bermil-mil tanpa melihat seorang pun, hanya jalan raya dan hutan-hutan. Anda mungkin melihat beberapa rumah yang tersebar dan terpencil, dan Anda hampir merasa seperti di gurun dan sangat kesepian. Komunikasi dengan tetangga hampir tidak ada sehingga Anda merasa hilang. Waktu seperti berhenti dan Anda tidak tahu apa yang mau dilakukan. Anda ingin mengerti arti kehidupan, arti kematian, memahami sepenuhnya jiwa Anda dan rasa sakit tersebut begitu tak tertahankan sehingga Anda berpaling ke obat-obatan terlarang yang menawarkan pelepasan sesaat dan membuat Anda melupakan kenyataan hidup. Orang-orang yang minum atau menggunakan obat-obatan terlarang atau bahan-bahan beracun lainnya memiliki alasan yang sama. Jadi saya tidak pernah mengutuk orang-orang yang menggunakan obat-obatan terlarang tersebut. Saya hanya berharap dapat membantu mereka dan sebab itulah saya ada di sini, untuk menawarkan penyelesaian.

Jika Anda merasa kesepian, jika Anda tidak punya teman sejati yang mencintai Anda tanpa syarat, maka Anda dapat selalu datang kepada saya. Kita akan selalu terhubungkan, dan Anda akan tahu bahwa Anda akan selalu punya teman. Anda mungkin dapat melihat saya muncul, jika Anda ingin dan cukup tulus hati. Anda bisa memenangkan suatu persahabatan abadi, seorang petunjuk jalan yang selalu dapat berbagi suka dan masalah-masalah Anda, dan yang selalu menolong Anda yang terbaik sesuai dengan keperluan Anda. Anda tidak perlu menggunakan pengganti-pengganti murahan tersebut untuk menyamankan jiwa Anda. Ada yang lebih baik di Surga dan itu akan menjadi milik Anda setelah inisiasi.

P. Apakah bisa dibenarkan jika saya membunuh seorang pembunuh untuk menghentikan pembunuhannya terhadap orang lain? Jika tidak, apa yang harus saya lakukan?

G. Beritahu polisi, karena jika Anda membunuhnya, Andalah si pembunuh dan polisi akan mengejar Anda! Beritahu polisi sehingga mereka bisa melaksanakan tugas mereka. Itu bukan pekerjaan Anda, benar? Tetapi mungkin orang ini akan bertobat, maka berilah ia kesempatan. Ketika dipenjara, dia mungkin bertobat, atau dia mungkin membaca beberapa buku Pencerahan Seketika (Tertawa) dan kemudian mengubah hidupnya. Anda tidak pernah tahu apa yang membuat seseorang menjadi pembunuh. Bisa saja berupa situasi yang sangat rumit. Bisa berupa sistem masyarakat yang begitu rumit, atau sesuatu jebakan yang membuatnya terjerumus dan tidak bisa keluar. Mengertikah maksud saya? Jadi kita tidak bisa begitu saja mengadili tanpa mempertimbangkan banyak latar belakangnya, dan banyak jaring-jaring karma masa lampau di antara hubungan yang berbeda-beda antar individu. Maka kadang kita mengadili mereka secara tidak adil. Pembunuh itu mungkin membunuh pembunuhnya di masa lampau. Dan sekarang, jika Anda membunuhnya, lain kali dia akan datang untuk membunuh Anda, dan lingkaran setan ini tidak pernah berakhir. Jadi sebaiknya kita tidak menggunakan kekerasan di atas kekerasan.

P. Jadi, tidak ada yang namanya makhluk yang benar-benar tanpa harapan, tidak peduli seburuk apapun yang pernah dilakukannya?

G. Setiap Orang Suci punya masa lalu dan setiap pendosa punya masa depan. Tak ada orang yang tak berpengharapan. Hanya soal mereka tidak tahu bahwa mereka sebelumnya mulia, bahwa mereka bisa menjadi mulia lagi. Dan jika mereka menemukan seseorang yang dapat menunjukkan kemuliaan mereka, maka setiap orang dapat menjadi mulia lagi. Bahkan orang yang sudah membunuh 99 orang dan mencoba membunuh Buddha untuk menjadi korban keseratus, dapat menjadi seorang Arahat. Dia menjadi Orang Suci setelah Sang Buddha menerima dan menginisiasinya ke dalam Perkumpulan Suci.

Di Luar Kejahatan

P. Apakah ada penyelesaian untuk agresifitas dan kekerasan?

G. Tidak, saya tidak punya. Anda punya! Setiap orang punya kemampuan ini. Jika kita berhenti membunuh hewan, jika kita menghentikan semua tindakan kekerasan, dunia akan menjadi firdaus. Ini bukan hanya tangung jawab saya, ini adalah kewajiban setiap orang. Bukankah demikian? Karena jika seorang Guru, atau Guru yang mana saja bisa melakukannya, Yesus pasti sudah melakukannya, Sang Buddha sudah membereskannya di masa lampau.

P. Apakah gagasan tentang kekuatan gelap datang dari pikiran kita sendiri?

G. Ya, kita punya kehendak bebas. Kita berpikir secara hitam dan putih, dan iblis juga dilahirkan dari Kerajaan Tuhan yang ada di dalam diri kita. Ketika kita bertindak bertentangan dengan prinsip kehidupan yang baik dan benar, kita menjadi alat dari kekuatan gelap. Tetapi daya-daya negatif juga oke. Mereka membuat kehidupan menarik dan membuat kehidupan menjadi ada. Kalau tidak, kita semua sedang tidur di Surga tidak berbuat apapun. Tetapi segera setelah kita lelah terhadap kekuatan negatif dan ingin pulang ke Rumah, kita harus bangun. Kita tidak bisa terus bermain di tempat negatif; kita juga harus pulang ke Rumah. Ajaran saya adalah untuk mereka yang lelah bermain, untuk mereka yang ingin beristirahat dan pulang ke Rumah. Itu saja. Mereka yang tidak mau mendengar saya adalah mereka yang masih mencintai sisi negatif dari alam ini.

P. Apakah neraka ada?

G. Ya ada, tetapi terutama untuk orang-orang yang sangat terganggu pikirannya. Orang-orang yang bajik dan baik tidak pernah mengalami neraka. Untuk mereka yang sudah inisiasi, tidak akan pernah. Neraka adalah rumah sakit yang luar biasa untuk menolong orang-orang yang jiwa dan pikirannya sakit. Sama dengan rumah sakit di Bumi tempat dimana penyakit-penyakit disembuhkan.

P. Apakah ada roh-roh jahat, roh-roh iblis atau setan yang menguasai orang-orang?

G. Ya, memang ada. Tetapi banyak roh-roh jahat ada di dalam hati orang-orang. Ketika kita menimbulkan kebencian, ketika kita menimbulkan pikiran menekan dan mengancam orang lain, kita menciptakan semacam arus listrik yang tidak enak tetapi tak terlihat ke udara. Mereka menyatu dan menjadi suatu daya yang mengerikan untuk dihadapi bagi siapa pun yang melewati atau memasuki suatu lingkungan yang penuh kebencian, penuh daya gelap yang menghancurkan tersebut. Maka sebaiknya kita selalu berpikir baik, bertindak baik, berbicara baik; berpikir tentang Tuhan, bertindak seperti cara Tuhan, membicarakan Tuhan, dan lebih bagus lagi bila kita menyadari Tuhan.

P. Iblis sepertinya mempersonifikasi kejahatan, tetapi apakah benar ada makhluk jahat yang sesungguhnya atau siluman yang bergentayangan di dunia, atau ia ada di dalam diri kita?

G. Dunia di dalam diri juga adalah dunia di luar diri. Jadi kita tidak benar-benar bisa memisahkannya. Apapun yang ada di dalam pikiran akan termanifestasikan keluar. Oleh karena itu, dua orang dalam satu ruangan yang sama akan punya dua persepsi berbeda terhadap kondisi sekeliling yang sama dan atmosfer sekitar mereka. Mengertikah Anda? Satu orang mungkin merasa sangat menyedihkan seperti mendekati kematian, dan yang lain mungkin merasa senang. Jadi kita tidak dapat mengatakan bahwa kejahatan di dalam atau di luar kita. Ia sama seperti Tuhan ada di dalam dan di luar diri kita dan di mana-mana. Itu tergantung persepsi kita, konsep pikiran kita. Persepsi kita akan Tuhan atau iblis membuat Tuhan atau iblis muncul. Kita harus mengubah konsep kita. Jika kita berpikir secara Ketuhanan dan berlatih dalam Jalan Tuhan, maka kita selalu dalam kehadiran Tuhan.

Jika kita berpikir dan berlatih jalan kejahatan, maka kita selalu dalam kehadiran iblis. Iblis bukanlah seseorang dengan kepribadian. Ia adalah suatu daya yang dikeluarkan dari pikiran, perbuatan, dan ucapan negatif kita. Ia ada di mana-mana. Tetapi kita tidak perlu mengenalnya jika kita memalingkan diri kita ke Kerajaan Tuhan. Jika kita menyelaraskan diri kita dengan Kerajaan Tuhan maka kita ada di dalamnya, dan jika kita menyelaraskan diri kita dengan kejahatan maka kita akan berada dalam kerajaan kegelapan. Itu semuanya bergantung pada konsep kita dan kemampuan kita untuk menyelaraskan. Maka pada saat kita bermeditasi, kita menggunakan teknik untuk menyelaraskan diri dengan Kerajaan Tuhan. Persis seperti dengan radio, Anda dapat memutar ke berbagai saluran.

 

 

 

 

Atas

 

Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai